Babak Baru

167 8 0
                                    

Disebuah padang rumput diatas Gunung Katong yang ada di sebelah timur Kota Liwet, terdapat seorang gadis yang sedang berbincang dengan pria paruh baya di depan rumah Joglo Kuno nya.

"Ndukk, semua nya sudah disiapkan?? " Tanya sang Pria sembari menghisap sigaret kretek lintingannya sendiri.

"Sampun, Rsi. Malam ini dianter Raden Panji aswatama untuk ke stasiun balapan" Ujar sang Gadis.

"Yawiss. Pesenku cuma satu, kowe fokus buat belajar juga disana. Hitung-hitung supaya kamu ada gelar keilmuan. Bagaimanapun juga gelar kebangsawanan tidaklah selamanya dihormati. " Tutur sang Rsi.

"Ulun gak mengizinkan kowe buat pulang sebelum lulus pendidikan. Jadi, jangan terlalu tergesa-gesa. Nikmati saja masa mudamu ya, nduk" Lanjut sang Rsi

"Semua ilmu dan ajian yang sudah kowe pelajari disini, semoga bisa berguna buat kamu jaga diri disana. Sing ati-ati, ya nduk"

"Ampun, Rsi. Kawula mboten pantes mendapatkan perhatian dari Pikulun seperti itu" Ucap Sang Gadis sambil berlulut didepan pria yang sedang duduk santai itu.

"Ngomong opo kowe, nduk. Bagaimanapun, kowe sudah ulun anggap anak sendiri. Oiya, kamu dapet nama dari Ngarso dalem kan?? "

"Nggih, leres Rsi. kawula diutus dening Gusti Ngarso dalem ngangge asmanipun kang kasebut (iya, benar Rsi. Saya diperintahkan Gusti Ngarso Dalem untuk menggunakan nama) Indira " Jelas Sang gadis sembari tersenyum tipis.

"Kuwi jeneng sing becik, nduk (itu nama yang bagus, nak). Yawis, ngarso dalem pun maringi asma marang Kowe kasebut Indira. Kowe bakalan ulun paringi asma liya yaiku Seruni kang ana wuri asmamu (Yasudah, Yang mulia juga sudsh ngasih kamu nama yaitu Indira. Kamu akan saya beri nama lain yang mengikuti namamu, yaitu Seruni), semoga kowe bisa membawa sifat jujur dan setia dari sekar Seruni.

Ulun Nirankara Jagadsirna, Rsi kang diutusaken dening kakung lan buyutipun ulun kanggo njogo Kadewaguruan ing Gunung Agung Sri Katong badhe maringi lan ngerestoni kowe, Indira Seruni supados bisa ndamel asma Jagadsirna dadi asmane dewe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ulun Nirankara Jagadsirna, Rsi kang diutusaken dening kakung lan buyutipun ulun kanggo njogo Kadewaguruan ing Gunung Agung Sri Katong badhe maringi lan ngerestoni kowe, Indira Seruni supados bisa ndamel asma Jagadsirna dadi asmane dewe. (Saya Nirankara Jagadsirna, Rsi yang diperintah oleh kakek-kakekku untuk menjaga kedewaguruan di gunung Katong, akan memberikan dan merestui kamu, Indira Seruni agar bisa menjadikan nama Jagadsirna sebagai namanya sendiri)" Ucap Rsi tegas

Gadis itu pun bersujud dan mencium kaki Sang Rsi, dan berkata.

"Ampun, Rsi. Menira ndak bisa bersikap lancang seperti itu, membawa nama besar Pikulun untuk manusia seperti hamba"

"Hahaha, ndapapa nduk. Ini keputusanku, mau kowe pakai atau tidaknya, kowe yang menentukan. Tapi aku berharap nama itu bisa memberimu banyak keselamatan." Ucap Sang Rsi sembari mengangkat tubuh sang Gadis agar ia bangkit dari bersujud.


Sedangkan di sisi lain, sebuah negeri yang berada jauh di sisi barat, tepatnya negeri bernama Negeri Kincir Angin, terdapat seorang pemuda tinggi gagah yang sedang berada di sebuah bandara.

Motif dan Seni dari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang