Chapter 52. Pelarian di Tengah Kesedihan

162 9 0
                                    

Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦

Baru saja melintasi ambang pintu, Jasmine tak menyangka akan berhadapan dengan ayahnya. Thomas menatap putrinya dengan ekspresi terkejut, melihat kondisi yang jelas-jelas melukai hatinya.

Pandangan mereka berpindah pada Mr. Merrick yang mendekat dengan langkah gontai. Jasmine segera mencari perlindungan di balik tubuh ayahnya.

"Apa yang terjadi di sini, Mr. Merrick? Kenapa Jasmine seperti ini? Apa yang sudah Anda lakukan padanya?" tanya Thomas dengan marah.

Mr. Merrick berhenti di depan mereka, wajahnya masih terlihat menahan sakit. "Kenapa kau belum pergi?"

"Saat saya melihat ke cermin mobil, saya merasa ada sesuatu yang tak beres di antara kalian. Awalnya saya pikir itu hanya perasaan saja, tapi hati saya tak tenang, jadi saya memutuskan untuk kembali," jelas Thomas.

Mr. Merrick tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi kekhawatiran tentang kondisi tubuhnya setelah ditendang menahan setiap kata di ujung bibirnya. Dia berjalan pergi, sambil bergumam pelan, "Dasar tak berguna."

Thomas memandang Jasmine yang menunduk dengan tangan memegang erat bajunya yang rusak. Dia menggandeng putrinya masuk ke dalam, lalu mencoba menenangkannya.

"Ayah akan berbicara dengan Mr. Merrick. Tunggulah di sini."

Jasmine segera meraih tangan ayahnya. "Apa yang dikatakan oleh Mr. Merrick benar, bahwa kami akan menikah? Ayah tahu tentang itu?"

Thomas sedikit terkejut, kemudian dengan pelan memukul kepalanya. "Mr. Merrick seharusnya tak mengatakannya begitu cepat."

"Jadi, kalian sudah merencanakannya dari awal?"

"Ayah berpikir bahwa Mr. Merrick cukup baik untukmu, jadi tak menolak jika dia menikahimu."

Jasmine menggeleng tegas. "Mr. Merrick tak seperti yang Ayah kira. Kebaikannya tak tulus, dan dia hanya memanfaatkan kita untuk balas dendam pada Kinsley."

Thomas tertawa. "Bagaimana mungkin kita dijadikan sebagai alat balas dendam? Itu benar-benar tak masuk akal." Dia memegang bahu Jasmine dan melanjutkan, "Pergilah ke kamar untuk mengganti pakaian. Ayah akan berbicara dengan Mr. Merrick tentang apa yang terjadi pada kalian. Dia pasti hanya tak sabar untuk menikahimu."

Jasmine melangkah mundur, membuat tangan ayahnya terlepas dari bahunya. "Aku takkan menikah dengan Mr. Merrick!"

"Jasmine ...." Thomas menghela napas dalam-dalam. "Ayah tak ingin menjadi orang tua yang membatasi pilihan anaknya. Menikahlah dengan orang yang kau sukai. Tapi karena saat ini hanya ada Mr. Merrick, berilah dia kesempatan untuk menunjukkan bagaimana dirinya padamu."

"Takkan ada ruang bagi Mr. Merrick di hatiku!" seru Jasmine.

"Janganlah keras kepala, Jasmine. Ayah hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu."

"Kalau begitu, biarkan aku bersama orang yang kucintai." Cengkeraman Jasmine pada bajunya semakin erat, tangannya mulai berkeringat karena usahanya untuk memberanikan diri.

Dahi Thomas berkerut dalam. "Mungkinkah saat ini kau sedang dekat dengan seseorang? Ayah tak pernah tahu sejak kau putus dari putra Mr. Vanderbilt. Ayah pikir kau masih belum bisa melupakannya, maka dari itu menerima tawaran dari Mr. Merrick."

Jasmine memejamkan mata sejenak, berpikir bahwa bukan saat yang tepat untuk mendengar nama Tristan. Dia pun berkata dengan hati-hati, "Ayah, aku memiliki seseorang di hatiku. Dia adalah orang yang sangat Ayah benci, dan aku tak yakin apakah aku harus mengatakannya. Aku tak ingin menyakiti perasaan Ayah."

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang