apa yang sena katakan benar, sena mulai
datang dua hari sekali dan bahkan tiga hari
sekali kerumah rolan hanya untuk memberi
atau menyodorkan surat perceraian, ada
dan saat tidak ada rolan dirumah surat
nya sena letakkan di atas meja depan
teras, ketika esoknya sena akan ambil
yang sena dapati bukan tanda tangan
pria itu, tetapi bekas robekan, selalu,
dan sudah ketiga kalinyadan seperti sekarang, pagi ini mulai
kembali lagi sena ambil berkas cerai
itu, sena ambil di atas meja, namun
pagi ini sena tidak mendapati mobil
rolan yang terparkir di halaman, seperti
nya pria itu sudah pergi pagi pagi
sekali, setelah mengambil berkas di
meja dan membukanya, tanda tangan
rolan tersemat di atas nama pria itu,
akhirnya rolan menandatangani surat
ini, mungkin lelah?sena menatap surat itu diam, tidak tahu
harus senang atau menyedih, tidak sia
sia pagi ke pagi untuk mengantar dan
mengambil berkas yang setiap hari
sena ambil dalam keadaan robek kini
malah utuh dan bahkan ada tanda tangan
pria itu sendiriunknow number call you..
" halo, siapa? " sena
" gue dosa, temen rolan, rolan kecelakaan
na, sekarang di rumah sakit genora Jakarta "
yang awalnya sena pegang berkas itu kini
sena jatuhkan dengan tangan lemassena melangkah berlari cepat dengan tangan
yang memegang perut nya, mata wanita itu
mulai berair dengan air mata, merah.setelah memberhentikan taksi dan naik
wanita itu gelisah dengan memilih menggigit
gigit kuku jarinya risau sena tanpa sadar
sudah sampai di gedung itugenora hospital's
gedung rumah sakit yang menjulang di
atasnya membuat sena semakin sesak,
pasalnya ini kedua kali bagi sena datang
ke rumah sakit genora juga alasan yang
sama yaitu melihat orang yang sena
sayangi terbaring sekarat, gala, gala
juga pernah hampir meregang nyawa.saat itu gala pulang dari bar, penglihatan
gala mengurang karena sedang mabuk,
jadinya saat dia melihat apapun memburam
alhasil gala menabrak mobil yang berhenti
di trotoar jalan, begitu kuat.dan sekarang untuk kedua kali sena
melangkah ke gedung rumah sakit ini
untuk melihat rolan, sang mantan suami.sena menuju resepsionis dan menanyakan
nama rolan " bu, atas nama rolan lamero. "
sang resepsionis itu pun mencari data nama
di buku yang satu, saat tidak mendapati
barulah dirinya buka buku kedua hari ini
" kamar K1006 di lantai delapan. " beritahu
prempuan itu, sena pun bergegas, menaiki
lift dan memencet lantai yang sena tujusaat dalam keadaan panik, pastinya saat
tiba sena langsung membuka namun
sebelum benar benar menarik knop pada
pintu, dari sela kaca dapat sena lihat,
ada sosok lain yang menemani rolanferasa—
sena pun melepas lemas pegangannya
di gagang pintu, dimana yang tadi hendak
sena buka kini sudah berniat tidak membuka
guna tidak mengganggu orang yang sedang
sibuk dengan dunianya sendiri, sena melihat,
jelas, bahwa rolan mengelus kepala ferasa,
kaki sena mundur pelan selangkah demi
selangkah, hatinya tidak sakit, lagian
sudah hambar, dan ini sering sekali
terjadi dan bagi sena ini tidak heranatau mengherankan.
bodohnya sena, sena lupa bahwa peran
sena tidak pria itu butuhkan lagi, sena
pikir lebih baik sena terima lamaran
dari aresa dan sena coba membuka
lembaran baru bersama pria yang
turut sudah jatuh cinta kepada sena
yang sama sekali membuat sena tidak
mengerti mengapa segampang itu, namun
jika dilihat dari cara dan bersikap, aresa,
pria itu bersungguh sungguh, walau aresa
sendiri tahu bahwasan nya sena sedang
mengandung anak dari bajingan ituferasa benar benar figur penting bagi rolan.
tidak lama sena pun memilih menuju toilet
dilantai itu saat tadi melihat ferasa bangkit
dari duduknya sena pun memilih pergi
menghindar terlebih dahulu dengan menuju
toilet sembari meraup wajahnya dimana mata
wanita itu masih memerah, sama sekali
tidak sanggup menyimpan rasa sakitsaat sena kembali, ferasa sudah pergi,
dalam sekali tarikan nafas, sena membuka
knop pintu dan memasuki ruangan rolan,
rolan pun bangkit menatap sena tersenyum,
sosok yang di nanti nanti telah datang
menghadap langsung pada rolan walau
rolan ingat sena bukan lah istrinya lagi" kenapa bisa kecelakaan? " tanya sena
yang sangat ingin rolan menjelaskan" gapapa, ngantuk aja makanya nabrak. "
cih, alasan apa itu, terdengar bodoh" rolan balap liar na, semalem, katanya
buat ngilangin stres, eh gataunya malah
makin makin stress.." sahut dosa dari
arah belakang sena, sepertinya dosa
sehabis dari luar, mungkin rolan yang
mengusir dosa keluar agar diri rolan
bisa berdua duan dengan ferasa" dia sebenarnya gamau kasi tau lo,
tapi tetep gue kasi tau pagi ini, kecelakaan
nya tadi malam jam 02.33 dan pagi ini
gue kabari lo, takut lo gelisah " tambah
dosa kembali, rolan dan dosa saling
bersitatap, dosa menatap rolan datar
namun rolan menatap dosa dengan
tatapan tajam" aku ga gelisah, dan ga peduli rolan
harus kenapa napa, lagian dia juga ga
butuh aku, dan rolan kita udah jelaskan,
hubungan kita selesai, kamu bebas. "
rolan memutar mata dan memitikkan
jari menyuruh dosa keluar, terkekeh
rolan menatap sena yang semakin
hari semakin menampakkan sikap
ketidak tarikannya lagi terhadap rolan" menurut lo, gue selama ini terkurung?
lo kira gue binatang peliharaan yang
mangut mangut kalau lo perintah gitu?! "
rolan bangun dari baringnya, terlihat
tangan kiri pria itu di balut dan pria itu
gendong, terkilir mungkin.seiring langkah rolan mendekat sena
pun ikut memundur perlahan " lo kira
gue bodoh dan gatau kalau lo lagi
berusaha ngindari gue dan nyoba buat
ga suka bahkan ga mikirin gue lagikan "
rolan berdiri bersandar di kaki brangkarnya,
pria itu menatap sena yang tepat
berada di depan mata pria itu" kamu jangan terlalu sok tau lan, dan
ga baik juga kalau terlalu percaya diri,
tabiat kalau kamu abang aku itu udah
menjelaskan kalau aku sama kamu ga
mungkin, dan tolong, aku mau buka
lembaran baru dalam hidup, tetapi
bukan sama kamu, ingat. " rolan
mengerutkan alis, lengan terkilirnya
sakit, berdenyut." lo bukan adik gue, tapi lo adik angkat
gue yang di pungut ferhat di panti asuhan "
blak blakan rolan, sena yang mendengar
itu pun tidak merespon berlebih, hanya
hati wanita itu saja yang bagai di cucuk
jarum tajam, melebihi sakit" thea bukan ibu lo, ayah bukan ayah lo.
anak ferhat sama thea meninggal waktu
thea melahirkan, supaya thea ga stres
juga ga sedih, ferhat memilih untuk
mengadopsi lo di panti asuhan, dimana
juga bentuk lo sebagai anak baru lahir. "
semakin teremas kuat hati dan organ
tubuh lain" luapin emosi dan rasa sakit hati saat
fakta lain ini lo dengar jelas, gausah lo
pendem na, jadi gue mau, lo tetep stay
sama gue, dan bentuk keluarga kita. "
sena menggigit lidah kuat, wanita itu
menelan saliva pula" keputusan aku nikah sama aresa udah
ga bisa di ganggu gugat, dan aku juga
udah bukan istri kamu, jadi apapun yang
terjadi di kehidupan kamu itu bukan lagi
urusan aku, aku ga akan mau turut andil
kalaupun nanti kamu milih nyakitin diri! "
sena menatap rolan dengan dagu
terangkat, wanita itu benar benar
menyombongkan diri" bahkan kalau gue mati? " sena tatapi
bola mata rolan dan mengangguk tegas—continued—

KAMU SEDANG MEMBACA
L A M E R O
Teen FictionWARNINGS AREA 21+ 🚫 KONFLIK BERAT !!! ----- Lelaki miskin, rolan lamero degore, anak haram dari dua sepasang manusia, rolan, lelaki bajingan berotak buntu, kehidupan nya yang miskin tidak dapat menghalangi nya dari kegiatan bejat sehari harinya...