Api dan Wanita

394 19 2
                                    

*POV Simo.

Aku terbangun pagi ini di ranjang yang bukan milikku. Aku tak tahu ini jam berapa tapi kutaksir jam 9 an ke atas deh. Aku melihat disekelilingku tak ada Cynthia di ruangan ini.

Ya benar, aku berada di ranjang Cynthia, wanita bermata Rubah yang membuat ku terpikat. Cukk, semalam benar-benar menyenangkan. Aku tak menyangka hal ini terjadi, tapi Syukurlah. Aku masih dapat mengkontrol nafsuku sehingga tidak kelepasan dengan Cynthia. Ia gadis yang baik, sayang jika aku harus merenggut banyak hal dari tubuhnya.

Aku pun berdiri dan mencari celanaku, yang ternyata sudah kering karena kutinggalkan semalaman. Akupun keluar dari kamar dan turun ke dapur. Wasu, gasopan banget ya aku, hehe.

Sesampainya di dapur, kulihat Cynthia sedang sibuk disana. Aku pun ingin mengejutkan sang Cinderella semalam hehe.

"Lho, udah bangun nih Cinderella nya" Ucap Cynthia

Wasuu, kok malah dia yang bilang gitu, kan harusnya aku.

"Haa?? Gimana-gimana? " Ucapku.

"Iyaa, kan kamu Cinderella nya. Kamu menunjukkan sisi aslimu semalam"

"Halah, kek kamu gak nunjukin aja semalam, hehehe" Ucapku sambil mencomot masakan yang disiapkannya

"Hehhh. Kotorrr, kamu cuci tangan dulu gihhh. Jorok banget Simooo" Ucap cynthia sambil mengacungkan pisaunya ke arahku

"Wehhh santai dong, Bibi Lung. Bukankah ini terlalu pagi untuk berlatih silat" Ucapku sambil memperagakan gaya khas dari Youko dari serial laga Pendekar Pemanah Rajawali

"Apaan sih. Gajelas" Ucap Cynthia meletakkan pisaunya.

"Hehe. Maaf deh maaf"

"Sana cuci muka, cuci tangan, terus pake baju dulu. Dikira kamu bruce lee kemana-mana telanjang dada gitu" Omel Cynthia

"Bajuku masih basah, Cyn. "

"Hmm. Yaudah pake jaketmu aja, risih aku lama-lama liat kamu"

"Dihh, risih atau takut pengen?? " Godaku

Cynthia tak membalas candaanku, ia hanya mengangkat pisaunya. Buadjingan cukk. Sadis bener nih wanita.

"Iya-iya, Cyn. Udah apa, jangan main-main pisau, pamali" Ucapku menenangkannya

"Yaudah sana, heran deh. "

Aku pun menuju kamar mandi yang ada di ujung dapur.

Tak lama setelah itu akupun keluar dari kamar mandi dan menuju cynthia yang masih berada di dapur.

"Pake jaketmu, terus makan di meja nanti" Ucapnya.

Aku melihat masakannya, yaitu omelet dengan potongan sosis. Timbul lagi niat isengku untuk mencomot makanan itu lagi, tapi sebelum aku mendekat Cynthia sudah menatapku tajam sambil meraba-raba pisau yang ada didekatnya

"Yaampun, cyn. Aku bukan penjahat sampai-sampai kamu harus waspada gitu sama aku"

"Hemmm. Aku tahu kok, kamu mau nyomotin sosis lagi kan?? Dah sana, terus buruan ke meja makan nanti" Ucapnya

Akupun mengenakan jaketku dan duduk di meja makan, berhadapan dengan Cynthia

"Eh, cyn. Bukannya kata papamu, kamu ga terbiasa sarapan ya?? " Tanyaku.

"Hmm, iyasih. Tp aku gatau hari ini laper banget, heheh" Ucapnya sambil tersenyum

"Oalah. Yaudah deh, makasih ya udah masakin" Ucapku lalu bersiap untuk menyantap sarapan yang akupun tak biasa dengan menu seperti ini.

Motif dan Seni dari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang