Bab 54 - Semua karena buah naga

397 52 6
                                    

Hiii
Apa kabar guys
Aku kembali
Jangan lupa tinggalin
Jejak kalian ya

HiiiApa kabar guysAku kembaliJangan lupa tinggalinJejak kalian ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

               Selesai acara semuanya pulang, orang tua arhan dan juga azizah ikut pulang. Mereka hanya bertiga sekarang.

              "Aku nidurin Mahreen dulu ya, kayanya dia udah ngantuk" ujar Azizah.

            "Yaudah, butuh bantuan ga?"

            "Emmm nanti tolong bawain susu sama dot nya Mahreen ke kamar" jawabnya.

             "Siap tuan putri"

             Sebelum ke kamar arhan mencium pipi anak perempuannya. Mengucapkan selamat malam dan melambaikan tangannya. Pria itu masih asik menonton siaran televisi. Azizah masuk ke dalam kamar dan mencoba untuk menidurkan Mahreen.

          Gadis kecil itu masih berusaha untuk mengajak sang bunda untuk bermain. Namun, kedua matanya sudah terlihat lelah. Cukup dengan tepukan pada bokongnya gadis itu mulai memejamkan matanya. Tidak perlu waktu yang lama untuk menidurkan Mahreen, kini gadis kecil itu sudah tertidur pulas.

         "Belum tidur?" Tanya azizah.

         "Belum ngantuk"

         Gadis itu berjalan ke arah dapur, "kenapa, besok kan harus ke cafee pagi-pagi"

         "Cuma 5 menit doang nyampe, bisa tidur lebih banyak kan" timpalnya.

         Gadis itu menggelengkan kepalanya, ia mendekat ke arah arhan. Membawa satu box buah yang sudah di potong dadu serta segelas air minum.

        Mereka duduk bersama di ruang keluarga, menonton televisi dan menikmati waktunya berdua.

         "Mau?" Arhan mengangguk, ia langsung menyuapi sang suami sepotong melon.

         Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam namun keduanya masih asik menonton televisi. Entah kenapa mereka tidak merasakan kantuk sama sekali.

        "Mau tidur sekarang?" Tanya arhan.

         "Udah malem sih api belum ngantuk"

           "Tidur disini aja gimana?" Azizah langsung mengernyitkan dahinya.

            "Maksudnya"

            Arhan langsung berjalan ke kamar, membuka pintu perlahan dan membawa bantal guling. Menarik sofa membentuk kasur. Arhan sengaja membeli sofa serba guna ini lumayan untuk jaga-jaga kalau banyak orang yang menginap di rumah. Karena rumah kedua ini tidak seluas rumah sebeluknya.

After meet you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang