Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦Jasmine membuka bagasi belakang mobil, pandangannya melintas di antara kantong-kantong dengan label merek terkenal dan kotak-kotak yang tertumpuk. Ayahnya begitu bersemangat mengajaknya ke pusat perbelanjaan, dan meskipun dalam hatinya terdapat perasaan berbeda, Jasmine tak ingin memadamkan semangat itu.
"Jasmine, adakah yang ingin kau miliki lagi? Ayah siap memberikan segalanya, bahkan bulan sekalipun."
Jasmine tersenyum sambil menggeleng. "Ini sudah lebih dari cukup. Terima kasih, Ayah."
Thomas membalas senyuman dengan bangga. "Aku selalu merasa bahwa mencari uang akan menjadi hal yang sulit, tapi sekarang semuanya terasa begitu mudah, seperti membalikkan telapak tangan. Sekarang, kita tak lagi perlu merasa khawatir tentang urusan keuangan."
Jasmine memalingkan dirinya, mulai menyusun barang-barang belanjaan. Secara tak sengaja, Thomas menangkap kesedihan di mata putrinya, yang mendorongnya untuk memutar tubuh Jasmine agar menghadap padanya lagi. Kekhawatiran melintas di wajah Thomas saat dia menyadari bahwa mata Jasmine sudah berair.
"Ada apa, Nak? Kenapa kau terlihat sedih?"
Jasmine mengusap matanya sambil tersenyum. "Aku sangat senang melihat Ayah begitu bangga, tak lagi terlihat rapuh seperti dulu."
Thomas tersentuh oleh kata-kata itu, lalu dengan penuh kasih memeluk sang putri, matanya juga ikut berkaca-kaca. "Jangan pernah merasa khawatir tentang masa depan, Jasmine. Ayah akan selalu hadir untuk membahagiakanmu."
Suara deru memotong suasana haru, mereka menoleh ke arah mobil yang memasuki halaman. Seorang pria tampak keluar dari mobil tersebut, menarik perhatian mereka dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
Pergerakan ayahnya menarik perhatian Jasmine, yang kemudian memperhatikan interaksi antara kedua pria itu. Ayahnya terlihat menghormati sosok yang begitu asing baginya.
"Pasti kau putrinya Thomas," ucap pria itu.
"Ini Mr. Merrick. Beri hormat padanya," kata Thomas dengan suara yang berisi perintah.
Jasmine merendahkan kepala tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Mr. Merrick menatap bagasi mobil yang penuh, lalu berkomentar, "Apa ini hari berbelanja sedunia?"
Thomas menggaruk kepala. "Putri saya baru saja tiba dan saya memutuskan untuk mengajaknya berbelanja. Ternyata, kebutuhan wanita lebih banyak dari yang saya perkirakan sebelumnya."
Pandangan Mr. Merrick tak bergeser dari Jasmine saat berkata, "Bradley Sterling sudah mendarat di bandara LaGuardia dan saat ini dalam perjalanan menuju kantor. Segera pergi dan tangani negosiasi dengannya."
"Terima kasih atas kepercayaannya, Mr. Merrick." Thomas begitu senang, tapi tampak ragu saat matanya bertemu dengan tatapan Jasmine. "Tapi ... putri saya-"
"Apa yang kau khawatirkan? Dia sudah pulang ke rumahnya."
Thomas mengembangkan senyumnya lagi, kemudian dengan lembut memegang bahu Jasmine. "Ayah akan segera kembali. Berbincanglah dengan Mr. Merrick," ucapnya sambil memberikan pandangan kepercayaan kepada putrinya.
Jasmine hampir saja mencegah langkah ayahnya, tapi kehadiran Mr. Merrick membuatnya terdiam. Dagunya tiba-tiba dipegang dan wajahnya diarahkan ke kiri dan kanan.
"Tak buruk," komentar singkat Mr. Merrick, sebelum dia memasukkan tangannya ke saku celana. "Seharusnya kau sudah berada di sini sejak lama, tapi rencana penculikan tak berhasil."
"Penculikan?" Jasmine merenung sejenak, kerut di dahinya perlahan muncul. "Apa maksudnya penculikan di rumah sakit?"
"Itu adalah rencana bodoh ayahmu yang ingin agar putrinya segera kembali." Mr. Merrick menghela napas. "Yang terpenting kau sudah di sini sekarang, tak bersama Kinsley Hawthorne yang mungkin sedang berduka atas perpisahan kalian," lanjutnya, sementara senyumannya menciptakan kegelisahan bagi Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasmine
Romance𝐃𝐞𝐦𝐢 𝐤𝐞𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 🔞 𝐝𝐢𝐤𝐮𝐧𝐜𝐢. *** Jasmine harus menghadapi pilihan sulit saat ayahnya melarikan uang dari majikannya, Tuan Hawthorne. Sebagai pembayaran kesalahan sang ayah yang hilang tanpa jejak, Jas...