sena membuka pelan matanya, kosong.
tidak ada orang satu pun di ruang tamu
atau di dalam rumah ini, hanya suara qalera
yang mengaung mengendus kaki senamengenai rolan, sena tidak akan buka suara
soal mereka sedarah, sena gila? Yasena bangun, wanita itu memilih melangkah
menuju kamarnya, sena buka pintu kamarnya
pelan, ternyata rolan berbaring dikasurnya
dengan tangan yang menjadi bantalan diri
rolan tidur, pria itu kemungkinan hanya
memejamkan mata, sena tahu, keberadaan
rolan di kamarnya thea yang usul untuk
beristirahat " rolan, sekarang hanya satu
harapan aku, kalau kamu bukan kenyataan
yang aku terima hari ini, asal kamu tau lan,
walaupun kenyataan itu bener, aku ga akan
mau tinggalin kamu, aku ga peduli, bahkan
beribu dosa yang aku buat terkalahkan
hanya karna aku mencintai kamu dimana
dosa ini lebih besar dari pada dosa yang
aku lakuin sebelum-sebelum nya.." sena
berbalik pergi, namun tangan wanita itu
digenggam kuat oleh rolan, saat sena
berbalik lagi dapat sena lihat mata pria
itu menatap dalam dengan wajah datar" kenyataan apa? " rolan menatap sena sayu
sedang jantung sena sudah jedag jedug yang
kini malah rolan bawa tubuh sena duduk
mengangkang di atas tubuhnya, tepat di
bawah penis pria itu bokong sena terduduk
setelah nya rolan berdehem, kedua sisi
tangan rolan memegang paha sena hingga
ke pinggul disitu sena merasa bahwa dirinya
sedang di interogasi secara intim." sebelumnya, kamu beneran mau kembali
sama ferasa lan? " tanya sena tenang" ga ada alasan dan hal yang bisa ngehalangi
gue buat ga balik sama ferasa. " benar benar
menegas rolan dalam berucap namun tangan
tidak berhenti mengelus pinggul dan paha sena
entah itu gerakan yang pria itu tidak sadari
atau memang gerakan secara alami" kamu udah ngebohongi diri kamu sendiri.."
sena menggerakkan pelan bokongnya,
menyamankan diri wanita itu " she's my
love, senala. " desis rolan berat, sena
pun menundukkan badan, posisinya kini
menindih rolan " buktiin sama aku kalau
kamu beneran ga ada rasa sedikit pun
ke aku, setubuhi aku sekarang juga secara
kasar lan, buat anak dalam rahim aku gugur,
supaya aku juga bisa buktiin ke kamu kalau
rahim aku hanya aku isi sama benih kamu
sampai aku hamil lagi, lagi dan lagi, terus
berulang kali, tubuh kamu seluruhnya cuma
punya aku! " sena sentuh dari bahu ke pinggul
rolan, menekan keseluruhan tubuh rolan,
mengeklaim bahwa tubuh pria itu hanya
milik sena seorang, hanya senala castila.sena buka tali pinggang pria itu, sena turun
kan pelan celana dalam rolan, membebaskan
penis pria itu yang terkurung keras minta
di keluarkan oleh sang pemilik, namun pemilik
nya termakan gengsi, sena bergerak mundur.wanita itu beraksi sendiri sedang rolan
hanya bisa melihat datar, terserah sena.setelah sena membuka celana dalam
dengan usaha wanita itu memposisikan
penis rolan didepan bibir vaginanya hingga
tidak lama keduanya pun melenguh'AUGHHH'
" ughh.." sena mencekram kuat lengan besar
rolan, kukunya menancap, sedang rolan
menahan nafas saat sena menggoyangkan
pinggulnya secara perlahan dengan begitu
pelan " langhh ahh aku uhh ini kedalaman. "
keluh sena kepada rolan hingga rolan tarik
leher sena, rolan cekik lalu pria itu mengambil
posisi duduk dengan sena dalam dekapnya,
dalam detik berikutnya rolan hentak semakin
dalam pusakanya hingga kaki sena bergetar
dan mulut sena ternganga dengan mata
membelalak besartidak lama ponsel rolan berdering, nomor
asing memanggil, sena yang melihat itu
meraih ponsel rolan dari atas nakas dan
mengangkat, sena yakin itu ferasa." lan kamu dimana? " ucap ferasa di seberang
sana, kan benar, nomor asing itu ferasa."......." tidak ada sahutan melainkan suara
tepukan dua kemaluan anak manusia yang
saling memuaskan satu sama lain, dimana
mereka tidak tahu bahwa dosa semakin
mengalir deras, tercatat sebagai hal hina.Tet—
panggilan pun mati.
rolan merobek kasar bra sena, rolan hisap
dan tarik kuat puting wanita itu, sena hanya
bisa menengadah pasrah atas tindakan yang
rolan lakukan, wanita itu ramas helaian rambut
lebat rolan hingga merontok di tangan mungil
nya yang tidak ada apa apanya dibanding
tangan besar rolan, sebenarnya bisa saja
rolan patahkan tubuh bagian yang rentan
saat sena memancing emosi rolan." lo ga berharga na, selagi lo istri gue, gue
berhak mau setubuhi lo berulang kali dan
tanpa nyakiti anak gue " ucap rolan sembari
menjilat leher sena sedari dada kerahang
kecil wanita itu dengan sentuhan terakhir
berupa gigitan kecil di ujung———
rolan baru siap mandi, kamar sena terlihat
indah ketika sudah memasuki malam hari,
jam menunjukkan pukul 20.21 yaitu setengah
sembilan, rolan memakai celana dalam dan
kemudian memakai celana selututnya, setelah
itu kaki jenjangnya berjalan menuju balkon
kamar dengan tangan yang mengeringkan
rambut, handuk yang pria itu gunakan untuk
mengeringkan rambut kini rolan lempar di
kaki ranjang dekat sena tidurrolan pun berbalik masuk kedalam, pria itu
berdiri disamping ranjang yang sisinya sena
tiduri, pria itu bertujuan mengambil ponsel
nya di nakas samping sena tidur namun
ponsel pria itu belum terlihat, rolan pun
keruang tamu, mungkin ponselnya terjatuh
saat mengangkat sena tadi, namun sudah
rolan berputar putar mencari di lantai
bahkan di sofa pun tidak ketemu, thea
yang melihat pun menghampiri " cari apa
kamu? " rolan menggaruk pelan tekuknya" ponsel rolan bun, ga ada dimana mana. "
ucap rolan yang masih berusaha melihat
lihat " bukanya udah di bawa naik sena
keatas? " tanya thea menatap rolan,
ternyata saat sadar bahwa sena siuman
thea melihat sena berjalan dengan ponsel
di tangan, mungkin itu punya rolan" oh, makasih bunda.." rolan pergi dari
hadapan thea dimana thea pun mengernyit
tidak mengerti tentang hubungan keduanya,
dimana yang sebenarnya kalau senalah
yang gila dalam mengejar ngejar rolan
bukan kesalahan karna mereka saling
suka atau bahkan saling cintasaat sena membuka kembali pintu kamar
sena, yang rolan dapati sekarang adalah
sena duduk dengan handuk melingkar di
bawah ketiaknya juga tangan yang mengotak
ngatik ponsel rolan dengan terburu buru, gesit
rolan berlari dan menepis ponselnya sendiri
hingga jatuh menghantam lantai" lo ngapain anj—" geram rolan, lancang
sekali wanita dihadapan nya ini.rolan mengambil ponselnya yang terjatuh
mengecek apa yang sena otak atik, hingga
yang rolan dapati adalah tulisan file data
kontak terblokir, saat rolan buka nomor
asing yang berada diurutan paling atas
baru saja diblokir, sena yang memblokir" lancang banget lo! " lotot rolan
" aku berhak ga suka dan cemburu. " tekan
sena, kan apa sena bilang, rolan sudah
memberi nomornya untuk ferasa hubungi
" makin lama makin sinting ya lo, akal
sehat lo hilang? " sena menolak dada
bidang rolan kuat dan mengamuk bagai
orang stres, kelelahan dalam berbagai
masalah membuat sena tidak tahu harus
bagaimana lagi " AKU INI CAPE LAN, CAPE.
HATI AKU SAKIT LAN LIAT SUAMI AKU
SENDIRI MALAH DENGAN TERANG
TERANGAN CIUMAN DAN PELUKAN
DIDEPAN AKU YANG STATUS NYA ISTRI
KAMU, KAMU YANG UDAH CUKUP BUAT
LELUCONNYA, KENAPA HARUS AKU
YANG DISALAHIN, SEHARUSNYA KAMU
YANG SADAR, DIA MASALALU KAMU, DIA
UDAH NINGGALIN KAMU, LIAT AKU LAN,
LIAT, SEKARANG AKU YANG JELAS ADA?! "
rolan diam, berulang kali sena tumbuk kuat
dada bidang rolan, benar sekuat tenaga tapi
apalah bagi rolanjadi sena benar sakit, dari tangisan lelah
yang wanita itu keluarkan benar begitu sesak
kenyataannya, wanita itu hamil, dan suami
nya abangnya sendiri, selain itu rolan juga
teramat cukup menggila dengan ferasa, sena
selalu bertanya tanya sepanjang hari ini,
mengapa wanita itu kembali, yang katanya
cinta pertama rolan?—continued—
INGET TUGASKAN?!
KOMEN YANG BANYAK!
GAUSAH NGETIK KOMEN LANJUT
KETIK KOMEN TENTANG MEREKA!Tenang aja nanti up lagi kok💋

KAMU SEDANG MEMBACA
L A M E R O
Teen FictionWARNINGS AREA 21+ 🚫 KONFLIK BERAT !!! ----- Lelaki miskin, rolan lamero degore, anak haram dari dua sepasang manusia, rolan, lelaki bajingan berotak buntu, kehidupan nya yang miskin tidak dapat menghalangi nya dari kegiatan bejat sehari harinya...