Chapter 47. Kasih Dalam Diam

147 8 0
                                    

Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦

Tuan Hawthorne duduk di tepi ranjang, matanya penuh kasih memandang putri kecilnya yang tengah tenggelam dalam alam mimpi. Tanpa mengganggu ketenangan, Jasmine memasuki kamar, menyatu dengan sinar rembulan yang menyusup melalui jendela.

"Apa Lily selalu begitu bersemangat? Dia bahkan tak mau dibangunkan untuk makan malam, dan tidur pulas sepanjang perjalanan pulang. Pasti dia sangat lelah."

Setelah berlalu beberapa menit, Tuan Hawthorne akhirnya menjawab, "Kali ini dia lebih bersemangat dari biasanya."

"Hari ini sungguh menyenangkan," ucap Jasmine sambil menguap.

"Sepertinya kau juga butuh istirahat."

Tuan Hawthorne menghampiri Jasmine yang duduk di sisi ranjang lain. Dia mendorong kedua bahu Jasmine hingga rebah, lalu menyelimutinya.

"Bagaimana denganmu? Kau tak beristirahat bersama kami?" tanya Jasmine di sela membaringkan tubuhnya.

"Aku akan menyusul setelah menyelesaikan pekerjaanku."

Jasmine tak ingin melewatkan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang ingin dia katakan sejak tadi, jadi sebelum benar-benar terlelap, dia berkata, "Terima kasih atas kesempatan untuk menjelajahi Liberty Gardens Zoo secara eksklusif. Kami benar-benar menikmatinya. Tempat itu begitu hidup."

Tuan Hawthorne tersenyum. "Kau menarik kembali pendapatmu?"

Jasmine mengangguk malu. "Bagaimana denganmu? Kau juga merasa hari ini menyenangkan?" Dia memandang dengan penuh penasaran.

"Hari ini terasa spesial karena dilalui bersama seseorang yang amat berarti bagiku."

Jasmine meraba denyut cepat di dadanya. Apakah dia termasuk orang yang berarti itu?

"Beristirahatlah," ucap Tuan Hawthorne, lalu bangkit untuk meninggalkan kamar.

"K-kinsley," sela Jasmine dengan cepat.

Tuan Hawthorne menatap Jasmine yang terbaring di ranjang itu. "Ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?"

Jasmine mencengkeram erat selimut, mengumpulkan keberanian untuk bertanya, "Apa aku termasuk orang yang berarti itu?"

Tuan Hawthorne yang berdiri tak jauh pun kembali mendekat. Dia mengusap kepala Jasmine. "Tidurlah sebelum aku memakanmu."

Mata Jasmine terpaku pada pintu yang baru saja ditutup oleh Tuan Hawthorne.

Selimut perlahan menutupi wajahnya, meredam rasa malu yang memenuhinya. Meskipun tak mendapatkan jawaban langsung atas pertanyaannya, tapi Tuan Hawthorne tak menunjukkan keberatan dengan pertanyaannya. Apakah ini tanda-tanda bahwa dia mendapat lampu hijau lagi?

"Aaa-" Teriakan Jasmine segera terhenti, teringat akan keberadaan Lily yang masih tidur di sampingnya. "Aku tak boleh berisik agar Lily tak terbangun."

Jasmine memejamkan mata dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Dia yakin akan tidur dengan nyenyak malam ini.

✦✦✦

Suasana di penthouse terasa hangat saat Natalie tiba untuk menjemput Lily. Hanya sebentar kehangatan itu berlangsung sebelum kekasih Natalie muncul. Tuan Hawthorne tak bisa menyembunyikan ekspresi kejemuan, tatapannya menusuk tajam ke arah mereka. Sementara Jasmine memperhatikan reaksi Tuan Hawthorne, merasakan perubahan suasana yang terjadi begitu cepat.

"Kami berencana makan siang di restorannya Milton untuk sebuah acara, jadi kami datang bersama," jelas Natalie sebelum perpecahan terjadi.

Milton tertawa ringan sambil menggaruk kepala. "Hanya acara kecil. Kami sedang meresmikan menu baru, dan akan lebih menyenangkan jika kalian juga ikut bersama kami."

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang