"Trip nya besok aja ya, guys."
Kairo menjawab dengan anggukan, ia terdiam memperhatikan ayahnya yang sedang dipakaikan baju pernikahan khas Jawa tengah.
"Santai aja, Yah. Kalau besok pasti masih capek, jadi besoknya lagi aja. Dua hari ini aku udah jalan keliling pantai sama bang Kai," Jawab Arkhana sambil berkaca melihat penampilannya.
Ia, Erlang, Ranu, Kairo, dan Seno memakai pakaian yang sama. Kata mas Ranu jenis beskap, atas polos berwarna hijau olive, dan bawahannya dililitkan kain batik solo motif satrio manah. Sedangkan ayahnya masih shirtless disana, penata busana masih melilitkan jarik.
"Yang kenceng, mas. Nanti melorot lagi pas ijab," Ujar Bachtiar.
Ranu berdecih sembari memakai blangkonnya. "Kalau ayah ijab sambil lari ya melorot."
Erlang tertawa renyah. Jadi ngebayangin.
"Kemarin Kairo lihat di video ada orang ijab qobul di atas motor trail, Yah. Penghulunya juga naik motor, jadi posisinya hadap-hadapan, terus habis SAHHH langsung geber motor."
Arkhana ngakak, teringat lagi. Ia dan Kairo menertawakan video itu selama satu jam.
"Tempat udah aesthetic background laut masa mau nggeber motor," Cibir Bachtiar. "Untuk hari ini ayah mau keliatan waras dulu."
"Background laut tapi ngundangnya tetep ndx," Sahut Ranu.
"Kalau ngundang Fani Soegi bornean ayah takut ngantuk, Ran." Jawab Bachtiar, ia diam seperti orang-orangan sawah saat dipakaikan baju. "Asmara tlah terkalibrasi~"
Ranu berdecih.
"Tenang, Ran. Ayah ngundang kesukaan-kasukaan kalian, kok. Katanya om Suren mau nyumbang datengin Tulus. Gak tau bener apa enggak."
Kesukaan kalian katanya. Bachtiar cuma mengundang ndx dan Denny Caknan, itu kesukaannya sendiri dan bunda Raina. Kairo merengut. "Kesukaanku kok gak diundang, Yah? Mbak Taylor."
"Aku juga, Yah. Baekhyun EXO," Sahut Arkhana.
Mendengar ucapan dua anak itu, Bachtiar tersenyum lebar. "Ayah bisa aja, tapi habis itu kita tidur di kolong jembatan, ya."
Erlang dan Ranu tertawa.
"Sudah selesai, pak."
Bachtiar bernapas lega saat penata busananya selesai mendadaninya. Ia berdiri di samping Arkhana, menatap pantulan dirinya. Arkhana tersenyum melihat penampilan ayahnya, keren sekali dengan balutan adat Jawa. Kain batik motif Sidomukti, dengan harapan mendapatkan hidup yang tentram dan sejahtera. Atasannya putih, sama-sama memakai beskap tapi berwarna putih dan kancingnya dari atas ke bawah lalu dipadukan dengan jas warna senada.
Ranu mengambil kalung melati di meja, memakaikannya pada Bachtiar. Yang nikah bapaknya ia yang deg-degan.
"Selamat ya, Ayah. Akhirnya ayah menemukan tambatan hati lagi, semoga selalu bahagia," Ucap Ranu.
Bachtiar memeluk putranya itu. "Aamiin. Terima kasih ya do'anya. Maaf ayah memberikan kalian rumah yang gagal, tapi kali ini ayah akan ngasih kalian rumah yang utuh, yang bahagia."
Tidak ada yang boleh mematahkan kebahagiaan keluarga ayahnya lagi, batin Arkhana. Menatap Bachtiar penuh haru sembari berjanji ia akan menjadi kesatria pelindung seperti arti dari kain batik yang dipakainya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGA TIDUR✔️
Fanfiction"Simpan kenangan yang baik saja. Tidurlah, pagi akan segera tiba, Arkhana." Pak Bah.