Desember, sebuah Bulan indah di penghujung tahun, bersuasana dingin dan sejuk yang khas seakan-akan ingin menutup sebuah lembaran tanggalan dengan nyaman. Begitupula dengan suasanya di Gunung Katong, sebuah gunung yang terletak di sebelah timur dari Kota Liwet juga tak malu-malu menunjukkan keindahan dan kenyamanannya di penghujung tahun yang singkat ini.
Kabut selalu menyelimuti lereng hingga puncaknya yang tinggi, bermacam-macam mata air dengan dermawannya membuat sungai-sungai hampir meluap. Sebuah suasana yang sejuk dan menenangkan hati. Jika memang ada suaka bagi hati yang terluka, maka Ancala ini adalah salah satunya.
Di Gunung yang sejuk ini, memang benar telah menjadi suaka terutama untuk seseorang selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Entah seseorang itu terluka hati maupun fisiknya, entah memang ia menyukai cara Gunung itu menerimanya, atau hanya sekedar bahwa ia tak memiliki suaka yang lain untuk singgah.
Seseorang itu bernama Nirankara Tarakasha, Siddharsi Jagadsirna, Mas Waisra, Pertapa sesat, Pandhita Mbalelo, atau nama-nama lain yang pernah di berikan maupun di ucapkan. Yang Jelas, seseorang itu hanyalah pria yang bertempat di Gunung Katong sejak dari zaman kuda gigit besi . Entah berapa umur pria itu sebenarnya, yang jelas pria tersebut masih terlihat sangatlah muda dan bugar.
Pria itu bertempat disebuah Mandala yang tersembunyi di lereng gunung. Bukan hanya tersembunyi oleh awan, kabut, atau bahkan polusi. Tapi Mandala itu juga tersembunyi dari niat-niat negatif dari para keturunan Sang Hyang Manu yang lain.
Mandala tersebut tak terbilang koordinatnya, tak terukur luasnya, dan yang pasti tak terjamah lokasinya. Namun yang pasti, di dalam mandala tersebut terdapat dua bangunan utama yang megah dan kuno, namun terawat.
Sebuah pendopo dengan atap joglo kuno yang terbuat dari rami atau bahan organik sejenisnya, beralaskan batu andesit seperti yang terdapat pada candi maupun pertirtaan khas medang kuno atau bahkan sedikit mirip dengan arena Tenkaichi Budokai yang ada dalam serial legendaris karya Akira Toriyama. Entah mana yang lebih akrab di mata, yang jelas pendopo tersebut terlihat luas dan indah dengan aroma dupa yang kuat.
Bangunan yang lain, terletak lebih jauh ke dalam, adalah sebuah rumah Joglo khas jawa yang juga terbilang sangat sederhana. Bertiang Jati, berdinding papan dan beratap rami. Tak kalah indah dan megahnya dengan rumah-rumah yang ada di kluster-kluster Ibukota.
Sayangnya, mandala seluas ini, pendopo dan rumah semegah ini, hanya ditinggali oleh seorang pria nyeleneh selama beberapa tahun lamanya.
Namun tidak untuk malam ini, pria kesepian itu datang bersama dengan seorang lelaki muda yang tak kalah nyelenehnya. Hanya saja lelaki muda itu dalam kondisi tak sadarkan diri, sehingga ia terlihat seperti pemuda normal pada umumnya.
Pria itu menyampirkan pemudanya di bahu kanan seakan-akan sedang memanggul Rusa buruan. Ia memasuki rumah joglonya dan menyalakan lampu minyak yang ada di dinding rumahnya.
Dan terpampanglah berbagai interior yang menarik disana. Sebuah meja kayu dan dua kursi berada di tengah ruangan, sebuah Lincak bambu di sudut depan, dan sebuah ranjang dari kayu jati yang ada di sudut lain.
Yaa, tidak ada ruangan di rumah tersebut. Sebuah rumah yang cocok untuk ditinggali sendiri.
Sang pria pun menuju ranjang jati miliknya, dan membaringkan pemuda tersebut di ranjang tanpa kasur tersebut. Ia lalu menuju sebuah meja kecil yang tak berada jauh dari hadapan ranjang tersebut.
Pria itu berlutut dan membakar dupa dihadapan sebuah lukisan wanita yang ada di meja tersebut. Setelah mengucapkan beberapa kalimat, entah doa, mantra, atau apapun itu, Sang Pria meletakkan dupanya di samping potret wanita tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Motif dan Seni dari Cinta
ActionMerupakan kisah pemuda pemudi bernafaskan romantis dewasa dengan canda tawa, sedikit duka. Mengambil beberapa nama karakter dari member JKT48 tanpa memberikan label "Idol" dalam diri mereka. Sehingga memungkinkan untuk dinikmati baik oleh para Fans...