WARNINGS AREA 21+ 🚫
KONFLIK BERAT !!!
-----
Lelaki miskin, rolan lamero degore, anak
haram dari dua sepasang manusia, rolan,
lelaki bajingan berotak buntu, kehidupan
nya yang miskin tidak dapat menghalangi
nya dari kegiatan bejat sehari harinya...
Setelah beberapa hari rolan keluar dari rumah sakit, semenjak hari itu pun rolan belum melihat di mana keberadaan sena, bercinta mereka di dalam kamar mandi menjadi hari terakhir rolan melihat sena dan sampai sekarang wanita itu belum menampakkan diri dihadapan rolan.
rolan kesal, marah, degil, wanita itu membuat rolan tidak waras dan membuat perasaan rolan seakan di permainkan dan di obok obok asal oleh sena
" ferasa nanyain lo ke kita kita, dan kenapa lo sama tu cewe akhir akhir ini? " adandi yang duduk di samping rolan yang sedang merokok pun mencoba membuka suara, padahal adandi juga sedang disibukkan oleh game nya namun lelaki itu mencoba membuka topik agar tidak canggung sebab hanya mereka berdua saat ini, dosa dan tian bermain billiard di meja paling depan sana ditemani oleh para para wanita seksi
" terserah, gue ga peduli, gue rasa dia bukan ferasa, tepatnya dia ga gue kenal " gugah rolan secara sarkas, rolan pun menyesap rokoknya santai, kaki pria itu menyilang dengan tatapan kedepan melihat dosa dan tian yang tidak jauh dari jangkauan mata rolan
" kalau gitu akhiri aja, ga baik nunda nunda, lagian lo udah beristri, kalau bagi gue menang banget posisi sena yang statusnya istri lo dari pada ferasa yang jatuhnya sebagai selingkuhan lo, itu saran lan, keputusan ada di lo.." adandi bangkit dari duduknya, lelaki itu ambil sebatang rokok rolan lalu diri adandi bakar " gue toilet lan. " rolan mengangguk mengiyakan, jika di pikir lagi dan di tela'ah apa yang adandi ucap ada benarnya, lagian sena juga bukan adik kandung rolan dan bahkan tidak ada hubungan darah walau awalnya sempat meributkan masalah ini
—————
rolan sedang mencuci mobil dihalaman rumahnya sendiri, pria itu memilih satu mobil untuk rolan gunakan sendiri, setelah lulus sekolah rolan merasa ringan dan banyak bersantai, dari pada sibuk memikirkan hal tidak jelas maka disini lah rolan, pria itu lebih baik mencuci mobilnya sendiri hitung hitung senggang
rokok pria itu, pria itu selip di sela bibir. kini giliran menyikat ban pada mobil, namun gerakan rolan berhenti ketika sena memasuki perkarangan rumah rolan, seketika senyum rolan terbit, bukan senyum bahagia, namun tetapi senyum kebanggaan terhadap diri sendiri bahwa pria itu mengira sena kembali karena tidak bisa lekang dari rolan tetapi rolan salah, apa pria itu saja yang terlalu percaya diri, saat sena masuk pelan sembari menatap rolan dengan wajah datar rolan pun berdiri dari jongkoknya dan menghadap sena
" kamu udah sembuh? " sena tanya pelan, rolan pun mengangguk, pria itu melipat tangannya didepan dada nya yang tidak dilapisi sehelai kain yaitu baju, pria itu bertelanjang dada dengan boxer dongker di siang hari ini " kenapa baru muncul sekarang, senala? " kini rolan balas tanya dan dapat rolan lihat wanita itu memilih mengatupkan bibir kedalam sebelum menjawab pertanyaan yang rolan lontar kepada sena
" kalau gitu aku ga ngomong panjang lebar lagi, aku kesini cuma mau ngasih ini " sena sodorkan berkas yang diri sena bawa kehadapan rolan, pria itu raih kemudian
| BERKAS GUGATAN CERAI |
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
setelah melihat isi di dalam nya rolan tertawa pelan lalu di waktu yang sama pula pria itu mengerutkan wajahnya kembali dengan memilih bersmirk dan memainkan lidah.
" wewenang mana yang buat gue tergugat? sehebat apa lo, merasa udah ga butuh gue lagi makanya lo gugat gue?! " rolan tekan kuat ucapannya " GA ADA KATA CERAI! DAN INI, INI GA BERLAKU SAMA SEKALI. " rolan robek sampai tidak terbentuk surat pernyataan itu, padahal sudah dua hari sena bolak balik ke makamah hanya untuk membuat surat gugatan itu
sena melemas, waktu dua hari sena terbuang sia sia saat rolan lemparkan robekan surat itu di wajah sena dengan kasar, menyatakan bahwa rolan dengan tegas tidak menerima keputusan sena
" terserah kamu, tapi dalam hukum kamu udah bukan lagi suami aku! " sena bicara pelan namun sena perlambat agar lebih jelas pria itu dengar " ga, ga lo masih istri gue, kita sah secara agama. " bantah rolan menelak
enak saja, enak di sena tertekan di rolan, masa sudah lama tidak terlihat tiba tiba menyodorkan surat pernyataan cerai, mudah sekali tindakan sena huh
rolan berbalik memunggungi sena, pria itu hendak berjalan masuk namun teriakan sena membuat rolan menghentikan langkah " ROLAN, KAMU UDAH BERDOSA, KITA INI SEDARAH LAN, SEHARUSNYA KAMU SENANG, KARENA KAMU BISA HIDUP BARENG FERASA, BENTUK KELUARGA KAMU SENDIRI LAN, dan aku bentuk keluarga aku.." melirih sena di penghujung kata
rolan berbalik cepat, pria itu cengkeram dagu sena hingga wajah wanita itu tertangah keatas langsung bertemu dengan tatapan tajam rolan.
" gue belum pernah denger lo bilang kondisi anak kita, cacat kah, punya penyakit kah, atau apapun, jadi, apa alasan lo, bilang kalau gue ga perlu tau soal sheela gitu, iyaa?! " rolan ucap itu tepat di depan wajah sena lalu pria itu buang kasar dagu sena
pernyataan dari rolan benar, sena belum sama sekali memberi tahu kondisi anak mereka, ada kelainan lain atau cacat dan lainnya, ya karena sheela sempurna, tidak ada hal aneh selama ini..
" sheela ga ada yang aneh, malah kamu yang aneh, aneh banget. " sena mulai berkata lembut " kamu aneh, aku ga tau alasan kamu aneh juga kenapa, tapi setelah aku pikir, dan denger kamu yang ngomong 'gimana kalau gue jatuh cinta sama lo' waktu itu aku rasa kamu udah mulai ada rasa sama aku, tapi pertanyaan nya, kenapa baru sekarang, kenapa setelah kamu nyakitin aku dengan perilaku ga wajar, kamu bukan aneh lan, tapi kamu memang udah bener bener ga waras. " perkataan sena benar, kalau rolan menyatakan perasaannya sekarang itu bisa saja di katakan terlambat dan tidak berkemungkinan sena terima
" kenapa disaat rasa aku ke kamu udah mulai memudar dari waktu ke waktu kamu malah baru buka hati kamu buat aku, kenapa, kenapa rolan? " sena tolaki dada bidang rolan sehingga pria itu selangkah demi selangkah memundur " tapi yang perlu aku bilang, kamu udah telat, aku udah di lamar aresa sebelum aku ketemu kamu lagi di malam prom, maaf lan, aku juga harus lanjutin hidup aku yang baru, dan ini juga berlaku buat aku, bukan buat kamu aja yang bisa senang sama ferasa, aku minta maaf sekali lagi soal aku janji bakal balik sama kamu waktu di rumah sakit " sena memutar tubuh membelakangi rolan, detik itu juga air mata sena terjatuh, sena tidak bohong, aresa benar melamar sena
" aku minta maaf, dan lagi, aku maafin kamu kok soal kamu cium aku di malam prom itu dan bahkan ninggalin jejak kiss mark, kalau yang di rumah sakit itu murni kesalahan kita berdua, kamu aku tinggal ya lan, aku pamit, sekali lagi maaf, maaf banget, dan aku bakal dateng lagi buat nyerahin surat cerai kita walau nanti bakal kamu robek lagi aku ga akan nyerah, semoga pemikiran kamu terbuka dengan ini " sena pergi, wanita itu pergi meninggalkan area rumah rolan, dan rolan bagai di sambar petir di siang bolong
bajingan.
—continued—
Spam ❤️ biar lanjut See you next chap 💋
Info yang mau duda satu ini, gapapa kismin yang penting gapura kabupaten ++++