Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦Jasmine melangkah mundur, tak percaya dengan perubahan sikap Sabrina yang begitu mendadak. Rasanya seperti ada yang tak masuk akal. Benaknya dipenuhi kecurigaan, apakah Sabrina tengah memanipulasinya?
"Lalu, kenapa kau merobek tugasku?"
Sabrina menjelaskan dengan nada santai. "Itu karena kau susah diajak pergi bersamaku, sih. Gaya berteman kami memang agak kasar, tapi begitulah cara kami. Ah! Jangan bilang kau tersinggung karena tugasmu kurobek," ucapnya, diikuti dengan ekspresi terkejut.
Sabrina mendekati Jasmine, menyentuh lengannya dengan lembut. "Maaf jika caraku tak sesuai denganmu. Aku takkan melakukannya lagi jika kau tak suka."
Di tengah pergolakan batin Jasmine, seorang pegawai butik menyela, "Nona Worthington, kami sudah menyiapkan pakaian yang sesuai dengan permintaan Anda. Apakah Anda ingin mencobanya sekarang?"
Sabrina memberikan tanda setuju dengan mengangguk, lalu memegang tangan Jasmine sambil berkata, "Ayo, kita harus mencobanya!"
Jasmine akhirnya menghabiskan waktu bersama Sabrina, meskipun masih diliputi keraguan. Mereka mencoba beberapa potong pakaian.
"Wah, kau terlihat sangat berbeda dari penampilan biasamu!" ucap Sabrina dengan penuh antusiasme.
"B-benarkah? Tapi pakaian yang aku coba rata-rata mencerminkan gayamu. Bolehkah aku memilih pakaian yang lebih sesuai dengan diriku?"
Sabrina terlihat kecewa. "Kau tak suka, ya?"
"Bukan begitu, hanya saja ... aku tak terbiasa memakai pakaian seperti ini," ungkap Jasmine dengan jujur, berusaha menjelaskan ketidaknyamanannya mengenakan gaya pakaian yang terbuka.
"Baiklah. Tapi bagaimana jika mengenakannya sekali saja?"
"A-aku ...."
"Ayolah, Jasmine! Kau takkan mendekam di penjara hanya karena penampilanmu ini. Nanti kau akan terbiasa dan merasa nyaman," kata Sabrina meyakinkan.
Tanpa menunggu reaksi Jasmine, Sabrina tiba-tiba menarik tangannya menjauh dari ruang ganti dan bergegas menuju kasir untuk membayar.
"S-sabrina, aku belum menyetujuinya."
"Paling tidak, lakukan itu untukku sebagai temanmu." Sabrina tersenyum, lalu menyelesaikan pembayaran.
Sabrina menarik tangan Jasmine, membawa mereka ke tujuan sebenarnya. Tempat itu adalah klub malam, sebuah lingkungan yang belum pernah Jasmine kunjungi seumur hidup, hanya dikenal melalui cerita yang tak sengaja didengarnya dari orang-orang sekitar.
Melangkah lebih dalam memasuki klub malam, Jasmine dengan cepat menghentikan langkahnya. "Aku merasa tak nyaman di sini. Bisakah kita kembali?" pintanya.
Sabrina memutar bola matanya. "Baiklah, tapi aku harap kau setidaknya masuk sebentar. Lima menit saja. Kau bisa duduk, menunggu waktu berlalu, dan setelah itu kita pulang."
Jasmine memandangi Sabrina dalam waktu lama dan berkata, "Kau tak berbohong, 'kan?"
"Oh, God! Aku tak mungkin berbohong saat aku benar-benar ingin berteman denganmu. Ayo!" Sabrina segera menarik Jasmine untuk pergi bersamanya.
Mereka berdua duduk di sofa kulit, merasakan dentuman musik yang menggetarkan ruangan. Sabrina tersenyum dan bersemangat menawarkan minuman dari menu klub pada Jasmine yang bertahan untuk menolak. Suara musik, tawa, dan percakapan riuh dari pengunjung menyatu bersama tarian.
"Klub ini sedang mengadakan acara khusus, jadi bukanya lebih awal," ucap Sabrina sambil memperhatikan sekeliling.
"Kau sering datang ke sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasmine
Romance𝐃𝐞𝐦𝐢 𝐤𝐞𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 🔞 𝐝𝐢𝐤𝐮𝐧𝐜𝐢. *** Jasmine harus menghadapi pilihan sulit saat ayahnya melarikan uang dari majikannya, Tuan Hawthorne. Sebagai pembayaran kesalahan sang ayah yang hilang tanpa jejak, Jas...