Hi guysss
Aku kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Arhan masih terus mencoba untuk membujuk gadis itu. Memohon agar ia tidak diberikan hukuman yang berat.
"Zah kamu marah ya?" Tanya arhan.
Azizah masih terdiam ia tidak menggubris pria dihadapannya. Ingin rasanya berteriak sekencang mungkin tapi, ia malu dengan tetangga. Hampir ingin meneteskan air mata karena sudah bingung harus bagaimana.
"Hfttttt.. hahaha...hahahaha..." Azizah malah tertawa terbahak-bahak. Membuat arhan terkejut, apakah gadis itu ketempelan makhluk gaib.
"Ko ketawa sih?" Tanyanya.
"Emang ga boleh?" Ujar Azizah.
"Boleh sih, tapi apa yang buat kamu ketawa zah. Emang ada yang lucu ya?"
Azizah terus tertawa sampai perutnya terasa nyeri. "Ya, gapapa sih gausah dibawa serius. Aku paham ko tenang aja aku ga bakalan marah" ujarnya.
Hatinya mulai terasa lega. Arhan menghirup nafas panjang, mengusap pucuk kepala Azizah sembari mencium keningnya.
"Aku takut banget kamu marah zah, jujur aku gaada niatan buat kaya gitu. Aku juga kaget waktu Shella meluk, udah aku dorong tapi dia malah makin kenceng meluknya" ujar nya seperti seorang anak yang sedang mengadu kepada ibunya.
Azizah tersenyum, "Gapapa aku ngerti ko. Toh dia udah menyesali semua perbuatannya. Jadi kita anggap dia temen aja" lanjutnya.
Pria itu benar-benar dibuat kagum oleh Azizah. Padahal dulu Shella pernah membuat gadis itu ketakutan. Tapi, sekarang dia membuka lebar pintu maaf untuk wanita iblis itu.
Karena malam semakin larut. Arhan langsung mengajak gadis itu untuk tidur. Hari ini pertama kalinya ia dan arhan tidur di kamar tamu. Memandangi box dan stroller yang sudah berjajar rapih disana. Membayangkan kehidupan setelah mempunyai anak nantinya.
Arhan tahu bahwa waktu itu sebenarnya singkat. Tapi, ia benar-benar sudah tidak sabar menantikan kehadiran buah hatinya. Setiap malam selalu berdoa untuk keselamatan Azizah dan juga sang anak.
"Kamu kenapa liatin boxnya terus Han?" Tanyanya.
Arhan tersenyum, "aku ga sabar liat anak kita tidur disini nanti, pasti lucu cantik kaya kamu" sahutnya sembari mencubit pipi sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
After meet you
Teen Fiction"kenapa harus di jodohin si, zize kan udah gede. zize berhak milih pasangan sendiri" protesnya saat gadis berambut pirang itu duduk berkumpul dengan kedua orang tuanya. "demi kebaikan kamu ze" "Abi sama umi egois! zize ga suka kaya gin...