Rindunya Randhu

242 13 14
                                    

Waktu pagi, saat udara sudah mulai dipenuhi oleh polusi dari kendaraan maupun bangunan industri. Di halaman salah satu gedung fakultas di Universitas Ibukota yang masih berdiri tegak dari puluhan pancawarsa yang lalu, terdapat dua orang pria yang baru saja keluar dari parkiran untuk menuju ke kantin kampus.

"Hahaha, kukira banyak yang berubah di kampus semenjak aku tinggal" Ucap Randhu sambil menikmati sisa Rokok kegemarannya.

"Taik, ada-ada aja kau mas. Ditinggal juga belum ada setahun ya masih tetep lah. " Balas Andre

"Ya kan sapa tau, ndre"

Andre pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Suara handphone milik andre pun berdering, sehingga ia langsung mengeluarkan handphonenya dari dalam saku. Ia terlihat sibuk memandangi layar handphonenya tersebut,

"Waduh, maaf mas. Aku langsung ke fakultas dulu ya. Mumpung dosennya lagi ada. Ini baru diinfo temenku" Ucap Andre

"Bajingan, aku sendiri nih jadinya?? " Ucap Randhu

"Ya gimana lagi mas. Kelamaan dikampus sih kau. Jadi ga ada temen lagi kan, hahaha"

"Cangkeman, wes ndang ngalih (bacot, udah sana pergi) "

Andre pun hanya meringis dan berlari kecil menuju gedung fakultasnya.

Sedangkan Randhu, dia berjalan gontai ke kantin untuk ngopi dan menunggu balasan dari dosennya.

Suasana kantin pun cenderung terlihat sepi, mengingat ini adalah akhir semester, sehingga tak ada perkuliahan aktif yang berlangsung.

Randhu pun memesan kopi hitam dan duduk di salah satu bangku pilihannya. Ia pun menyalakan rokoknya dan menghisapnya dengan dalam. Terlihat raut nostalgia di wajahnya, entah apa.

Setelah beberapa batang, ia pun mendapat balasan dari dosennya untuk bertemu diruangan. Randhu pun bangkit dan menuju ke kasir untuk membayar minumannya.

*Buggggg

Belum melangkahkan kaki, tiba-tiba ia ditabrak dari samping oleh seseorang.

"Duh, kamu ini gimana sih. Kenapa berdiri ditengah jalan. Saya lagi tergesa-gesa ini" Cerca seorang wanita yang baru saja menabrak randhu sambil berusaha bangkit dari ambruknya

Namun, bukannya marah, randhu hanya terdiam sesaat. Ia pun hanya menatap wajah wanita tersebut.

"Caca?? " Ucap Randhu sedikit bergetar.

Wanita yang barusaja merapikan pakaiannya karena berantakan itupun hanya terkejut dan menatap Randhu.

"Ehh, Uc-Ndhu. "

"Maaf ya ca. Kamu jadi berantakan gini" Ucap Randhu

"It's okay. Oiya aku buru-buru nih. Bye ya" Ucap wanita itu sambil berlalu melewati randhu yang masih diam bagaikan terjerat lem tikus. Hingga sebuah dering telepon pun kembali menyadarkan pandu. Ia pun segera bergegas menuju dosennya.

Setibanya di ruangan dosen,

"Pokoknya saya gamau tau. Kowe harus selesaikan tugas akhir bulan mei depan. Ngerti, Ndhu??" Damprat seorang dosen bernama kunanto dengan garangnya

"Waduh, ngapunten pak (mohon maaf pak). Minta keringanannya lagi" Ucap Randhu memelas.

"Keringanan piye toh. Kowe itu sudah saya tempatkan di proyek-proyek biar dapat judul malah gak kowe kerjain skripsimu, ndhu. Lagian Bulan Mei depan juga kamu seminar proposal sama hasilnya nanti bisa saya atur biar gabung. Gitu masih minta keringanan lagi?? "

Randu hanya terdiam..

"Apa sih yang kamu cari, Ndhu?? Kuliah males-malesan sampai seperti ini. Apa harus saya tulis surat DO buat kowe sekarang juga??

Motif dan Seni dari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang