Bab 25 - Minta maaf

1.1K 96 31
                                    


Hi guysss
Aku kembaliiii
Wkwkwk

Jangan pada bosen sama cerita aku yaa, vote komennya jangan lupa juga..

Jangan pada bosen sama cerita aku yaa, vote komennya jangan lupa juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selama perjalanan keduanya masih saling diam. Arhan belum membuka suara apapun. Begitupun dengan Azizah, ia masuk ke dalam kamar dan bergegas mengganti pakaiannya.

"Mas, ini makan malam nya udah jadi" ujar seorang wanita paruh baya.

"Oke makasih bi, arhan panggil zizah dulu. Bibi kalo mau makan ambil aja makanan yang di masak tadi, gausah nunggu arhan sama zizah. Soalnya zizah kayanya masih mandi" tutur arhan dengan lembut.

Pria itu membuka pintu kamar. Tak ada gadis itu di dalam, terdengar suara aliran air dari kamar mandi. Arhan yakin Azizah sedang membersihkan badannya. Arhan memutuskan untuk menunggunya sampai keluar. Tak beberapa lama seorang gadis dengan rambut yang terikat oleh handuk perlahan berjalan keluar kamar mandi.

"Zah, boleh bicara sebentar?" Tanyanya.

Azizah hanya terdiam ia memilih untuk duduk di sofa mengeringkan rambutnya. Arhan mencoba mendekat dan duduk di samping gadis itu.

"Zah, sorry" ucapnya sembari menggenggam lengan azizah.

"Maaf kalo tadi aku bentak kamu, jujur itu semua di luar kendali. Aku minta maaf ya, jangan diemin kaya gini. Bebas deh kamu mau nampar aku atau pukul apa terserah asal jangan ngambek" lanjutnya.

Gadis itu masih terdiam. Ia menghempaskan lengan arhan dan menjauh darinya. Azizah berjalan ke arah dapur, mebuat makanan malam untuk dirinya.

Sebelumnya bi sumi sudah menyediakan beberapa masakan untuk makan malam. Namun, azizah sedang tidak mood untuk makan sayuran. Karena semua menu makanan berbahan dasar sayuran. Azizah menyuruh bi Sumi untuk membawa makanan itu ke rumahnya. Agar tidak mubazir dan membuang makanan.

"Biar aku aja yang masak, kamu tunggu di meja makan" ujar arhan.

"Gak"

Arhan menatap sendu gadis itu. Ia melakukan hal yang sangat dibenci oleh azizah. Arhan merasa menyesal karena tidak bisa mengontrol dirinnya.

Ia hanya menatap punggung gadis itu. Tak bisa menyentuhnya bahkan berdekatan pun ia tak mau. Arhan mencoba untuk membujuknya namun, sepertinya gadis itu sangat kesal.

"Hey zah, bisa kan kita bicarakan baik - baik" ujarnya.

"Gaada yang perlu dibicarakan, makan tuh" Azizah memberikan sepiring nasi goreng buatannya kepada arhan.

After meet you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang