44. no quiero el divorcio

3K 148 36
                                    

sena sekarat, wanita itu gala bawa lari
masuk kedalam rumah sakit, sena langsung
dibawa keruang operasi oleh dokter dan
suster disana " lo ribut sama sena?! "
tolong gala langsung saat sudah memastikan
bahwa brangkar sena masuk kedalam dengan
aman dan sempurna " bang—" rolan

" GUE TANYA LO RIBUT SAMA SENAA??! "
gala naik pitam, jantung pria itu berdegup
kuat, takut sena kenapa napa " iyaa.." jawab
rolan pelan hampir tidak terdengar jelas

" BABI LO YA, GUE MERCAYAIN LO BUAT
SENA BAHAGIA, TAPI KENAPA LO BUAT
DIA KAYA GINI, GUE YAKINI SENA GILA
UDAH CINTA SAMA ORANG STRES KAYA
LO!! " tidak tanggung tanggung gala berteriak
sehingga seisi rumah sakit menatap kearah
gala heran, ingin mencoba menyuruh diam
tetapi mereka malah memilih kicep sendiri

" ADIK LO GA WARAS GALA, UDAH RIBUAN
KALI GUE BILANG KALAU GUE GA SAMA
SEKALI CINTA SAMA DIA. " elak rolan tidak
mau kalah " TERUS KENAPA LO NIKAHIN
DIA KALAU CUMA NYAKITIN DIA, LO
SINTING SETAN.." gala benar benar tidak
habis pikir dengan rolan

" KARNA GUE GA MAU NASIB ANAK GUE
SAMA KAYA GUE—" bantah rolan

" dan longornya lo, setelah sena lahiran
kalian cerai, kalau gitu nasib anak lo
ga jauh beda sama nasib lo rolan lamero! "
geram gala, pria itu menekan kata katanya

" tapi setidaknya gue tanggung jawab
dan ngebuktiin kalau itu bukan cuma
omongan semata " rolan memandang
ferhat yang tidak jauh dari tempatnya
berdiri dengan gala

——————

setelah selesai berdebat, rolan dan gala
tidak banyak bicara lagi, berjam jam lamanya
rolan mondar mandir risau di pintu ruang
operasi, namun lampu tidak kunjung hijau

kenapa lama sekali?

dan..

Tingg

bunyi lampu ruang operasi, lampu pun
menjadi hijau, rolan dengan segera
menunggu di depan pintu lalu tidak
lama dokter pun keluar dengan wajah
tidak semangat, lesu

tidak lama dari arah dalam ruangan seorang
suster mendorong tempat box bayi yang
berisikan bayi, itu anak nya dan senakan?

rolan linglung, pria itu menitikkan air mata
" saudari sena kehilangan banyak darah,
bayinya tidak mengalami komplikasi,
tapi sena masih belum sadar sampai
sekarang, saya izin undur diri, hanya
itu yang ingin saya sampaikan.." dokter
yang bername tag aresa itu pergi dari
hadapan rolan dan lainnya

" teruntuk keluarga pasien atas nama
senala agelara castila, administrasinya
tolong segera diurus, terimakasih. "
rolan menelan ludah nya dengan susah
payah, rolan pun memilih memasuki
ruang koperasi namun dihalang oleh
perawat lain " maaf pak, tunggu pasien
kami pindah keruang rawat baru pihak
keluarga bisa berkunjung " perawat itu
memberitahu secara sopan

—————

" den.." panggil kang liyas saat melihat rolan
memasuki rumah dan akan menaiki tangga,
rolan pun menoleh

" aduh den, maaf, non sena nya gimana? "
khawatir liyas, liyas yang mengetahui
hubungan rolan dan sena pun sudah
mulai terbiasa " baik, udah di pindah ke
ruang rawat, kenapa kang? " liyas pun
menggaruk tekuknya yang tidak gatal,
ada yang ingin liyas sampaikan namun
kini meragu

" emm, gini den, semalem waktu non sena
jatuh itu teh karena ada minyak ditangga.."
alis rolan berkerut " saya juga liat ada cewe
yang sengaja numpahin minyak disitu " ucap
kang liyas pelan, lalu menunduk saat melihat
rolan belum merespon

" kaya nya teh aden kenal. " rolan mencoba
mencerna, apa mungkin

ferasa?

mustahil.

L A M E R O Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang