2. actuar sin pensar

7.3K 32 9
                                    

HAPPY READING
•••

⚠️⚠️⚠️

sepasang mata kedua anak manusia itu saling tatap.
rolan, pria itu sudah di kabuti oleh gairah, bibir sena
sangat mengguncang iman nya, namun sebisa mungkin rolan tahan, tahan, agar tidak terjadi hal yang tidak di maui satu sama lain. namun alhasil sena sendirilah yang dengan tergesa meraup habis bibir tipis sosok lelaki yang berwajah tenang di hadapan sena pasalnya sena tidak kuasa, rasa
yang membuncah teramat menyiksa

rolan sambut dengan mengkokop habis bibir sena.
rolan hisap hisap lembut, membelit lidah kedualnya
mengejar kepuasan satu sama lain, rolan angkat
gadis itu naik kedalam gendongan nya sehingga
kaki sena membelit melingkari pinggul rolan
secara spontan, rolan pegang menuntut tengkuk
putih halus sena, mendobrak masuk kedua nya
kedalam rumah hingga terakhir rolan banting
pintu hingga tertutup rapat, rolan jepit tubuh sena
di antara dinding. masih dengan bibir berpangut,
saling mencecap kencang, dan pada akhir nya
kedua bibir itu terlepas di selingi gigitan kecil
di sudut bibir sena

sena terengah engah, rolan tatap wajah cantik
yang memerah itu, rolan tilik perinci wajah itu.
hingga tangan lelaki itu beralih masuk kedalam
baju sena dan meremas salah satu buah dada
gadis itu dengan geram bercampur gemas

" enghh " lenguh sena gatal, gatal, teramat
gatal di bawah sana, vagina sena berkedut
kedut resah, gadis itu tangkup tangan kekar
rolan di buah dada nya, menuntun untuk
turun kebawah sana, sumpah, sumpah demi
apapun, sena hilang akal.

Tidak, rolan tidak mungkin mau merusak sosok
gadis cantik nan lugu di kungkungan nya yang
terlihat sedang birahi, tidak, rolan tidak bisa.

rolan tepis tangan lentik sena, menurunkan
gadis itu dari gendongan nya, sena yang melihat
perilaku rolan pada nya pun merasa putus asa.

" Rolan!? " sena menatap bingung lelaki yang
kini memilih memunggungi sena, kaki jenjang
sena melangkah cepat mengikuti rolan kearah
dapur rumah lelaki itu

" pulang.. " satu kata itu yang sempat rolan
keluarkan sebelum lelaki itu meminum segelas
air putih, meneguk hingga tandas, habis.

sena menggeleng tidak mau, apa apaan, kan
sudah sena bilang, ini sudah menjadi keputusan
gadis gila itu " enggak! " kuat kuat sena menolak
suruhan lelaki itu " PULANG GUE BILANG!! " rolan
meninggi, lelaki itu degil, bagi rolan sena berada
dalam situasi yang belum sena pahami, gadis
itu terlalu gampang di bodohi, walau sebenar
nya sena berlagak sok pintar tapi rolan sudah
tahu, gadis yang menatap nya itu tidaklah
tahu apa apa, selain rela melakukan apapun
demi cinta nya di terima rolan

" engga rolan. " sena meraup lagi bibir rolan
namun rolan paksa lepas hingga bibir sena
yang tidak sengaja rolan gigit mengeluarkan
darah, sena hirau, gadis itu kembali menangkup
wajah rolan dan menggerakkan bibirnya sendiri.
mencecap, menghisap, menyedot, meraup raup
pelan menghayati, sebisa mungkin sena tunjuk
kan keahlian nya kepada rolan namun di tanggapi
dengan keacuhan dari lelaki tampan itu

di satu sisi, lelaki mana yang tahan di perlakukan
seintim ini, rolan masih waras, setan belum sempat
merasuki lelaki muda itu, untuk saat ini, namun
rolan tidak bisa menafsirkan jika setan terkutuk
merasuki nya untuk menggeragahi tubuh seksi
sena, pastinya rolan tumbuk habis habisan vagina
cantik itu, maka sebelum itu terjadi, teramat bersungguh sungguh lelaki itu meminta agar sena pergi segera dari hadapan nya, tolong, pergi.

tangan gadis itu menjalar turun ke buah zakar
rolan, rolan tesentak, bohong jika penis rolan
tidak bereaksi, nyata nya penis lelaki itu sekarang
telang mengacung gagah di balik celana jens
hitam yang rolan kenakan, sesak, tentu saja

" LEPAS ANJ " di dalam keterkejutan nya rolan
menepis kasar tangan halus gadis itu dengan
mata melotot tidak menyangka

sena terhenyak, tetapi gadis cantik itu hirau.
tangan sena beralih memegang pundak lebar
rolan, kepala sena, sena sandarkan kedada
bidang lelaki itu dengan nafas terengah engah
" lan, aku ga tahan, egh, disini. " sena menggapai
tangan kekar rolan dan menuntun jari jemari itu
menuju ke area sensitif sena " disini gatel, banget. "
rolan menolak tubuh lemas gadis yang terlihat
lemah di hadapan nya

" lonte, sialan, gila lo. " rolan tatap gadis itu yang
balas menatap nya tepat pada bola mata rolan
" lo gatau apa apa na, gue yakin setelah malam
ini lo bakal nyesel, mikir! " rolan berjalan melewati
sena, gadis itu kembali memegang lengan kekar
lelaki itu " ini keputusan aku lan.. " sena melihat
wajah tampan itu dengan cara menengadah.
bertemu tatapan keduanya dalam pusaran
gairah hebat, membuncah meresahkan jiwa

rolan menarik nafas, bibir plum tipis lelaki itu
mendadak kering sehingga tampilan dirinya
menjilat pelan bibir nya sendiri membuat
sena terjatuh kandas dengan pesona lelaki jiwa
jangkung bertato kelelawar di sudut pinggang
kiri rolan

setelah lama berdiri menatap ke segala arah
kecuali sena yang tidak absen menatap rolan.
rolan pun menatap sena dengan keputusan
yang sudah rolan putuskan, baiklah, mari
melakukan kesalahan dalam keadaan
sadar secara total, pilihan ini sudah rolan
pikirkan secara matang matang, dari tindakan
dan segi apapun nanti yang akan terjadi,
rolan Akan bertanggung jawab

" Jangan pernah nyesel hidup sama bajingan
kaya gue naa, inget momen ini sayang, inget
dosa kita. " rolan tangkup wajah sena, bertemu
empuk bibir kedua nya, rolan sesap sesap habis
bibir gadis cantik itu dimana sebentar lagi sena
bukan lah gadis lagi melainkan wanita, wanita.

sena menengadahkan kepala nya, memberi
akses penuh kepada rolan, tentu rolan sambut
dengan cara mengendus rakus lalu membuat
tanda kepemilikan nya di sana, mulai detik ini,
saat ini, sena, sena castila, adalah wanita nya.

Lelaki itu akui diri nya belum bisa menaruh
hati kepada sosok gadis cantik yang sedang
rolan buka pengait bra nya, namun tetapi
ada masa nya rolan mencinta, entah nanti
nya perasaan itu menimbul atau menyurut
itu urusan belakang, untuk sekarang mari
melakukan dosa paling hina dari dosa dosa
lainnya

" langhh, eghhh, hikss.. " rolan menghisap pelan
puting tegang milik sena, kedua nya kini sudah
dalam keadaan naked, sedang jemari panjang
lelaki itu memasuki liang sena, mengocok cepat.
kasar, benar benar kasar, hingga sena menggeliat
sakit " ighh, aku mau pipis langhh ahh " rolan
meringsut, menunduk kepala lelaki itu di antara
kedua paha mulus sena, membuka bibir vagina
gadis remaja itu lalu diri nya jilat perlahan

kaki sena mengenjang, menekuk geli, sakit
bercampur nikmat menjadi satu..

-continued-

Walawe puasa 😭Jangan lupa komen, vote and share 👀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walawe puasa 😭
Jangan lupa komen, vote and share 👀

L A M E R O Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang