Chapter 5. Kesembuhan Yang Menyesakkan

529 15 1
                                    

Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦

Tuan Hawthorne membuka pintu dengan cekatan sesaat mendengar bel berbunyi. Seorang kurir makanan datang dengan membawa pesanan yang sudah diinstruksikan oleh sekretarisnya, kemudian dengan sopan mengundurkan diri. Dia pun merapikan hidangan itu di atas piring, lalu mengantarkannya ke kamar.

Dia sengaja membiarkan Jasmine sendirian agar bisa beristirahat dengan tenang, sementara dirinya berkegiatan di lantai bawah. Saat kembali ke kamar, tak diduga Jasmine tidur dalam keadaan gelisah dan wajahnya berkeringat dengan intensitas yang mengkhawatirkan.

Tuan Hawthorne segera meletakkan makanan di atas meja. Dia duduk di tepi ranjang seraya memeriksa keadaan Jasmine. Saat meraba suhu tubuh yang panas, wajahnya tampak terkejut.

"Nona Everhart, kau bisa mendengarku?"

Jasmine tak memberi tanggapan.

"Nona Everhart," panggilnya lagi dengan khawatir. "Kau harus bangun dan minum obatmu."

Tuan Hawthorne menyandarkan Jasmine ke kepala ranjang, menggunakan guling sebagai penopang. Meski tersadar sejenak, Jasmine kembali menutup mata.

"Kau hanya perlu membuka mulut dan mengunyah makanan yang akan aku suapi padamu. Ok?"

Tuan Hawthorne menyendok kuah sup ayam, mendekatkannya pada bibir Jasmine yang perlahan membuka. Dalam beberapa suapan, Jasmine yang tak mampu duduk berlama-lama pun diberikan obat dan dibiarkan beristirahat.

Segera bergegas ke lantai bawah, Tuan Hawthorne mengambil air untuk mengompres Jasmine. Namun, di tengah itu semua dia mendadak menyadari sesuatu yang mengusik pikirannya.

"Kenapa aku harus melakukan ini!"

Merasa sudah melanggar karakternya, Tuan Hawthorne meninggalkan air yang diambilnya dan meninggalkan area dapur dengan langkah berat.

✦✦✦

Jasmine membuka mata dalam suasana yang berbeda. Sinar matahari perlahan menyusup ke dalam kamar, menerangi ruangan dengan kehangatan. Terlihat dari wajahnya yang tenang, keadaannya sudah membaik dari malam sebelumnya.

Satu hal yang meredupkan harapannya pagi itu, dia masih berada di tempat yang sama. Berulang kali matanya mengerjap untuk sekadar meyakinkan diri bahwa semua yang terjadi padanya beberapa waktu belakangan ini hanyalah mimpi, tapi kenyataannya semua benar adanya.

Di tengah lamunannya, seorang wanita paruh baya asing tiba-tiba muncul. Mereka saling menatap penuh keterkejutan, tanpa saling mengenal. Jasmine bertanya-tanya, apakah Tuan Hawthorne memiliki anggota keluarga yang tinggal bersamanya?

"Oh-ah, Anda sudah bangun? Bagaimana keadaan Anda?" ucap wanita paruh baya itu seraya menghampiri Jasmine.

"Keadaan saya ... sudah membaik," ucap Jasmine dengan suara hampir menghilang.

"Syukurlah. Tak sia-sia Tuan Hawthorne terjaga semalaman untuk mengompres Anda."

"T-tuan Hawthorne ..."

... melakukannya? ucap Jasmine, yang hanya melanjutkan pemikirannya dalam hati.

"Saya Beatrice Ramsey, pekerja mingguan yang Tuan Hawthorne sewa untuk mengurus segala kebutuhannya di penthouse."

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang