Bab 18 - Hampir celaka?

855 71 13
                                    

Hi guysss
Jangan lupa vote dan komennya
Stay tune terus yaaa

Hi guysssJangan lupa vote dan komennyaStay tune terus yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




             "Azizah lu ko nangis?" Tanya Fuji yang baru saja keluar dari rumah sang mama. Ia menatap sekitar tak ada seorang pun disana. Tak lama arhan berlari menghampiri mereka berdua.

            "Lu apain Azizah hah?"

             Arhan menghela nafasnya sebentar, "apa sih, tadi dia di teror sama orang ga di kenal" ujar arhan.

           Fuji syok saat mendengar perkataan itu. Ia membawa Azizah untuk masuk ke dalam rumah menenangkan dirinya.

           "Mau pulang" gumam Azizah.

           "Yaudah, zizah biar sama gue aja. Lu mending nginep di sini dulu ji, takutnya orang itu ngintai lu juga" ujar arhan.

          Fuji menganggukkan kepalanya. Ia sangat khawatir sekali dengan keadaan sahabatnya. Arhan membawa Azizah ke dalam mobil. Gadis itu benar - benar merasa ketakutan.

          Tiba di rumah Azizah, gadis itu langsung keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah. Arhan membuntutinya dari belakang. Nurul yang sejak tadi khawatir karena anak perempuannya belum pulang, akhirnya merasa lega saat melihat gadis itu datang.

          "Loh ko nangis?" Tanya Nurul yang melihat mata sembab Azizah. Arhan yang baru saja datang langsung menyalami punggung tangan Nurul.

           "Ini Azizah kenapa ko nangis?" Tanya Nurul. Sebelum menceritakan kejadian itu arhan menuntun azizah untuk duduk di kursi agar lebih tenang. Nurul mendengarkan cerita dari arhan. Ia langsung terkejut dengan apa yang di ceritakan oleh pria tersebut.

           "Zah, kamu ga bikin salah sama orang lain?" Azizah menggelengkan kepalanya beberapa kali. "cerita yu ke umi, biar kita tau siapa pelakunya" lanjut Nurul.

           Azizah yang masih syok hanya terdiam dengan tatapan kosong. Siapa yang tidak merasa ketakutan jika mendapatkan ancaman sadis seperti itu.

       "Biarin zizah istirahat dulu aja umi, nanti biar arhan yang cari tau" ucapnya sembari menenangkan kedua wanita itu. Akhirnya Nurul membawa anak gadisnya untuk masuk ke dalam kamar. Membaringkan dirinya di kasur dengan rasa ketakutan yang masih menghantui.

          Arhan berusaha untuk mencari tahu tentang orang yang meneror Azizah. Pria itu meminta bantuan kepada kedua sahabatnya juga.

After meet you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang