L A M E R O

7. soportar la vergüenza

" TELAN, TELAN SENAA!! " rolan menatap
sena dengan rahang mengetat, tangan nya
semakin kuat menarik rambut sena, menuntun
kepala wanita cantik itu untuk mendongak
menatap rolan, mata yang di panyungi bulu
mata lentik itu terlihat berkaca kaca, mulut
sena menggembung menahan cairan putih
kental di dalam mulut nya agar tidak tertelan

" TELAN, PEPEK! " rolan cepit kuat rahang
sena hingga mau tidak mau sena menelan
dengan berat hati " bagus.. " rolan bersmirk,
lelaki gila itu menolak keras nan kasar bahu
sena hingga wanita itu terduduk lemas

" sini.. " panggil rolan " come here my cena. "
ejek rolan dengan kekehan, sena menggeleng.
wanita itu bangkit dengan lemas, merapikan
diri, menatap rolan dengan air mata yang
tidak tertahan, kemudian kaki jenjang putih
itu melangkah keluar ruangan futsal

rolan yang melihat kepergian sena hanya
bisa terkekeh, menarik nafas kini lelaki
jangkung itu " lari sayang, sebisa mungkin.
karna setelah ini, lo bakal gue buat nyesel
dengan keputusan yang lo ambil, kita liat
sampe mana lo bertahan di atas nama
kan cinta lo di gue, karna pada kenyataan
nya semua cewek sama aja, busuk. " rolan
meraih tali pinggang nya, lelaki itu berdiri
membenah diri, terakhir dengan seksi rolan
sesap putung rokok yang baru diri nya hidup
kan langkah nya membawa rolan keluar
dan pulang

tidak kejam, tujuan rolan hanya membuat
sena kapok karena telah berani mencintai
rolan, tak khayal rolan sebenarnya merasa
wanita itu unik, walau terkadang muak
dengan mahkluk bumi yang di sebut wanita

---------

sena berjalan kaki dari sekolah menuju halte
jemputan, pikiran sena berkecamuk, tatapan
matanya kosong berair, huh.

suara deru motor terdengar di kuping sena,
sena tidak peduli, hingga tanpa sena sadari
gala telah berdiri di hadapan sena, tatapan
datar sena tangkap jelas di raut wajah yang
mendingin gala ketika marah

" pulang " gala berbalik badan menuju motor
nya, teman teman gala hanya bisa diam
melihat gala, pasal nya gala sehabis
mengamuk kesal karena tidak dapat
menemukan sena dirumah, bukan apa,
gala merasa diri gala sudah ceroboh atas
adik nya

" aku naik angkot aja " wait, sejak kapan sena
mengubah logat bicaranya menjadi lebih
lembut, aku?

tidak salah saat nya kini menjadi diri sendiri
bukan? Sena lelah menjadi gadis bar bar
hanya untuk menutup kesepian dan
keputusasaan nya terhadap keluarga,
lingkungan dan hal lain nya.

" pulang sama abang senala castila! " tutur
gala menegas menatap adiknya yang berdiri
memeluk tas sekolah nya, gala heran ada
apa dengan sena akhir akhir ini.

sena hanya diam, bergerak kaki wanita itu
melangkah, tidak lama angkot pun melintas
saat beberapa meter sena berjalan, gala yang
melihat adik nya dari kejauhan yang sudah
menaiki angkot pun dengan cepat menghidup
kan motor nya di selingi yang lain, gala bukan
berandalan bermotor, lelaki dengan hidung
mancung berkulit tan-skin itu adalah
kebanggaan smansa barnaby

Agala thora, lelaki dengan sejuta pesona itu
adalah kapten basket terpopular dari masa
kemasa, saat sena berhasil menyandang
sebagai ketua osis di masa itu, gala sebagai
sang abang pun semakin di sanjung sebab
pangkat mereka sebagai siswa adalah
perpaduan yang sempurna

yapss!

sena castila siswi kelas dua, penerimaan siswa
siswi tahun 2022 silam hingga sampai pada
akhir kenaikan kelas tiga pada tahun 2024
kini, bagi sena, kenyataan bahwa abang
nya lulus dan akan pergi kuliah adalah
hal yang teramat asing, jauh dari gala
serasa tidak berkehidupan nanti nya,
tidak ada lagi yang memarahi sena ketika
sena pulang sedikit larut, tidak ada yang
mengoceh, mengganggu sena ketika mandi
hanya untuk iseng mematikan lampu kamar
mandi, tiada lagi, hari demi hari, bulan demi
bulan, tahun ke tahun, waktu akan tetap
terus berjalan.

sudah waktu nya mereka mendewasakan
diri. mau tidak mau, ingin maupun tidak ingin.

gala mengendarai sepeda motor nya, mata
gala tidak pernah lepas dari angkutan umum
yang dimana terdapat adiknya di dalam
sana, melaju seksama motor mereka
membelah jalan siang yang sepi sebab
para umat islam sedang menjalankan
sholat jum'at seperti bagaimana semesti
nya, di setiap persimpangan atau belokan
satu persatu teman gala yang awalnya
berjumlah lima orang pun pergi pamit
pulang, dan yang terakhir ialah egan
yang melambai gala menandakan lelaki
itu berpamit, lantas berbelok lah kearah
tikungan kiri egan setelah gala balas dengan
senyuman tipis

---------

seorang remaja tampan melangkah gagah
memasuki rumah yang diketahui nya adalah
rumah orang tua nya yang sudah lama
bercerai atau berpisah sejak umur lelaki
jangkung yang kini menatap pria paruh baya
di hadapan nya itu sekitar sepuluh tahun,
mata rolan menatap sang ayah tajam
sayu, rolan teramat muak dengan sosok
di hadapan nya yang sedang memunggungi
rolan

Otak rolan kembali berputar di kejadian
tiga belas tahun lalu saat usia rolan masih
menginjak empat tahun

Flashback on

" KURANG AJAR! " windi selaku ibu kandung
dari rolan memukuli rolan tanpa belas kasih,
kaki anak kecil yang baru berusia empat
tahun itu windi pukul dan libasi dengan kayu
rotan bambu " GARA GARA KEHADIRAN
KAMU HIDUP SAYA SELALU SAJA DITIMPA
KESIALAN!! " terus windi pukuli sedari badan
lalu ke paha, di lanjut wanita itu tarik rambut
rolan hingga satu persatu merontok sebab
terlalu kuat nya

" KENAPA SAYA LAHIRIN ANAK HARAM
KAYA KAMU, PATUT SAYA GUGURKAN
SAJA KALAU TAU KAMU ITU ANAK
PEMBAWA SIAL, BUKAN UNTUNG, KINI
SAYA MALAH DI JATUHI KEMISKINAN?! "
rolan menangis terisak selayak nya anak
kecil, sudah dari bayi ibunya memperlakukan
rolan seperti ini, mungkin jika tidak ada nenek
nya rolan sudah mati saat windi mencoba
membunuh rolan di usia rolan delapan bulan
dengan cara memasuki tubuh rolan paksa
kedalam bak mandi yang penuh dengan air,
saat itu windi selaku ibu rolan dengan geram
menenggelamkan rolan, hati wanita itu
memanas saat aberto ayah kandung rolan
tidak mau bertanggung jawab..

hingga, erita, nenek dari pada ibu rolan telah
meyakinkan windi untuk merawat rolan, tetapi
windi tetap kekeh, alhasil semua rasa kesal,
benci, dendam, seluruh perasaan buruk yang
windi tuju kepada aberto. rolan lah yang
menerima segala siksaan dari sang ibu dari
pada ayah, ada suatu ketika pula windi telah
menikah dengan aberto di usia rolan kedelapan
tahun, dan itu tidak bertahan lama.

hal tersakit yang pernah rolan rasakan, dan
Itu tidak akan pernah dapat rolan lupakan, saat
Windi memukuli rolan kembali, ketika windi
tahu aberto mempunyai simpanan, windi
marah besar, lalu, lagi dan lagi rolan lah
yang menjadi sasaran windi mengamuk

rolan berdiri diam menunduk, seluruh baju
yang rolan kenakan terlepas menyisakan
celana dalam, windi berdiri menatap rolan
" APA SAYA BILANG, SELAMA ADA KAMU
HIDUP SAYA MELARAT, KENAPA ANAK
SIALAN KAYA KAMU BISA SAYA KANDUNG.
SEANDAINYA WAKTU BISA SAYA ULANG
SAYA GA SUDI MENJALIN HUBUNGAN
DENGAN ABERTO!! " windi menampar
keras wajah rolan, wanita itu berdiri
mengambil catokan rambutnya di sudut
Ruang tamu tentu sudah windi colok
otomatis benda yang sekarang windi
tenteng menuju rolan itu panas

" MAMAAA.. " Windi dengan keji nya
menempelkan benda panas itu di
punggung rolan, wanita itu tekan kuat
hingga lonyot punggung anak usia delapan
tahun itu, dimana letak otak seorang ibu itu?

Tidak, dia tidak pantas disebut ibu.

-continued-

AYOO VOTE JUGA KOMENN!!
💞💞💞💞💞