L A M E R O

22. cosa de la chaqueta

hari ini rezeki rolan, tadi sesampai rolan di
bengkel darso langsung saja rolan mendapat
tugas dari darso untuk mengganti ban mobil
seorang gadis di ujung jalan, jadi tidak salah
kan membagi selagi ada, tidak banyak namun
Fadil sudah seperti adiknya rolan

rolan membuka jaket kulitnya, pria itu
lempar ke atas sofa, menyugar pelan helaian
rambutnya kaki pria itu melangkah pelan
menuju kamar, saat tiba di ambang pintu
kamar matanya menangkap sena yang
membelakanginya pintu kamar dengan tubuh
polos tanpa sehelai benang pun melekat

rolan acuh, menerus langkah kakinya menuju
masuk kedalam kamar, sena tidak tahu kalau
rolan sudah pulang, wanita itu hendak mengambil
bra yang sena taruh di atas kasur setelah
selesai memakai cd, saat berbalik sena sudah
mendapati rolan di atas kasur, pria itu
merebahkan tubuh nya dengan posisi
tengkurap hingga otot punggung rolan
mengencang di balik seragam

" siapin baju, gue mau mandi " tidak lama
rolan kembali bangkit dari singgahnya, pria
itu menarik handuk yang sena taruh di kaki
ranjang sesudah wanita itu gunakan

selesai memakai baju kini wanita itu memilih
baju rumahan rolan, menaruh cd dan boxer
pria itu di atas ranjang berserta t-shirt oblong
dan tidak lama rolan pun selesai dengan mandi
nya, pria itu jalan mengambil baju membuka
handuknya sekali tarik saat hendak memakai
atasan rolan meminta sena mengambilkan
baju dalamnya, sena ambilkan lalu langsung
rolan pakai " ambilin hoodie gue di lengan
sofa " perasaan sena hoodie pria itu hanya
dua, maroon dan hitam dan kedua duanya
sudah sena cuci di mesin

hoodie yang mana lagi?

dengan masih berpikir sena pun berjalan
ke sofa ruang tamu, tidak ada hoodie di lengan
sofa " ga ada lan.." rolan berdecak, menyugar
surai hitamnya pria itu seraya melangkah
keluar kamar " gue taruh disitu kemarin
kenapa ga ada? " oh sena baru tau, jadi
hoodie yang sudah sena cuci yang rolan
cari, lagian mau kemana pake hoodie

" hoodie kamu dua dua aku cuci lan " menarik
nafas lalu pria itu hembus secara kasar seolah
muak bercampur kesal saat mendengar sena
mencuci hoodie nya " ga ada yang nyuruh lo
nyuci baju gue! " sentak pria itu

" lagian aku liat di lengan sofa udah dua hari "
sena menyahuti " anjing lo, pepek, lo bisa ga
si ga usah bikin gue kesel sehari na! " sena
melipat tangan nya di depan dada " kamu
yang pulang pulang marah marah ga jelas "
sahut sena geram

" nyaut lagi gue entod lo lama lama " kesal rolan
menatap sena tidak habis pikir " yaudah coba
kalau berani, udah tiga hari kan kamu ga dapet "
terang wanita itu menantang

gila.

niat rolan akan pergi keluar sebentar dengan
temannya untuk duduk nongkrong namun
hoodie nya malah sena cuci, kembali kedalam
kamar rolan lalu pria itu buka kembali baju
dalamnya yaitu singlet lalu pria itu ganti
pakai dengan kaos putih polos juga celana
selutut hitam yang rolan kenakan, pria itu
pergi melewati sena

" maaf, maaf udah nyuci hoodie kamu tanpa
nanya dulu ke kamu. " rolan menghentikan
langkahnya " maaf lo ga ngeredain kesel gue "
imbuh rolan " jadi aku harus gimana biar kamu
ga kesel? " sena menghadap rolan, berdiri di
depan pria itu yang langsung menatap kedalam
bola mata sena

" gue mau keluar habis magrib gue balik, kalau
mau apa apa telfon gue " sena masih pada posisi,
berdiri di hadapan rolan tanpa niat berpindah
" aku ikut " minta sena yang masih saja rolan
tatap tanpa berpindah

" gabis—— " sena bekap bibir rolan dengan bibir
nya, bertemu kini daging kenyal itu, rolan sambut
lumatan sena dengan kasar pria itu sesap dan
tariki bibir bawah dan atas bergantian, sungguh
liar, rolan mengangkat sena kedalam gendongan
nya, membawa wanita itu duduk di sofa dan sena
di pangkuan rolan, wanita itu bergerak seperti
cacing kepanasan, rolan meralih menyesap
kencang leher jenjang sena, pria itu gigit.