L A M E R O

40. no está claro!

" lo selalu ngelakuin hal yang menurut lo
benar sena, tanpa lo tau lo udah menentang
kehendak tuhan. " rolan remat kuat besi
pembatas balkon, giginya menggelatuk
dengan nafas yang memburu, ingin berteriak
kesal pria itu " aku udah lama suka sama kamu
rolan, dan delapan bulan lalu aku berhasil
dapetin kamu, walau bukan dengan cara
licik kaya gini, aku sama sekali ga nyangka
dan berfikir kalau aku hamil anak kamu, aku
ga ngerencanain itu, demi tuhan. " sena ucap
kalimat itu dengan sungguh sungguh

" dan jangan pernah kamu bahas soal
kita pisah, aku ngedapetin kamu dengan
cara yang ga gampang, kita ga harus
mutusin hubungan hanya karena kita
saudara, walau kita memang bener ga
ada harapan, anak ini yang masih ada
sangkut pautnya itu mengharuskan kalau
kamu dan aku akan tetap bersama, ayo
cari sama sama fakta lain, walau ini bener
aku masih ga bisa nerima kalau kamu abang
aku.." sena pegang bahu kekar rolan, sena
elusi pelan dan rolan hanya diam sembari
memejamkan matanya

—————

" ANJING! " rolan hantam gerahang alberto
di siang menjelang sore hari ini, pria itu baru
bangun dari tidurnya, saat melihat seisi rumah
sena kosong rolan pun memilih ikut pergi
dan di sinilah rolan berada, dirumah ayah
asuhnya, alberto.

pertanyaannya, mengapa alberto tau
kalau rolan bukan anaknya?

windi yang berkata sendiri, wanita itu
ucap saat keduanya bercerai di pengadilan
hari itu, dan seandainya alberto angkat
bicara dan menyampaikan hal yang windi
sembunyikan pastilah rolan tidak hidup,
pasti anak itu akan mati di tangan nya
sendiri sangking frustasi nya, betapa
begitu rumitnya keberadaan rolan didunia,
bagaimana tidak rumit, banyak fakta telah
datang menyerbu rolan secara berurut.

setelah pria itu pukul rahang dan menumbuk
perut alberto, terakhir pria itu bawa tangannya
sendiri untuk menumbuk tembok didekatnya
" kenapa lo ga bilang dari awal bahwa lo bukan
ayah kandung gue, kenapa ga bilang setan!
bilang, supaya gue bisa cari bajingan yang
udah ngehadiri gue di dunia sedang gue
ga mau ada di dunia, karena lo gue udah
ngelecehin adik gue, gue merasa jadi
orang biadap dan busuk gara gara lo
ALBERTO?!! " rolan tekan kuat panggilan
nama alberto dibibirnya, air mata rolan
mengalir, pria itu sulit bernafas.

alberto yang menahan sakit dibuat terkejut,
ayah asuh rolan itu mengernyit tidak paham
" maafin papa lan, tapi papa ga paham
sama yang kamu omongin.." rolan meraup
kasar wajahnya yang penuh air mata

" pa, rolan udah berbuat hal gila, rolan
udah ngehamilin adik rolan pa, yang dimana
ayah dia adalah ayah kandung rolan, rolan
harus gimana paa.." rolan menekuk lutut,
pria itu terjatuh meluruh dengan kepala
menunduk dalam, air matanya tidak bisa
berhenti menurun dan wajahnya memerah
bahkan urat kepala pria itu menimbul, juga
urat lehernya yang tertarik saat pria itu
berteriak emosi " dunia sesempit ini untuk
anak haram kaya gue.." lirih rolan pelan

" ferhat ramole sainz ayah kandung kamu? "
ucap alberto bertanya kepada sosok yang
kini menengadah menatap alberto dengan
alis terangkat " ibu kamu pernah papa temui
secara acak saat pergi bersama ramo, tapi
papa ga berpikir kamu anak pria bajingan itu. "
terang alberto menjelaskan

" banyak hal yang kamu belum ketahui rolan "
alberto berjalan mengintar dengan tangan
yang pria paruh baya itu lipat didepan dada
" kamu sempat dijual oleh windi demi uang,
windi ga nerima kamu, kalau saja dia ga
mikir mau mendapatkan hati saya dia
bakal meniadakan kamu rolan, dia benci
ramo, ramo sudah beristri tapi masih saja
mengejar windi, sebab itu windi benci kamu "
hati rolan bukan lagi sakit, ini sudah seperti
dikoyak paksa oleh tangan tak kasat mata

" jangan pernah bertanya tanya mengapa,
tetapi ingat kalau kamu anak ramo, maka
sebab itu windi benci kamu, tanya ramo
bagaimana ini bisa terjadi, karena dia yang
udah memperkosa windi, yang patut kamu
benci itu ayah kamu sendiri, bukan windi
atau siapapun rolan.." ucap alberto pelan
membelakangi rolan yang kini berdiri
kembali, pria itu mengepalkan tangannya
lalu melangkah pergi meninggalkan rumah
alberto, sedang pria paruh baya itu kini
memegang dada kiri nya yang sakit

" windi ibu terbiadap alberto. " ucap rolan
memberitahu ketidaksukaannya terhadap
windi, langkah pria itu terus melangkah
keluar rumah tanpa menoleh

———

sialan—

mengapa semua masalah datang berturut
turut, dan kenapa harus rolan, tidak cukup
kah fakta bahwa rolan anak haram, mengapa
harus ada yang lain selain itu

ferhat ramole sainz.

nama itu tersemat jelas di kepala rolan,
ayah sena yang di mana itu ayahnya juga
sudah banyak menanam kebohongan, saat
ini rolan sedang mengendarai sepeda motor
nya, tujuannya kembali kerumah sena untuk
menemui ferhat

saat tiba pria itu langsung saja masuk
ke ruangan kerja ferhat tanpa aba aba dan
ketukan sebagai pertanda bahwa rolan akan
masuk, saat membuka pintu rolan dapat
melihat ferhat yang sedang menatap layar
laptop nya dan melihat kearah pintu mata
pria paruh baya itu, barulah kedua mata
ayah dan anak itu bertemu

" lo gila sama ibu gue, dan sampe sekarang? "
ucap rolan pelan, benar benar pelan hampir
tidak terdengar oleh ferhat " pernyataan lo
memang bener bahwa ibu gue ga mau lo
yang tanggung jawab, tapi kenapa baru
sekarang lo nampain diri, kenapa setelah
gue dan sena ngebuat hal gila ini lo baru
ada dan muncul bahkan tanpa diduga lo
disini sebagai apa. " ferhat menatap kesegala
arah sembari melipat bibir, pria itu tidak tahu
harus mengatakan apa kepada rolan

" APA SALAH GUE? KENAPA GUE HIDUP
DENGAN FAKTA GAJELAS KAYA GINI, LO
DAN SEMUANYA YANG BUAT HIDUP GUE
RUMIT FERHAT?! " rolan berteriak, akhir
akhir ini emosi pria itu banyak terkuras
" gue harus gimana... gue ga tau harus
apa, di posisi lain sena yang sama sekali
ga mau hubungan yang kami alami ini
putus, jawab, gue harus apa, dan disini
gue juga ga tau lo bener ayah gue atau
bukan, posisi gue bingung, cape anjing! "
tolong, rolan memiliki posisi terumit kali ini.
bagaimana ini, apa yang harus rolan lakukan

" tolong, gue cuma anak haram yang mau
hidup tenang. " rolan lamero degore

—continued—

🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️

follow ig rolan, kalau
engga tu lagi bakal ga mau
di up katanya

@rolandegoree ❤️