3. el sexo continúa

28.2K 203 0
                                    

posisi mereka bercinta cukup teramat
ekstrime dengan sena yang berdiri
bergancetan dengan dinding kayu rumah
rolan, sedang rolan lelaki itu sedang
membelah belah vagina sena dengan
lidah panjang nya, kaki sena di tumpangkan
diatas bahu rolan, sena benar benar sungguh
merasa kacau, gelisah, mata nya tidak
berhenti melihat rolan yang terus menerus mengkokop dalam area sensitif sena, bibir
plum gadis itu terbuka menganga, hingga
kini tiba lah rolan kembali berdiri gagah dan
membawa sena kedalam gendongan nya
dimana otomatis kaki jenjang gadis cantik
berbulu mata lentik itu langsung melingkar
spontan.

sudah tidak terhitung berapa kali sena
mengalami orgasme yang sekarang sena
khawatir kan ialah penis besar, panjang
dan berurat rolanlah yang membuat jantung
nya memompa cepat, darah sena berdesir
mendidih antara takut, tidak  menyangka dan,
dan tolong, bagaimana ini. teramat mengacung
gagah kepunyaan rolan

ranjang tidur lah yang menjadi saksi bisu antara
perbuatan dosa kedua anak manusia itu, seprai
kasur kacau, rambut sena juga sudah kering
nan lepek kusut bercampur dengan keringat

rolan menepuk pelan vagina basah sena,
mengangkang kan lebih lebar lagi paha gadis
itu, rolan ambil pelumas yang ada pada vagina
sena dan menaruh pelumas itu di ujung penis
nya, rolan lakukan agar melicin, sena melemas.

" rolann.. " melirih bibir kering sena, seluruh
tubuh gadis cantik itu di penuhi memar
memar dan kissmark dari rolan, sedari
leher dan dada hingga keselangkangan
sena, semua terlihat jelas membekas
cupangan itu, berwarna merah pekat

tidak hanya sena, rolan pun tampak kacau
dengan rambut yang acak acakan dan
keringat membasahi tubuh rolan, kemudian
peluh di pelipis nya teramat terlihat seksi,
keringat di punggung besar lelaki itu berlinangan
jatuh hingga ke bokong seksi lelaki yang kini
mulai mendobrak masuk vagina merekah
sena, sena mengerutkan kening dengan
menggigit kuat sudut bibir nya menahan
sakit di bagian inti dari tubuh sena

sena merasa seperti tubuh nya hendak di belah
menjadi dua, bukan apa, sena ingin rolan tidak
mengetahui bahwa diri nya masih gadis, dengan
kata lain, perawan.

" eghh " lenguh rolan merasa terjepit, ketat.
rolan mulai menggerakkan pelan pinggul nya
sedang sena menahan tangis, kedua tangan
sena, sena gunakan untuk menutup mulut
nya sendiri agar tangis sakit nya tidak rolan
ketahui, tapi sial, rolan menundukkan kepalanya
melihat kedua inti itu bergerak, berhenti seketika
rolan ketika melihat darah mengalir keluar dari
dalam vagina cantik nan bersih itu.

rolan mendongak cepat menatap sena, sena
yang tau rolan akan menatap nya yang seolah
olah akan bertanya pun sena dengan lebih
dulu membuang muka nya kearah lain

seketika tangan rolan yang awal nya memegang
buah dada kiri wanita itu, kini terlepas lemas.
sama hal nya dengan tangan rolan yang satu
lagi, dimana lelaki itu gunakan untuk menopang
tubuh sena, sekujur tubuh rolan mendadak kaku

Apa yang telah rolan perbuat?

Pantas, pantas saja vagina yang sekarang rolan
geragahi ini masih ketat, ternyata wanita yang
memberi diri kepada nya ini masih perawan?

rolan pikir sena adalah gadis lacur, yang mau
dengan siapapun untuk menuntaskan hasrat
nya, rolan pikir, rolan pikir wanita ini hanya
berpura pura polos, tetapi nyata dan fakta nya.
sena masih lah bersegel.

rolan pening, pitam lelaki itu, sena menarik selimut
menutupi tubuh bugil nya, rolan masih pada posisi
awal, diam, hanya diam membeku, dengan mata
menatap sena tidak menyangka, namun sena
tidak berani menatap kearah rolan, sekarang
baru lah wanita itu sadari, dera, telah membuat
nya masuk kedalam lumbung dosa

rolan bangkit, lelaki itu kembali memakai boxer
nya cepat, menarik celana jeans hitam nya.
meraih saku dan mengambil satu batang
cerutu di dalam nya, rolan tidak lupa untuk
mengambil pematik, dan sekarang kaki rolan
memilih melangkah menuju jendela kamar nya.
penis lelaki tampan putih itu masih mengacung
tetapi bagaimana lagi, hirau rolan.

rolan membuka jendela kamar, saat jendela
terbuka lebar, angin malam berlomba lomba
masuk memasuki jendela kamar, lelaki bergaris
rahang tegas dan berhidung mancung itu mulai
mengapit rokok nya, menjepit di antara bibir.
tangan yang satu nya rolan gunakan untuk
menghidupkan pematik, dan satu nya lagi
menutup api dari pematik agar tetap menyala
sebab angin masih berseliweran masuk, dan
setelah berhasil, rolan sesap batangan putih
itu, tatapan mata rolan memerah menatap luar

dalam keadaan penis yang masih menegang
sungguh rasa nya tidak mengenakkan, namun
ada kekecewaan di dalam diri nya sendiri, rolan
teramat ceroboh, anak gadis orang sudah rolan
perawankan, bukan takut atau apa, ini sulit.

sena menatap punggung lebar yang sedang
membelakangi nya, reaksi rolan biasa saja dan
malah bersikap santai, tetapi sena tahu, lelaki
yang diri sena cintai itu terkejut, tidak percaya

dengan berani sena mulai turun dari atas ranjang
kaki nya melangkah begitu pelan, sangat pelan
menuju kearah rolan yang sedang memegang
salah satu pilar jerjak jendela layaknya sedang
bersandar " aghh " sena terjatuh tersungkur
ke lantai dingin itu, jujur sena, ini benar sangat
sakit, serasa remuk seluruh tubuh sena

rolan tetap acuh, begitu lah rolan, keparat
bersifat brengsek, rolan hanya bergeming
tidak niat melihat kearah belakang nya dimana
tepat sena jatuh, sena tidak pupus, wanita yang
baru saja kehilangan perawan nya itu bangun
dari jatuh nya, kini dapat sena raih lengan
kekar rolan untuk diri sena pegang, rolan
tidak bereaksi saat sena berada di samping
nya, tepat di sisi rolan sena berdiri

rolan membuabg putung rokok nya asal, kepala
rolan pun dengan tenang menoleh kearah sena
dan menatap tajam bola mata coklat wanita itu.

sena tegagu di tempat, tenggorokan sena
tercekat, serasa di ikat oleh tali yang tidak
kasat mata, sesak nafas sena hanya dengan
cara rolan yang menatap nya penuh dengan
kata remeh, ya, jiwa bajingan lelaki itu bangkit

sena melepas selimut yang diri nya genggam
untuk menutupi tubuh polos nya, telanjang bulat
kini sena di hadapan rolan yang menatap sena
tenang, namun todak lama rolan terkekeh
mengejek

betapa murah nya..

" gila, perempuan gila lo. " rolan menggeleng
dengan sudut bibir menyungging, sena cukup
terhina, sena tau sena bodoh telah melakukan
tindakan yang tercela seperti ini, namun kalian
harus tau, sena teramat mencintai rolan, rolan
lamero degore.

" lacur, sialan. " tangan rolan terangkat untuk
menempeleng kepala sena kuat, hingga rambut
wanita itu ikut terayun, sena hanya tersenyum

Miris!

-continued-

Hola mi Amor, gimana nih pendapatkalian sama anak aku yang satu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola mi Amor, gimana nih pendapat
kalian sama anak aku yang satu ini.
bajingan or bajingan banget?

Come on, seperti biasaghh
vote komen, share.

gracias

L A M E R O Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang