Hi guys
Aku kembali hihi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sore hari arhan terbangun dari tidurnya. Ia masih melihat gadis itu terlelap tidur. Pria itu langsung berjalan ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya dan bergegas untuk membuat makanan untuk Azizah.
Beres mandi pria itu langsung pergi ke dapur. Mencari beberapa bahan untuk membuat bubur.
"Sotonya beli aja kalo ya, gue kan ga bisa bikin soto" gumamnya. Akhirnya arhan memesan satu menu tersebut dari aplikasi online. Selesai dengan urusan soto ia langsung meracik bumbu untuk bubur polosan. Untungnya Surati pernah mengajarinya cara membuat bubur saat itu. Jadi sekarang ia bisa membuatkannya juga untuk sang istri.
"Loh mas, lagi masak apa. Sini biar bibi aja" ujar bi Sumi yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Gapapa, gausah bi. Ini bubur buat Azizah"
"Oalah, emangnya mas bisa bikin buburnya. Apa perlu bibi bantu mas?" Tanyanya lagi memastikan.
Arhan menutup pancinya, "yah bibi meragukan kemampuan masak arhan, kalo soal masak bubur mah arhan jago" ujarnya sembari tersenyum.
"Wah pinter banget mas arhan ini. Mba zizah beruntung banget dapet suami pengertian kaya mas arhan ini. Rela masak buat istrinya yang sakit" ujar bi Sumi dengan logat medoknya.
"Bibi bisa aja, oh iya kalo semua udah selesai. Bibi pulang aja istirahat besok kesini lagi" ujarnya.
"Yaudah mas, bibi pamit pulang dulu ya. Monggo mas, assalamualaikum" pamit bi Sumi. Arhan mengangguk dan membalas salam dari wanita paruh baya itu.
Selesai dengan urusan bubur dan soto pesanannya juga sudah datang. Pria itu langsung membangunkan Azizah. Sekarang sudah jadwalnya gadis itu untuk meminum obatnya lagi.
"Zah, bangun kita makan dulu ya abis ini makan obat biar cepet sembuh" ujarnya dengan lembut.
Gadis itu perlahan terbangun. Ia mencium aroma masakan favoritnya saat sakit. Melihat sekitar dan matanya tertuju pada semangkuk soto.
"Ada umi?"
"Gaada kenapa emangnya?"
Gadis itu langsung merubah ekspresinya. Ia fikir Nurul ada disini. Biasanya saat dia sakit Nurul akan membuatkannya soto ayam dan bubur polosan.
"Kenapa ko cemberut?" Tanya arhan. Azizah menggelengkan kecil, "kamu kangen ya sama umi?" Lanjutnya lagi.
Lagi - lagi ia merespon dengan pergerakan kepalanya. Arhan mengusap lembut bahu gadis itu. Dan mengecup dahinya singkat.
"Kamu makan dulu, nanti kalo sembuh kita ke rumah umi ya.. sekarang umi langi nemenin Abi ke luar kota katanya ada kerjaan" tuturnya.
"Ko kamu tau?"
"Kemarin aku telpon umi nanyain makanan kesukaan kamu apa soalnya kamu sakit dan ga mau makan. Terus umi cerita lah dia ga bisa kesini soalnya lagi di Semarang terus dikasih tau suruh beli soto sama bubur polosan gini" kelas arhan masih dengan suara yang lemah lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
After meet you
Teen Fiction"kenapa harus di jodohin si, zize kan udah gede. zize berhak milih pasangan sendiri" protesnya saat gadis berambut pirang itu duduk berkumpul dengan kedua orang tuanya. "demi kebaikan kamu ze" "Abi sama umi egois! zize ga suka kaya gin...
