42》Rencana

3.9K 646 503
                                    

ga bener nih ga bener nih 😠

LU PADA SPAM NEXT AMA KOMEN GA JELAS YEE!!

INI BUKAN MURNI NGEKOMENIN CERITAAAAAAAAA

NGAMUK NIH!!

kalau masih gitu up nya minggu depan🙄saiya spam komen gajelas bukan komen di tiap paragraf dan soal cerita

______________________________

kalian tau ga sih karakter Jeno itu gimana?

aku nulis karakter Jeno sebagai psychopath yang udah ngebunuh sejak remaja.

jadi perasaannya ke Jaemin agak lebih--obses?

kayak yg kita tau aja, psychopath itu cenderung mati atau ga punya perasaan, tapi ini versi setengah mateng:)

jadi ya gituu, sayang nya ke Jaemin itu ada di antara obses makanya dia sampe nyakitin.

yaa bayangin aja mana ada saudara yg sayang tapi nyakitin? walau kita ngambil latar belakang mafia yang kejam disinii.

yakali si Jeno yg hobi bunuh bunuhan plus kejam sikapnya tiba tiba selembut tissue nice pas Jaemin muncul.

__________________________

..kacau..

Jaemin masih terdiam, menatap orang yang menusuknya tadi kini terlempar karena tendangan Jeno dan menghantam rak hingga rak tersebut jatuh, menimbulkan keributan dan menarik perhatian.

Jeno dengan cepat memeluk pinggang Jaemin dan mengangkatnya, membawa lelaki itu pergi dari sana sebelum pengawal Jaemin melihatnya.

Jaemin berusaha memberontak, "Akhh--Jeno!"

"Bodoh, baru mencoba kabur dariku saja kau sudah sekarat hanya karena musuh?"

"Diamlah Jung Jeno sialan"

"Baiklah JUNG Jaemin"

"Bajingan!"

"Lagipula aku tak sekarat!" Jaemin berusaha melepaskan diri saat mereka sudah keluar dari supermarket, takut takut ada mata mata dari Yuta yang melihatnya.

"Jeno lepas--"

BRUKK

Jaemin meringis saat Jeno mendorongnya masuk ke mobil, lalu ikut masuk dan segera mengunci pintu, memanfaatkan Jaemin yang masih meringis.

"Jeno kau gila?!" Jaemin berusaha membuka pintu, mengabaikan tusukan di perutnya, wajahnya mulai memucat.

"Kau di ancam pria itu kan?" Tanya Jeno menatap kembarannya.

"Buka pintunya!"

"Kau di ancam apa?"

"Ku bilang buka pintunya Jeno!"

"Bagaimana dia mengancam mu?"

"KAK KAI!"

BUGHH

"JUNG JAEMIN!"

Jaemin tersentak kala Jeno memukul stir mobil dengan keras, ia menatap kembarannya itu takut.

"Bagaimana dia mengancam mu?"

Jaemin berusaha tenang, dia sudah sepakat tak akan membeberkan soal perjanjian ini dengan Yuta.

"Buka pintunya Jeno, kau membuang buang waktu, aku harus mengobati luka ku!"

Rahang Jeno mengeras, "Baiklah kita pergi dari sini--"

"JENO!"

Jaemin menatap kembarannya itu penuh amarah, "Kau tuli?! Sudah ku bilang buka pintunya!"

Ridin' : Jeno × JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang