53. relaciones

1.6K 106 119
                                    

" sheela ga bisa aku tinggal, dia butuh asi "
rolan memalingkan wajah kearah lain

" ga ada alasan lain yang lebih logis?
atau lo memang mau berduaan sama
dokter gadungan itu mungkin.." rahang
rolan mengeras, giginya menggelatuk
kuat sampai bunyi

" ROLAN AKU GA SUKA TAU GAA?
KAMU UDAH FITNAH AKU YANG BUKAN
BUKAN, KAMU ANEH, AKU GA SUKA. "
sena sudah tidak tahan, mau pria ini
itu apa, kenapa mengadakan yang tiada

" gue mau ketemu sheela.." potong rolan
ke hal yang lain " ga akan, sheela ga aku
kasi ketemu kamu, kamu masi demam lan.
aku takut sheela ketularan demam kamu "
sena papah kembali lengan rolan untuk
membantu pria itu bangkit, kali ini rolan
tidak menolak atau menepis tidak mau
namun saat akan sena angkat rolan
menahan " janji dulu abis ini kita kaya
dulu lagi, kita sama sama lagi, kaya dulu "
sena ini bingung, rolan ini kenapa
jadi sibuk mempermasalahkan hidup
sena, sedang setau sena rolan teramat
tidak suka mencampuri hidup sena dan
apapun tentang sena, senala castila

ada apa sekarang?

" iyaa. " dengan cepat sena beri harapan
palsu kepada rolan agar pria itu bangun
" Yaudah kalau gitu cium gue, kalau lo
bener janji kita bakal sama sama lagi "
rolan menengadah menatap sena yang
setengah berdiri sembari memegangi
lengan kekar berotot rolan

*anjir, ni lakik lagi sakit banyak maunya

" rolan, kamu buat aku kesel, aku ga
suka kamu kaya gini, aku risih dan
ga nyaman. " ucap sena mengungkap
ketidaknyamanan sena atas tingkah rolan
" lo berdosa sama suami kalau ga nurut,
kalau gue bilang sekarang, sekarang, dan
kalau gue bilang nanti ya nanti, but, ga
ada kata nanti di kamus gue senala. "
rolan tekan nama sena di penghujung
kata, pria itu menelan ludah kasar

rolan melepas jarum infusnya, menarik
tanpa berpikir dulu, darah pria itu pun
keluar menetes memenuhi lantai kamar
mandi saat ini, rolan acuh, pria itu malah
menarik tengkuk sena dan mencium
dalam bibir sena tanpa persetujuan
wanita itu, kali ini rolan nyatakan dan
dengar sebaik mungkin, senala akan
rolan perjuangkan apapun caranya,
wanita yang selama ini membuat rolan
dilema dan dimana rolan sumpah serapahi
bahwa rolan tidak akan jatuh cinta sekarang
rolan sudah mulai membuka hati.

rolan bawa sena kedalam pangkuannya,
rolan cium sekujur dada dan leher wanita
itu yang sena respon terkejut dan shock
berat, namun lama kelamaan terlena
akan sentuhan rolan yang semakin lama
semakin liar, dan tiba dimana rolan
memasuki pusaka nya yang sudah
dua minggu teronggok, jelas dan tahu
bukan kenapa keberadaan sena sangat
berpengaruh untuk rolan?

yeah, tanpa sena rolan sama sekali
belum merasakan kembali betapa
nikmatnya surga dunia

lalu tanpa sadar ternyata sena sudah pria
itu dudukkan di atas closet kamar mandi,
pria itu yang mengangkatnya sendiri walau
sesekali rolan berdesis sakit sebab
kepala dan punggung rolan yang nyeri,
dengan membabi buta pria itu kangkang
sena lalu pria itu hisap kuat kemaluan
sena yang sena rasa sudah tersedot
habis oleh rolan

fuck———

" rolanhh.." sena menggeliat tidak tenang
saat rolan memasukkan lidahnya terlalu
dalam, dalam dan begitu dalam

sial, rasanya masih sama, nikmat, bahkan
lebih ketat dari sebelumnya, rolan bangkit
pelan lalu pria itu masukkan kembali penis
nya dalam sekali hentakan kuat, rolan
tumbuki garang sedang sena antara
khawatir dan tidak tahu harus apa dan
seperti apa lagi harus mengekspresikan
kenikmatan yang rolan suguhi

sungguh sena tidak bisa lebih jauh lagi
menghianati diri, sejujurnya masihlah
rolan yang bertahta tinggi di hati wanita
itu, demi tuhan.

setelah pelepasan untuk yang kedua kali
nya rolan terengah lelah, pria itu berkeringat
banyak, sena menyeka keringat rolan,
rambut pria itu basah oleh keringat, rolan
peluk perut sena, terbatuk pelan pria itu

" lan, ini gimana coba kalau dokter tau? "
sena memperbaiki helaian rambut rolan
dan rambut nya sendiri yang tampak
lepek oleh keringat, sena menatap
sekeliling mereka yang dimana tampak
hancur dan berantakan, gantungan infus
yang terjatuh, kotak infus yang air nya
tersisa sedikit itu tidak jauh dari mereka
tergeletak begitu saja dengan selang
infus yang masih di penuhi darah

—————

saat ini rolan sudah tertidur setelah membuat
keributan dan huru hara lainnya, pasalnya
sena kesal, sena menyuruh rolan makan
tapi pria itu bilang tidak lapar, heran, tinggal
makan apa susahnya

sena membereskan baju baju rolan yang
sempat dosa bawa tadi pagi, wanita itu
juga membuang sampah sampah yang
ada di nakas samping brangkar rolan,
dan terakhir sena hanya duduk menatap
rolan yang tertidur tenang, sulit bagi sena
mempercayai perkataan yang rolan lontar,
walau dalam lubuk hati sena yang paling
dalam menyatakan bahwa rolan harus
kembali sena terima, tetapi keraguan
mengelilingi wanita itu

sena mengerutkan alis dalam, perut wanita
itu kembali berputar mulas dan di alami
sena sejak seminggu lepas, sena ragu
dengan pemikirannya sendiri, dan dengan
tekad dan keberanian, wanita itu membeli
alat uji kehamilan, karena seingat dan setahu
sena, rolan dan sena sempat berhubungan
badan dimakan kepergian sena yang dimana
rolan lah yang memaksa sena, tidak akan
sena beritahu hal ini, biarlah situasi
menghangat, gala juga belum berkabar
dan menelpon sena, terakhir kali abang
nya itu coba lagi dua hari lalu, semenjak
sena pergi gala terus mengkontek tapi
tidak ada satu pun yang sena respon

sena pun memegang lembut tangan rolan,
sena bawa kedalam dekap dadanya lalu
wanita itu memilih tertidur di sebelah
rolan dengan posisi duduk

continued—

Hadehh~
gebrakan rolan menjelang
ending ga main main😩💋

L A M E R O Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang