Chapter 4. Perang Batin

605 17 1
                                    

Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦

Sebelumnya ...

Jasmine merasa kacau saat sadar. Tubuh lemasnya tak mampu meredam keinginan untuk bangkit, dia mengangkat diri perlahan, dan dengan langkah berat keluar kamar.

Jasmine memelankan langkah saat mendengar suara dari lantai bawah. Masih di antara realitas dan mimpi, dia mencoba meyakinkan diri bahwa apa yang didengarnya saat ini merupakan dialog dua orang pria.

"Dia takkan berani melakukannya."

Pergelangan tangan Jasmine menopang pada pagar kaca, memungkinkannya mengintip perbincangan di lantai bawah antara Tuan Hawthorne dan seorang pria yang tak dikenalnya.

Jasmine merenung sejenak, bukankah ini kesempatan bagiku untuk lepas dari genggaman Tuan Hawthorne?

Jasmine berusaha meraih keberanian untuk turun ke lantai bawah. Dia menapaki sentuhan dingin marmer dengan gemetar, meraba-raba setiap pijakan tangga, hingga berhasil mencapai bagian akhir.

"Seperti kataku tadi, seseorang yang berada dalam posisi tanpa harapan bisa melakukan apa saja untuk keluar dari masalahnya. Kau harus memperhatikan hal itu, Kins."

Ucapan itu membuat Jasmine berpikir, apakah orang tanpa harapan yang sedang mereka bicarakan adalah aku?

Jasmine tak menyadari bahwa tatapan Tuan Hawthorne sudah menangkap keberadaannya. Pergerakan pria itulah yang mematahkan lamunan, membuatnya refleks mengeratkan pegangan pada pagar kaca.

Tatapan mereka bertemu. Kilatan mata Tuan Hawthorne mencoba mendominasinya lagi, seolah-olah dia adalah makhluk kecil yang tak berdaya.

Pada saat itulah, pria yang menyertai Tuan Hawthorne menyerobot. "Halo, Nona Everhart. Seharusnya kau beristirahat saat kesehatanmu belum pulih sepenuhnya."

"Ah, maaf, aku lupa memperkenalkan diri. Calum Lawson, aku adalah dokter yang memeriksamu. Kau terkena demam, dan aku dengar ada cerita di balik itu. Aku mengetahuinya dari Kins."

"Lalu, kau akan membantuku?"

Ada makna lain di balik ucapan Jasmine dan Tuan Hawthorne dengan mudah membacanya. Meski begitu, pria itu bijak tak menginterupsi, membiarkan percakapan mengalir.

"Membantumu? Tentu, aku memang datang kemari untuk membantumu," kata Dr. Lawson dengan ramah.

Senyuman merekah di wajah Jasmine, lalu tangannya meraih tangan Dr. Lawson penuh harap. "Terima kasih, Dr. Lawson! Kau adalah penyelamatku, aku berutang budi padamu."

Dr. Lawson merasa kikuk. Dia hanya membantu pasien yang terkena demam, tapi Jasmine membuatnya seolah-olah sudah menyelamatkannya dari kematian.

Melihat kebingungan di wajah Dr. Lawson, Tuan Hawthorne berkata dengan nada yang tenang, "Dia meminta bantuanmu untuk keluar dari penthouse ini."

Dr. Lawson dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Jasmine. "Maaf, Nona Everhart. Untuk itu ... aku tak bisa melakukannya, karena hidupku juga bergantung pada Tuan Hawthorne."

Raut putus asa di wajah Jasmine membuat Dr. Lawson merasa tak tega. Lalu, dengan penuh kehati-hatian, dia berkata, "Tapi aku bisa memberikan tips agar kondisimu menjadi lebih baik."

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang