Chapter 59. Detik-detik Kehilangan

142 6 1
                                    

Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦


Ketegangan dan kekhawatiran semakin menyesakkan setiap sudut ruangan itu. Jasmine merasakan detak jantungnya semakin berpacu seiring Mr. Merrick mengacungkan pistol tepat ke arahnya.

"Mr. Merrick, Anda tak bisa melakukan ini pada putri saya!" seru Thomas, dengan campuran ketakutan dan kemarahan yang membuncah dalam dadanya.

Mr. Merrick tersenyum sinis, bidikannya tak bergeser sedikit pun. "Kenapa tak bisa? Justru ini kesempatanku. Kinsley Hawthorne akan merasakan penderitaanku jika putrimu lenyap." Dia mempererat genggaman pistolnya, lalu melanjutkan, "Kau tinggal memilih siapa yang harus aku singkirkan terlebih dahulu, ayahmu atau pria yang kau cintai?"

Jasmine menggeleng, air mata mengalir deras di pipinya. "Kumohon, jangan sakiti mereka," pintanya dengan suara yang nyaris tak terdengar karena gemetar.

"Kalau begitu, berjalanlah kemari. Sekarang juga!" bentak Mr. Merrick.

Jasmine hendak mengikuti perintah Mr. Merrick, tapi tangan Tuan Hawthorne yang masih menggenggamnya seolah-olah menolak membiarkannya pergi.

"Aku akan menghitung sampai tiga. Jika kau masih di sana, aku akan menembak," ancam Mr. Merrick.

"Apa pun yang kau inginkan, aku akan memberikannya," kata Tuan Hawthorne, suaranya penuh ketegasan saat dia bangkit dari sofa.

Mr. Merrick tertawa sinis, suaranya sarat dengan kebencian yang mendalam. "Itu takkan mengembalikan hidupku seperti semula. Karena dirimu, kebahagiaan yang selama ini kujaga hancur berantakan."

Tuan Hawthorne merasakan kepedihan itu, mengingat masa-masa di mana dia berusaha keras menjaga keutuhan rumah tangganya. Dia menyadari bahwa keinginan membalas dendam yang dulu menggerogoti hatinya sudah merugikan banyak orang dan menghalangi kebahagiaannya sendiri.

"Cepatlah kemari!"

Teriakan Mr. Merrick menggelegar di ruangan itu, mematahkan keheningan yang tegang. Dorongan panik memenuhi pikiran Jasmine saat dia mencoba mematuhi perintah tersebut. Namun, sebelum dia sempat bergerak, Tuan Hawthorne menahannya kembali.

"Saat aku melepaskan tanganmu, pergilah dari sini," ucap Tuan Hawthorne dengan suara rendah dan tenang, kemudian dia melangkah maju, menciptakan jarak antara mereka.

Tanpa diduga, Thomas tiba-tiba melompat ke arah Mr. Merrick. "Pergi dari sini, Jasmine!"

Tuan Hawthorne mengertakkan gigi, menyadari bahwa tindakan nekat Thomas tak sejalan dengan rencana yang sudah dia susun. Di balik keberanian Thomas, dia bisa melihat kelemahan dan kerentanan di setiap gerakannya. Padahal, dia berniat menghadapi Mr. Merrick sendirian untuk mengurangi risiko melukai orang lain.

"Ayah!" seru Jasmine dengan panik dan putus asa.

Menyadari bahwa Jasmine masih belum pergi meskipun genggaman mereka sudah terlepas, Tuan Hawthorne menoleh dan berkata, "Bawa Jasmine keluar, Ted!"

Desakan keras dari Tuan Hawthorne membuat Jasmine terpaksa pergi bersama Theodore. Tak lama kemudian, Mr. Merrick berhasil merebut kendali situasi, kini pistolnya mengacung lurus ke kepala Thomas.

"Kau beruntung aku masih membiarkanmu hidup, lalu kau malah memilih untuk mengkhianatiku. Seorang pengkhianat memang akan tetap menjadi pengkhianat sampai napas terakhirnya."

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang