"kenapa harus di jodohin si, zize kan udah gede. zize berhak milih pasangan sendiri" protesnya saat gadis berambut pirang itu duduk berkumpul dengan kedua orang tuanya.
"demi kebaikan kamu ze"
"Abi sama umi egois! zize ga suka kaya gin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . . .
"Kamu udah mandi zah?" Tanya Nurul yang baru saja keluar dari kamarnya.
Azizah menganggukkan kepalanya, gadis itu tengah sibuk berkutat di dapur. Mencoba membuat masakan simpel untuk arhan dan juga keluarganya.
"Mi kalo bikin nasi goreng pake bawang apa aja?" Tanyanya dengan polos.
Nurul terkekeh kecil, anak perempuan yang dulu tidak pernah mau menyentuh dapur. Kini ia sudah mempunyai inisiatif untuk turun ke dapur sendiri. Perempuan paruh baya itu mendekat ke arah Azizah memberi tahu bumbu apa saja yang biasanya ia gunakan untuk membuat nasi goreng.
Keduanya mulai sibuk mempersiapkan masakan pagi ini. Azizah memecahkan telur dengan sangat hati - hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aww panas" jerit nya saat percikan minyak panas menyentuh kulit. Azizah menghalangi wajahnya dengan tutup panci. Nurul yang memperhatikan kelakuan anak perempuan jadi tertawa.
"Kamu ini masak telor aja rame banget, ini pake acara di tutup panci gimana ceritanya deh. Ga sekalian pake helm aja?" Ledek Nurul.
"Ide bagus, dimana mi helmnya"
Perkataan Azizah mampu membuat ibu dua anak itu geleng - geleng kepala.
"Gausah banyak tingkah, umi cuma bercanda mana ada masak pake helm mau atraksi kamu" sahut Nurul.
Azizah yang masih bertempur dengan telur ceploknya dan Nurul yang mempersiapkan bumbu untuk nasi goreng. Dua pria yang baru saja keluar dari kamar melihat tingkah laku Azizah pagi itu.
