Bab 4 - Pratama arhan

944 69 9
                                    

Hi aku comeback
Jangan lupa votenya guys
Makasih loh yang tetep stay
Disini🤭💋

Hi aku comebackJangan lupa votenya guysMakasih loh yang tetep stayDisini🤭💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang pria bertubuh atletis itu menyandarkan tubuhnya di dinding kamar. Menatap kosong ke arah jendela kamarnya. Keadaan sangat cerah di luar namun, ia sedang tidak ingin keluar untuk hari ini.

Dering ponsel membuat pria itu mengalihkan pandangannya.

"Om Andre?" Gumamnnya.

Pria itu langsung menekan tombol hijau pada layar ponsel. Suara seorang pria di sebrang sana mulai terdengar di telinganya.

"Di rumah temennya om, kalo ga salah namanya fuji" ujar arhan.

Setelah beberapa lama berbincang lewat saluran telepon. Arhan menyudahinya, ia menyimpan ponselnya ke atas nakas. Pria itu mulai mengganti pakaiannya dengan kemeja polos berwarna hitam. Menyemprotkan beberapa kali parfum ke arah baju dan pergelangan tangannya. Ia meraih kunci mobil yang tergeletak tak jauh dari ponselnya.

"Kemana Han?" Tanya Surati.

"Ketemu om Andre mah"

"Yasudah hati - hati di jalannya ya, jangan ngebut" tutur Surati kepada anak bujangnya.

Arhan langsung menyalami punggung tangan sang ibunda. Setelah berpamitan kepada Surati pria itu langsung berjalan ke arah garasi. Mengeluarkan mobil milik dirinya pribadi. Umurnya masih 21 tahun namun, pria itu sudah terbilang sukses.

Arhan adalah pria kelahiran Blora. Memiliki nama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai. Kini usianya sudah menginjak 21 tahun. Di usianya yang terbilang sangat muda ia sudah memiliki usaha sendiri. Sebuah kedai angkringan yang cukup di gemari banyak orang. Mobil yang saat ini ia kendarai termasuk hasil jerih payah dirinya menabung sejak SMP.

Kerja kerasnya dan tanggung jawabnya begitu hebat. Maka dari itu kedua orang tuanya ingin segera melihat sang anak bujang nya segera menikah.

"Assalamualaikum om" sapanya kepada seorang pria bertubuh gempal itu. Tidak lupa mencium punggung tangan pria paruh baya itu. Arhan memang orang yang lembut dan sopan kepada orang tua. Maka dari itulah Andre menerima perjodohan dari sahabatnya itu. Siapa orang tua yang tidak mendambakan seorang menantu seperti arhan.

"Wa'alaikumsalam sehat Han?" Tanya Andre sembari menepuk pundak arhan.

"Sehat om.."

After meet you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang