" bunda aku pamit, aku mau pulang kerumah
suami aku.." pamit sena, kini sena membawa
bajunya beberapa, thea hanya diam, sena
tau ibunya masih tidak bisa menerima ini,
thea butuh waktu lebih banyak lagi, maka
dari itu sena akan kembali pulang menemui
rolan, sena akan lebih membebaskan thea
dirumah besar ini, sena sama sekali tidak
mendapat sautan dari thea, tanpa pikir
panjang sembari menarik nafas gusar
sena melangkah pergi meninggalkan thea
dirumah, konflik tahap awal cukup kacau,
sena akan tunggu kehadiran ferhat sang
ayah yang akan lebih mengamuk lagisaat sena tiba di rumah dapat sena lihat
rolan sedang mencuci motornya di halaman
depan, tubuh besar atletis nya mengkilap
di bawah terik matahari, saat melihat lebih
dekat sena mendapati memar biru di
bagian tulang rusuk rolan, dengan cepat
sena menghadap rolan yang memunggungi
pintu pagar rumah, berhadapan mereka kini" lan, muka kamu kenapa? " rolan berdecak,
logika gitu kalau rolan sehabis dipukul gala
ini malah pake nanya lagi" ga perlu tau! " nyolotnya saat berbicara
rolan beralih berjongkok untuk menyikat
ban motor, tidak peduli sena yang terdiam
bengong, dalam hati wanita itu kesalbenarkan firasat sena, kemarin gala pergi
untuk memukuli rolan, tidak sulit menemui
rolan, pasalnya suaminya ini ada dimana
mana, cuma gala saja sibuk mencari tahu
latar belakang rolan lebih detail dan dalam" masuk, gue mau ngomong. " sena pun
mengangguk, kaki sena melangkah
memasuki rumah, setelah menaruh
tas bajunya wanita itu kembali keruang
tamu dimana langsung sena dapati
rolan yang duduk menyila, tampilan
pria itu semakin seksi ditambah bekas
memar, sudut bibirnya masih memerah
dan matanya membiru tipis, rolan tidak
menggubris kehadiran sena, pria itu
memilih menyesap dalam batangan
putih yang kini asapnya rolan lepas
kesembarang arah" duduk sini " rolan menepuk paha sebelah
kanannya, sena pun duduk atas perintah
rolan, pria itu terbatuk pelan, rokok yang
rolan pegang rolan padamkan mengingat
sena yang sedang hamil tidak boleh
terkena asap rokok, setelah mematikan
rokok, rolan memilih menyandarkan
tubuhnya di bahu sena dengan tangan
memeluk tubuh wanita itu" kenapa ga bilang lo dirumah sakit? " ucap
rolan mempertanyakan hal yang di sampai
kan oleh gala kemarin " aku takut nanti
kamu marah " ungkap sena pelan, sedang
rolan mengendus pelan bagian leher samping
sena sembari menarik nafas panjang, tidak
bohong, badan rolan sakit semua, rolan
tidak komplen tentang gala yang memukuli
diri nya, bagi rolan itu hak gala, sosok
abang yang mana yang tidak mengamuk
marah ketika adiknya hamil diluar nikah?
mana udah lima bulan, cuma orang tidak
sehat yang tidak mengamuk" lo salah kalau lo ngiranya gue marah,
kenapa lo jadi sok tahu gitu? " sena terdiam,
telapak tangan besar pria itu beralih mengelus
pelan perut sena dimana di dalam sana berisi
kan anak nya yang kata dokter kemungkinan
tidak sempurna, lagi lagi rolan terkekeh
mengingat penyampaian gala kepadanyatidak sempurna huh?
omong kosong.
" lan.." rolan mendongak menatap lamban
kedalam mata sena " hm.." sahut rolan
berat, hari ini, kemarin, benar lelah untuk
rolan " bang gala ga nyakitin hati kamukan? "
rolan tersenyum pelan hingga jakunnya pun
turut bergerak mengikutipertanyaan bodoh.
" urusan gue sama gala lo ga perlu tau. " dapat
rolan tangkap dalam emosi gala saat rolan
menawari mencicipi sena bersama, rolan
sadar hal itu rolan ucap gamblang, kalau
di ingat lagi hal itu teramat lucu hingga
membuat rolan kembali menyungging" maaf.." lirih wanita itu pelan
" foto di laci nakas lo sembunyiin dimana?! "
sena mengerutkan dahi dalam, foto apa?" gue ngasi lo tinggal disini bukan buat
ngotak ngatik barang pribadi gue. " tambah
rolan " aku ga tau lan, beneran aku ga tau,
aku ga ada sembunyiin, buat apa coba "
sena tidak tahu, sena tidak sama sekali
memegang foto itu kecuali terakhir kali
saat pertama sena melihat nya, setelah
itu mana ada sena melihat dan pegang
lagi, untuk apa, yang ada sakit hatirolan menarik pelan leher sena, pria itu
genggam di tangan nya dimana otomatis
sena langsung menatap rolan yang lebih
rendah dari duduk sena diatas pangkuan
rolan, rolan belai pelan hingga ke bibir
" na, lo memang bener istri gue, tapi lo
ga berhak urus hidup gue, ga berhak sama
sekali, gue tolong, coba lebih untuk sadar. "
rolan tepuki pelan pipi sena, sedang sena
terdiam gagu di pangkuan rolansena kini memilih memeluk rolan, rolan
hanya diam saja, tidak menolak bahkan
mendorong atau menepis tubuh sena dari
pangkuan dan pelukan sena " lan, disini
mau kamu anggap aku apa pun itu terserah
kamu, tapi bisa ga, sekali aja kamu coba
nerima aku di hidup kamu, aku mau jadi
orang terpenting yang bisa kamu cariin
waktu hilang dan yang kamu khawatirin
waktu sakit atau apa pun.." sena memeluk
erat rolan hingga kepala rolan tenggelam
di antara bahu dan dadanya" awas. " pinta rolan menolak pelan peluk
sena setelahnya " rolan, aku harus gimana
biar kamu cinta sama akuu.." memilu sena
saat berucap, tubuh wanita itu rolan turunkan
dari pangkuannya rolan pun melangkah
pelan hendak meninggalkan sena sembari
berkata malas " stop ngomongin hal ga
penting senala! " mengesal rolan " PENTING
LAN, KAMU YANG GA PERNAH BUKA MATA "
sahut sena cepat bernada tinggi yang tercipta
dari lelah, rolan berbalik dan menampar sena
kuat hingga wanita itu ternganga terkejut.rolan tarik dagu sena, mengapit kuat " lo mau
tau gimana cara buat gue baik? patuh, diem,
ga rewel, jangan bahas hal sama yang ga sama
sekali gue suka terutama cinta lo ke gue, dan
kalau bisa pergi pulang ke tempat bunda,
jangan ganggu gue! " memerah mata rolan,
gigi rolan menggelatuk geram, bersitatap
dalam mata nya dan mata sena hingga
rolan dapati air mata jatuh dari pelupuk
wanita cantik itu, hanya sesak dalam dada
yang sena rasa, seperti di obrak abrik tidak
menentu, tolong.rolan buang kasar wajah sena, kaki jenjang
nya melangkah keluar niat meneruskan
mencuci motornya diluar, dan sena, diam.rolan mengelap motornya, meng KIT ban
belakang motor dalam diam, tidak lama
sena keluar rumah, pergi melewati pagar,
wanita itu pulang.pria itu hanya acuh, paling nanti balik lagi
tapi ternyata dini hari tepat pukul 01.23
malam sudah rolan tunggu sedari siang
tadi sena tidak kunjung kembali padanya,
seketika kepala rolan pusing, pria itu hantam
barang barang rumah dengan marah, marah
akan foto ferasa yang tidak kunjung jumpa
dan kesal dengan sena—-continued—
VOTE WOY!!
SPAM KOMEN DISINI..
LANJUT OR NOT BABE????
❤️❤️❤️❤️❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
L A M E R O
Teen FictionWARNINGS AREA 21+ 🚫 KONFLIK BERAT !!! ----- Lelaki miskin, rolan lamero degore, anak haram dari dua sepasang manusia, rolan, lelaki bajingan berotak buntu, kehidupan nya yang miskin tidak dapat menghalangi nya dari kegiatan bejat sehari harinya...