Chapter 58. Ruang Dominic Merrick

178 4 1
                                    

Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦

Cahaya matahari perlahan menyusup melalui jendela, menambah kehangatan dalam tatapan yang tak terputus. Tuan Hawthorne dan Jasmine masih berbaring di ranjang, saling berhadapan, dengan rona keemasan menyoroti wajah mereka yang berseri.

"Apa kau tak menyapaku di Midtown Center karena takut pada ayahku?" tanya Jasmine dengan lugas.

Tuan Hawthorne menyeringai tipis, lalu menghela napas. "Jangan membuatku tertawa. Aku tak menyapamu karena merasa minder."

"Minder?" Jasmine mengerutkan dahi. "Apa yang membuatmu merasa begitu, padahal kau memiliki segalanya?"

"Meskipun terlihat sebaliknya dari luar, tapi di dalam, aku merasa ragu dan tak layak. Mungkin saja kau akan lebih bahagia tanpaku."

Jasmine menyentuh tangan Tuan Hawthorne. "Kau salah, nyatanya kau adalah bagian dari kebahagiaanku. Aku merasa lengkap saat bersamamu."

Tuan Hawthorne berganti memegang tangan Jasmine, menariknya lebih dekat, lalu mengecup dahinya dengan penuh kasih. "Aku bersyukur kau hadir dalam hidupku."

Jasmine memeluk Tuan Hawthorne erat, tenggelam dalam keheningan beberapa saat sebelum akhirnya berkata, "Ada sesuatu yang membuatku penasaran."

"Tentang apa?"

"Bagaimana kau bisa jatuh cinta padaku?"

"Aku tak tahu bagaimana persisnya, tapi segala tentang dirimu selalu memenuhi pikiranku. Aku marah saat kau diperlakukan tak adil, tak suka melihat orang lain menyentuhmu, dan tak ingin kau bergantung pada siapa pun selain diriku. Saat kau membalikkan badan, aku takut tak bisa meraihmu lagi. Perasaan ini sangat berbeda dari apa yang pernah kurasakan sebelumnya."

Jasmine juga belum pernah merasakan ketulusan sebesar yang diberikan Tuan Hawthorne. Air matanya mulai mengalir, menangis dalam pelukan pria itu, sambil meyakinkan dirinya bahwa takkan pernah ada perpisahan di dunia ini bagi mereka.

Saat waktu mendekati pukul sepuluh, mereka mulai menyadari bahwa kesempatan untuk bercengkerama hampir habis. Mereka harus menghadapi kenyataan kembali, membereskan Thomas yang masih terjebak dalam lingkaran balas dendam Mr. Merrick.

✦✦✦

Sekelompok pria berpostur kekar tiba-tiba muncul dan mengelilingi Tuan Hawthorne, yang saat itu baru saja tiba bersama Jasmine dan Theodore di perusahaan Mr. Merrick. Datang secara langsung dan terang-terangan seperti ini memang berisiko, tapi begitulah cara Tuan Hawthorne menunjukkan keberaniannya kepada musuh.

"Katakan pada Dominic bahwa Kinsley Hawthorne mendatanginya," ucap Tuan Hawthorne dengan penuh otoritas.

Para pria tersebut saling berpandangan sejenak, kemudian salah satu dari mereka mengangguk dan berjalan memasuki lobi. Jasmine tetap berada dekat dengan Tuan Hawthorne, sementara Theodore mengamati sekeliling dengan waspada.

Beberapa menit kemudian, pria yang tadi berbicara dengan resepsionis kembali menemui Tuan Hawthorne. "Mr. Merrick menunggu di ruangannya. Ikuti saya."

Pria itu memimpin jalan menuju lift, diikuti oleh Tuan Hawthorne, Jasmine, dan Theodore. Saat pintu lift menutup, ketidaknyamanan menghampiri Jasmine. Dia berusaha mengalihkan pandangannya dari tatapan pria yang berdiri di sebelah Tuan Hawthorne. Tatapan itu, yang beberapa kali meliriknya, menyiratkan niat tak menyenangkan.

"Ada masalah dengan pandanganmu?" Tuan Hawthorne menatap pria tersebut dengan tajam, suaranya menusuk dalam keheningan lift yang sempit.

Pria itu tersentak dan dengan cepat menunduk, tak berani lagi menatap Jasmine.

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang