Chapter 53. Konfrontasi di Malam Hari

215 12 6
                                    

Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦

Setelah makan malam yang diiringi percakapan ringan, mereka pulang dengan Natalie mengemudikan mobil. Sejak di restoran, Jasmine lebih banyak diam dan kini tampak tenang sambil memeluk Lily. Natalie bisa merasakan ketulusan yang mendalam dari pelukan penuh kasih itu.

"Kau ingat saat aku bercerita bahwa Lily akan mengikuti acara wisata? Sayang sekali kau tak bisa ikut karena sakit."

Jasmine mengalihkan pandangannya dari luar jendela dan menemukan senyum Natalie saat dia menoleh. "Sakit?" ucapnya dengan nada heran.

Natalie mengangguk. "Bukankah kau sakit waktu itu? Kinsley yang memberi tahu. Dia tak mengizinkan kami datang membesuk, katanya supaya tak tertular."

Jasmine menunduk, enggan mengungkapkan alasan sebenarnya. Dia merasa Tuan Hawthorne mungkin tak ingin menimbulkan kekhawatiran.

"Aku dan Milton juga sering bertengkar, tapi kami selalu berbaikan." Natalie berusaha mengusir ekspresi murung yang tak kunjung hilang dari wajah Jasmine. "Pertengkaran adalah hal yang wajar dalam hubungan. Itu membuat kita menyadari betapa besar perasaan kita pada pasangan."

"Bagaimana dengan Kinsley?" tanya Jasmine, mulai tertarik pada topik tersebut. Namun, dia juga mengutuk dirinya sendiri karena memikirkan seseorang yang tak peduli padanya.

"Kinsley?" Natalie terdiam sejenak, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan hubungan mereka. "Banyak hal yang tak selaras di antara kami."

"Orang bilang hubungan akan lebih langgeng jika tak selaras, karena akan saling melengkapi."

"Tapi itu bukan jaminan, 'kan? Misalnya, aku dan Kinsley yang sulit disatukan."

Jasmine menatap gadis kecil malang yang terlelap di dalam pelukannya. "Apa tak ada cara untuk kalian kembali bersama?"

Natalie mengerutkan dahi, menoleh sebentar sebelum kembali fokus menyetir. "Apa aku salah paham? Bukankah kalian sedang menjalin hubungan?"

Jasmine tersenyum getir. "Kami tak menjalin hubungan apa pun."

Kerutan di dahi Natalie semakin dalam. "Lalu ... kalian tinggal bersama. Apa artinya?" Dia tertawa ringan, bingung. "Kinsley mempermainkanmu? Ya Tuhan, aku sudah salah mengambil langkah."

"Maksudmu?"

Natalie tak menjawab, hanya fokus melihat ke depan. Ekspresi khawatir di wajahnya membuat Jasmine mengikuti arah pandangannya, menemukan sebuah mobil yang tak asing.

"Natalie ... bagaimana bisa-"

"Maafkan aku, Jasmine. Aku pikir kalian hanya sedang bertengkar, dan merasa bahwa ada baiknya menyelesaikan permasalahan secara dewasa."

"Tapi aku sudah memintamu untuk tak memberitahunya."

"Aku tahu. Ini semua salahku. Kalau saja aku tahu bahwa Kinsley mempermainkanmu, aku takkan memberitahunya."

Jasmine menghela napas, tak tahu harus berkata apa. Setelah mobil berhenti, mereka turun, dan seketika itu juga, Tuan Hawthorne-yang berdiri di samping mobil-berjalan mendekat.

Natalie segera menghadangnya. "Kau tak bisa terus-terusan mempermainkan wanita, terutama Jasmine. Mereka tak ada hubungannya dengan masa lalu kita."

Tuan Hawthorne memegang bahu Natalie, berusaha menyingkirkannya. Namun, Natalie tetap bertahan dengan sorot pertentangan di matanya.

Senyuman sinis terukir di bibir Tuan Hawthorne. "Aku ingin melihat putriku."

"Apa?" Natalie tercengang, menyadari bahwa dugaannya salah-mantan suaminya ternyata datang bukan untuk membawa Jasmine.

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang