Kalibrasi Rindu

271 18 2
                                    

*POV Cynthia

Hari Minggu menjelang malam, aku tiba di rumahku setelah menghabiskan akhir pekan dengan berlibur bersama keluargaku. Dengan perasaan kesal, aku menuju ke kamar mandi. Bagaimana tidak, sudah dari beberapa jam yang lalu Pacarku hanya mengabari bahwa ia menemani Ci Fiony untuk servis komputer. Apa mungkin dia sedang bersenang-senang sampai sebegitunya hingga telepon dan chatku tak ada yang dihiraukan.

Simo pacarku ini memang jarang sekali memegang handphonenya. Aku sendiri tidak tau mengapa sebabnya. Dilain sisi aku sangat senang karena pada saat bersama, ia tak pernah berhenti untuk terus mengobrol bersamaku. Tapi di sisi yang lain aku sangat khawatir padanya jika sedang tak bersamaku. Bukankah wajar jika seorang kekasih ingin mengetahui kabar dari pria nya??

Selesai mandi, akupun berpamitan kepada mama dan papa ku untuk ke kosan Simo. Ya, aku sangat rindu padanya. Jadi aku tak menghiraukan rasa lelahku. Papa dan mama yang sudah tahu pun hanya bisa memberikan izinnya.

Aku mengendarai mobil Honda Brio yang memang disediakan oleh papaku mengingat kesibukanku di perkuliahan. Ya walaupun sangat jarang sekali aku menggunakannya. Aku lebih sering mengendarai motor bersama Sang Pangeran Brangasanku yang memang tak betah jika berada di dalam mobil.

Beberapa menit kemudian aku sampai di kosan Simo dan memarkirkan mobilku. Kulihat diteras sedang ramai penghuni kos, namun tak ada Simo disana. Akupun turun dan menghampiri mereka. Di teras kos terdapat Mas Randhu, Ci Fiony, Kak Gita, Mas Rendi dan juga Ci Lyn.

"Malemm kakak-kakak" Sapaku ke mereka. Kulihat raut muka mereka sedang tegang.

"Ehh, Cyn. Baru pulang ya??? Duduk-duduk" Ucap Mas Rendi lalu berdiri dan memberikan tempat duduknya padaku.

"Iya mas. Simo lagi diatas ya?? Tolong panggilin dong mas, aku mager ke atas nih, hehe" Ucapku

"Kamu duduk dulu aja ya, Cyn" Ucap Kak Gita. Ia seperti ingin berbicara serius denganku.

"Iya, kak. Ini aku lagi duduk" Ucapku.

Aku duduk dihadapan Ci Fiony, tapi ia terlihat ingin menghindari tatapanku.  Memangnya kenapa sih?? Aku gak cemburu kok kalo dia tadi jalan dengan cowoku.

"Jadi Gini, Cyn. Kamu yang tenang dulu ya. " Ucap Mas Randhu serius.

"Emang ada apa sih mas?? Aku ganggu ya dateng sekarang?? " Ucapku kesal

"Cynthiaa, tenang yaaa. Aku tau kamu lagi capek dan pengen ketemu Simo kan?? " Tanya kak gita dengan suara lembutnya.

"Iya kak. Ada apa sih sebenarnya?? "

Mas Randhu pun menarik nafas dalam dan menghembuskannya.

"Simo diculik, Cyn. Dia tadi habis dikeroyok, tapi kami sudah nyari di TKP dan sekitarnya, Simo dan pengeroyoknya udah gaada" Ucapnya.

DEGGG.

Lemas aku mendengarnya, rasanya separuh nyawaku hendak keluar dari tubuhku. Bagaimana tidak, Simo baru saja pulih dari Rumah Sakit, namun sekarang sudah berulah lagi. Kenapa dia suka sekali terlibat dalam masalah.

"Maaf ya, Cyn. Gara-gara aku ngajakin Simo ke tempat servis, jadi ada kejadian seperti ini" Ucap Ci Fiony dengan kepala tertunduk

Dadaku terasa sangat sesak mendengar perkataan dari Ci Fiony, aku menatap tajam ke arahnya. Ya benar, dia yang mengajak Simo untuk menemaninya. Dia mencelakai Simo, pria kesayanganku.

Ci Lyn yang ada disebelahku pun menepuk pundakku dan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, seakan-akan berisyarat bahwa aku harus tetap tenang.

Akupun berdiri dari tempat dudukku dan langsung menuju mobilku. Aku harus mencari Simo, pokoknya harus. Mau ke IndraLoka pun akan aku cari dia.

Motif dan Seni dari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang