kini sudah dua bulan semenjak malam itu
sena tahu bahwa delone telah melecehkan
renna, setelah mendapat kejelasan dan
rolan yang memasang wajah cuek bahkan
jutek kepada sena sebab wanita itu menemui
delone membuat sena menghela nafas, ternyata
delone mabuk berat, alih alih menjumpai sena
delone malah menjumpai renna, saat sena
bertanya mengapa jawaban delone adalah
'nama lo ga jauh beda sama dia, kalau nikah
sama dia buat bisa dekat lagi jarak gue ke lo
kenapa engga?'sinting? sangat.
kehamilan sena sudah lima bulan, tidak terasa.
mau berapa bulan lagi hal ini sena sembunyikan
sedang perutnya sudah jelas menonjol namun
saat sekolah sena memakai korset, gila memang,
jelas tidak baik untuk melakukan hal itu, dan
bagaimana jikalau anak nya terjepit—" lan, udah pulang? " basa basi sena saat
melihat rolan melewati ruang tamu dimana
padahal sena menunggu rolan sedari tadi,
cemas mengapa suaminya belum pulang
sedang malam semakin larut, sena malam
ini tidur dirumah rolan, mengenai alasan apa
sena sudah tidak peduli, sejauh ini masih
tidak ada yang tahu rolan dan sena ada apa
apanya " buta? " sudah dari dua bulan akhir
rolan irit bicara dengan sena, belum tau saja
bagaimana geramnya sena nanti jika sudah
hilang kesabaran, berlarut larut lah saja" perut aku sakit dari pagi. " adu sena, seketika
rolan menghentikan langkahnya, wanita itu
duduk disofa panjang dengan kaki yang sena
selonjorkan, kakinya sudah tampak kini
bengkakan nya, rolan menoleh melihat
kearah sena yang berada di samping
belakangnya " kenapa ga bilang dari siang? "
tanya rolan yang kini mendekati sena, berdiri
pria itu di samping sena duduk" lo selalu buat gue kesel na " keluh rolan
yang langsung sena sahuti sarkas " kamu
yang seharusnya pengertian, kamu pikir enak
ngandung anak kamu? aku udah dua hari lan
ga enak badan dan udah dari pagi ini aku
ngerasa perut aku ngencang sakit, kamu
yang gatau! " dengan nada gemetar sena
berucap, bibirnya menekuk sedih melihat
rolan yang merespon datar" gue ga pernah minta maaf na " terang rolan
bahwa rolan merasa tidak mau merendah dan
tidak mau mengalah walau pun pria itu tau
dirinya salah " red flag nya kamu walau kamu
marah dan gamau ngomong panjang lebar
sama aku tapi kamu tetap bercinta " rolan
mendekat hendak memeluk sena namun
sena tolak kuat dada bidang keras rolan
hingga memundur pria itu" kamu udah dari dua bulan ini ga ngomong
panjang sama aku, selalu kalau aku tanya
udah ini udah itu bahkan aku basa basi tapi
kamu nyaut dengan ga mood, aku salah apa?
karna aku ketemu delone tanpa ngomong sama
kamu, iya? " rolan cekik batang leher sena
" IYA ANJ, BARU TAU LETAK SALAH LO? "
mata sena menatap rolan berkaca kaca,
jarak keduanya tidak ada celah, hidung
mereka bertemu, tubuh mereka bersentuhan.
dengan rolan yang memegang kuat bagian
pinggul sena guna mendekatkan tubuh sena
ketubuh pria itu, rolan mengelatukkan gigi
menandakan bahwa pria itu teramat geram
tidak susah bagi rolan untuk mencekik
dan mendekatkan sena kearahnya, di karna
kan sena sudah dalam posisi berdiriwajah sena memerah dibuat rolan, banyak
rasa yang bercampur menjadi satu dalam
satu waktu " sakit agh.." sena remat kuat
bahu rolan menyalurkan rasa sakit perutnya
yang teramat terasa hebatnyarolan yang melihat raut sena kesakitan pun
melepas cekikan hingga tanda memerah
yang pria itu tinggalkan " na? " rolan guncang
pelan tubuh lemas sena yang tidak sanggup
lagi menahan rasa sakit, rolan tangkup kalut
wajah sena yang terasa lebih kecil dibanding
tangan nya, mata pria itu mengerling kearah
perut sena, namun rolan menangkap hal lain,
darah, darah yang keluar dari selangkangan
sena membuat rolan tercengang membeku" anj, bangsat! " rutuk rolan
rolan gendong sena ala bridal style menuju
kamar, hendak kerumah sakit namun rolan
teringat bahwa motornya diri rolan tinggal
di bengkel sebab akan rolan ganti knalpot
esok hari

KAMU SEDANG MEMBACA
L A M E R O
Teen FictionWARNINGS AREA 21+ 🚫 KONFLIK BERAT !!! ----- Lelaki miskin, rolan lamero degore, anak haram dari dua sepasang manusia, rolan, lelaki bajingan berotak buntu, kehidupan nya yang miskin tidak dapat menghalangi nya dari kegiatan bejat sehari harinya...