Disebuah malam yang tenang dan syahdu, terdapat seorang wanita yang sedang terduduk melamun di sebuah bangku halaman rumah sakit. Ia terlihat sibuk membalas chat dari banyak orang yang menanyakan kehadirannya di suatu pesta.
"Malam, Bu. Sudah lama disini?? " Tanya seorang wanita anggun yang baru saja keluar dari gedung rumah sakit.
Wanita yang sedang sibuk tadi pun bangkit dan mengulurkan tangannya,
"Halo, aku Jessica. Panggil Jessi aja, Ci" Ucap wanita itu.
"Lhoo... Kalo gitu Ci Jessi panggil aku Shani aja. Lebih dewasa Cici kan?? " Ucap wanita anggun tersebut.
"Hahaha. Iyaudah. Kita saling panggil nama aja ya, shan"
"Oke, Jes"
"Gimana keadaan Uc... Randhu, shan?? " Tanya Jessi.
"Hahaha. Gapapa kok Jess kalo masih mau manggil Ucip. Orangnya gak denger juga kan. "
"Kita sudah gak ada apa-apa, Shan. "
"Hmmm. Ucip atau Randhumu itu masih pingsan. Tapi detak jantungnya udah normal kok" Ucap Shani tenang.
"Jangan gitu, Shan. Gaenak sama kamu... "
"Maksudnya?? "
"Dia kan Randhumu"
"Hahahaha. Kamu denger gosip dari mana sih, Jess. Aku memang deket sama Randhu, tapi cuma sebatas sahabat aja. "
"Tapi.... "
"Lagian, Randhu gak pernah punya cewe lagi selain kamu, Jess. " Sambung Shani.
Jessi pun hanya menunduk menyembunyikan rona merah di pipinya.
"Oiya, kamu masuk kedalem, gih. Aku mau balik kos dulu, ambil sesuatu"
Jessi pun terlihat kebingungan.
"Udahh, santai aja. Didalem ada cewek-cewek juga kok. Kamu gasendirian disana" Sambung Shani.
"Oiya, Shan. Aku masuk dulu ya"
Shani pun mengangguk pelan dan beranjak pergi dari rumah sakit.
*3rd POV
Disebuah gedung dibelakang terminal, terdapat pesta yang dihadiri oleh puluhan orang dengan kondisi terluka, diantara mereka hanya ada dua orang yang dalam kondisi lumayan sehat, yakni Ismaya dan Gunarto.
"Piye, gun?? Kenapa bisa gagal rencana kita?? " Tanya Ismaya.
"Piye ndasmu! (Gimana apanya!) koe aja gabisa ngehalangin Kangmasmu. " Jawab Gunarto kesal.
"Ya koe kan tau sendiri, gun. Aku gak semahir itu kalo urusan beladiri. Tapi, kenapa koe bisa kalah sama anak kroco macam dia?? "
"Jaga mulutmu, Is! Walaupun bocah, anak Si Mukti itu tetep bisa beladiri juga.... "
"Halah, ngeles wae Gun (ngeles doang gun). Namanya kalah ya kalah" Ucap Ismaya.
Gunarto yang makin geram pun mengepalkan tangannya hendak memberikan Ismaya sebuah bogeman mentah.
*BRUAAKKKK
Suara pintu gudang yang di buka paksa pun terdengar. Di ujung pintu sana terlihat sesosok wanita anggun dengan sorot mata yang tajam mengarah ke Ismaya dan Gunarto.
Wanita itu adalah Shani Indira, sepupu dari Simo. Entah apa yang dia lakukan saat ini. Hanya saja, tatapan lembut yang menjadi ciri khas dari gadis anggun tersebut menghilang dan berganti dengan sorot tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Motif dan Seni dari Cinta
RomanceMerupakan kisah pemuda pemudi bernafaskan romantis dewasa dengan canda tawa, sedikit duka. Mengambil beberapa nama karakter dari member JKT48 tanpa memberikan label "Idol" dalam diri mereka. Sehingga memungkinkan untuk dinikmati baik oleh para Fans...