Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦Jasmine sadar bahwa dia harus melawan, di sisi lain tubuhnya seolah-olah terkunci. Pandangan tajam Tuan Hawthorne lebih menakutkan, tapi luka masa lalu yang menyertai menambah intensitas ketakutannya terhadap Sabrina.
"Jasmine?"
Suara familier itu memecah ketegangan, menyebabkan Sabrina perlahan melepaskan genggamannya pada baju Jasmine. Mereka berdua menoleh ke sumber suara, hanya untuk menemukan seorang dosen yang tak asing lagi bagi mereka.
Nolan Harper, tak sengaja melihat kejanggalan saat pandangan semua orang hanya tertuju pada satu arah. Semakin berjalan mendekat, dia semakin yakin bahwa sosok di dalam pandangan matanya adalah Jasmine yang sudah lama ditunggu kabarnya.
"Mr. Harper," ucap Sabrina, wajahnya tampak gelisah.
Mr. Harper memandang bergantian antara Sabrina dan Jasmine, merasakan ada sesuatu yang tak beres. "Apa yang terjadi di sini?"
Sabrina dengan cepat merangkul bahu Jasmine. Tindakan tiba-tiba itu mengejutkan Jasmine hingga tersentak, tapi Jasmine hanya bisa menunduk dalam ketakutan.
"Tidak ada masalah, Mr. Harper," ucap Sabrina dengan senyuman santai, berhasil menyamarkan kegelisahannya. "Jasmine tak ada kabar selama beberapa waktu, jadi saya merasa senang dia kembali ke kampus. Benar 'kan, Jasmine?"
"Apa itu benar, Jasmine?" tanya Mr. Harper, mencoba mendalami keadaan.
Jasmine mengangguk pelan. "B-benar, Mr. Harper."
"Baiklah, mari kita kembali ke kelas, Jasmine. Sampai jumpa, Mr. Harper," ucap Sabrina sambil mengarahkan tubuh Jasmine untuk bersama-sama meninggalkan halaman kampus.
Baru saja dua orang itu akan melangkah, Mr. Harper tiba-tiba meraih tangan Jasmine. "Tunggu!"
Semua mata tertuju pada tangan Mr. Harper yang memegang tangan Jasmine.
"Ah, maaf!" ucap Mr. Harper dengan cepat, langsung melepaskan genggamannya pada tangan Jasmine.
Mr. Harper melihat sekeliling, semua mata yang memandanginya seolah-olah menunggu kelanjutan tindakannya. Dia merasa canggung akan hal itu.
"Ada apa, Mr. Harper?" tanya Sabrina dengan nada penasaran.
"Mengenai tugas akhirmu, aku menemukan beberapa referensi yang mungkin sangat berguna. Bukankah kau meminta bantuanku untuk mencarikannya, Jasmine? Kita bisa merinci lebih lanjut struktur bab-bab tesismu," ucap Mr. Harper setengah ragu.
Jasmine merasa heran mendengar perkataan Mr. Harper, karena mereka belum pernah membicarakan soal tugas akhir sebelumnya.
"Astaga! Kau merancangnya secepat itu, Jasmine? Rajin sekali," ucap Sabrina, terlihat terkejut.
Jasmine hanya diam, sementara Mr. Harper merasa perlu mengeluarkan mereka dari situasi sekarang sebelum ada yang curiga.
"Kau bisa ikut denganku untuk membahasnya, karena aku hanya punya waktu saat ini," sela Mr. Harper, lalu melangkah lebih dulu.
Sabrina terpaksa melepaskan genggamannya pada Jasmine. Meski merasa kesal, Sabrina juga menyadari bahwa dia tak perlu terburu-buru karena masih ada banyak waktu untuk memberikan pelajaran pada Jasmine.
"Sejak kapan mereka begitu dekat?" Sabrina melipatkan tangan di dada sambil menatap kepergian Jasmine, sebuah seringai muncul di bibirnya. "Kejutan besar sedang menunggumu, Gadis Miskin."
✦✦✦
Mr. Harper segera menutup pintu ruangannya begitu mereka sampai di dalam. Dia menatap Jasmine yang berdiri tak jauh dari meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasmine
Romance𝐃𝐞𝐦𝐢 𝐤𝐞𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 🔞 𝐝𝐢𝐤𝐮𝐧𝐜𝐢. *** Jasmine harus menghadapi pilihan sulit saat ayahnya melarikan uang dari majikannya, Tuan Hawthorne. Sebagai pembayaran kesalahan sang ayah yang hilang tanpa jejak, Jas...