Tok tok tok
Jaemin yang sedang memakai baju menoleh,segera melangkah menuju pintu setelah selesai memakai baju
Cklekk
"Mark?"
"Aku lebih tua,panggil kakak atau abang"Jawab Mark dengan wajah datar
Jaemin berusaha menahan umpatan,tidak Haechan,tidak Mark,mereka sama sama menyebalkan ya!?
"Ada apa?"Tanya Jaemin akhirnya
"Ini jam makan siang,ayo makan dulu"
Jaemin mengangguk,dia memang berniat keluar tadi saat Mark datang.Keduanya melangkah dalam hening menuju meja makan
Jaemin mendengus kala menatap Haechan yang dengan santainya melambai padanya,tak sadar Mark kini menoleh padanya
'Bajingan gila itu..'
"Makanan pesanan kita belum datang"Ucap Jeno yang meletakkan sup tahu ke meja
"Bahan masakan kosong ya?"
Jeno mengangguk mendengar pertanyaan Mark,ia lupa memeriksa kulkas tadi pagi
"Hm?apa bel nya berbunyi?"
"Aku akan membuka pintunya"Jaemin memilih segera berlalu,masih kesal jika harus satu ruangan dengan Haechan
Ia melangkah menuju pintu dan membukanya,menemukan Renjun yang melambaikan tangan dengan wajah datar
"Hai,aku masuk ya,oh terimakasih"Renjun mendorong Jaemin agar minggir dan segera masuk
"Haish Huang Renjun itu,ini bukan rumahku"Gumam Jaemin lelah,melihat kembali kebiasaan Renjun yang masuk seenak jidat seolah dia sudah memberi izin
"What?"Renjun terpaku melihat 2 orang lainnya
'Keluarga ini tak beres,bagaimana bisa dua orang gila ini ada disini!?'
🐰🐰🐰
Renjun menghela nafas pelan,melirik Jaemin yang makan dengan tenang di sampingnya
"Jaem,dia bukan gay kan?"Bisik Renjun saat sadar Haechan terus menatapnya
Jaemin mengerjap saat sadar siapa yang di tanyakan Renjun."Dia gay,gay gila.Kau harus menyingkirkannya atau dia akan menculik mu dan menikahimu--"
"Dasar meniak film,diam atau aku akan memenggal kepalamu"Sela Renjun kesal
Apa Jaemin pikir ini film yang selalu dia tonton?
Jaemin terkekeh pelan mendengar nada kesal Renjun,ayo ribut,Jaemin ingin melihat Haechan dan Renjun ribut agar kekesalannya terbalaskan
"Berhenti lah,kau membuat Jaemin takut saat kau datang,apa sekarang kau juga ingin temannya takut?"Bisik Mark
Haechan mengerjap."Kenapa?aku melihatnya karena dia cantik"
Renjun yang mendengar ucapan Haechan mendelik."Kau bilang apa!?"
"Cantik,kenapa?"
Rahang Renjun mengeras,aish bajingan ini..
"Kau--"
"Tenang,ini di apart bukan rumah atau markas"Bisik Jaemin saat melihat Renjun mencengkram erat pisau kecil di meja
Ayolah,sepertinya Haechan bukan lawan yang bagus untuk kali ini
"Kau marah karena aku memujimu?"
Renjun berdecih."Aku tak butuh pujian mu,sialan"
Jeno yang menyaksikan perdebatan itu hanya bisa menghela nafas pelan,dasar anak anak..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' : Jeno × Jaemin
Teen FictionNOT BXB⚠️ [beberapa chapter mungkin ke acak, jdi tolong liat nomor dan baca dngn berurutan] Jaemin tak tau harus bereaksi seperti apa kala seorang pria datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya setelah 2 tahun kematian ibunya,dan..hey penampilannya...