Setelah dari toko swalayan biru, akupun mengendarai motorku untuk mencari sebuah kos-kosan. Namun beberapa dari kos yang kucari tak sesuai denganku, entah dari segi harga maupun Feng Shui. Hahaha, baru sekali bercakap dengan gadis tionghoa, udah sok-sokan pakai Feng Shui buat nyari tempat tinggal. Tapi yaudah lah. Malam ini aku akan beristirahat di Pom Bensin lagi.
Keesokan paginya, aku berangkat cukup pagi untuk sarapan dan membungkusnya untuk makan siang tanpa memperdulikan penugasan-penugasan tai asu. Pagi yang cukup mendung namun tetap saja cocok untuk sarapan nasi uduk sebungkus. Yaa walaupun aku tetap saja merindukan nasi pecel khas kota Pahlawan. Setelah dari warung akupun mengendarai kembali Si SuSter namun beberapa meter kemudian, SuSter pun mogok. Diancok, apes tenan.
Akupun membongkar dan mencari dimana kerusakan si SuSter, tapi beberapa saat setelah itu sebuah mobil yang kukenal berhenti di dekatku. Ternyata mobil itu milik pak Joko, dan yang mengagetkanku lagi ada Cynthia di mobil itu. Kami bertiga pun hanya mengobrol sebentar. Cynthia pun ikut menimbrung walaupun dengan ketus. Sepertinya dugaanku benar, dia kecewa karena tak ku antar. Sepertinya lhoo yaa hahaha. Tapi wajah kusut Cynthia sangatlah menggemaskan. Rasanya ingin kuisengi terus-terusan, hehe.
Mereka pun melanjutkan perjalanannya. Dan tak lama berselang, seseorang dengan motor Ninja 2-tak pun datang menghampiriku. Ia adalah Kang Teja, dia pun turun bersama seseorang remaja yang diboncengnya.
"Kenapa motormu, anak muda? Ucap Kang Teja.
" Gatau, kang. Biasa rewel habis jarak jauh" Ucapku sekenanya.
Kang Teja pun memperhatikan motorku, lalu ia kembali berucap.
"Bawa kebengkelku saja, nanti sore kamu ambil. Gimana? " Tawarnya
"Waduh, sungkan aku kang" Ucapku karena memang kemarin aku menonjoknya dengan keras, jadi ya bagaimana lagi, gengsi dong jika harus dibantu oleh dia.
"Hahahaa, yang lalu biarlah berlalu, besok kita ulangi lagi, hehe. Ayo ku bawa ke bengkelku. Kamu langsung kuliah aja gapapa ini"
"Waduh, kang. Beneran gak ngerepotin? "
"Ya repot, makanya nanti bayar di bengkel habis berapa. Aku gak ada fitur layanan nyervis gratis" Ucapnya santai
"Yasudah, kang. Tapi jangan dibawa kemana-mana ya motorku" Ucapku agak curiga
"Hahaaha, bajingan. Motor bututmu aja gabisa nyala, mau dibawa kemana emangnya" Ucapnya bercanda
Bener juga ya, hehe.
"Oiya, namamu siapa, anak muda? " Tanya kang Teja
"Saya Simo, Kang. Mahasiswa kampus EraBaru. " Ucapku sekenanya
"Oalah yaudah. Jumadi, ikut aku ya bawa motor anak ini ke bengkel" Ucap kang Teja kepada orang disampingnya.
"Oiya, ini alamat bengkelku. Nanti sore aja kesana, paling sudah bisa diambil" Lanjut kang Teja.
Akupun mengangguk dengan pasrah melihat mereka mendorong SuSter ke bengkelnya. Akupun melanjutkan perjalananku ke kampus dengan menggunakan kakiku sendiri.
Tak lama kemudian, akupun sampai dikampus. Kurasa jam di saku ku tak menunjukkan bahwa aku terlambat, akhirnya aku jalan dengan merokok santai.
Aku melihat dari sudut mataku, Cynthia berlari kecil menuju ke arah tengah lapangan. Akupun mematikan rokokku, lalu dengan iseng memberhentikannya dan berkata,
"Sungguh terkutuk. Siapa yang berani membuatmu berlari di pagi yang indah ini, Cyn??. Tidakkah kau lihat, matahari pun malu-malu memancarkan sinarnya untukmu, agar tak menguras keringatmu pagi ini. Tetapi ada makhluk lain yang membuatmu mengeluarkan tenaga sepagi ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Motif dan Seni dari Cinta
عاطفيةMerupakan kisah pemuda pemudi bernafaskan romantis dewasa dengan canda tawa, sedikit duka. Mengambil beberapa nama karakter dari member JKT48 tanpa memberikan label "Idol" dalam diri mereka. Sehingga memungkinkan untuk dinikmati baik oleh para Fans...