Bab 7 - Rumah sakit?

973 61 20
                                    

Halow anak anak online kuu
Hihiiii....

Gimana nih puasanya?
Masih semangat gaaaa, atau udah ada yang bolong nihhhh
...

Btw, selamat menunaikan ibadah puasa ya bagi yang menjalankan..

Jangan lupa ngabuburitnya sambil baca wattpad akuuu. Oh iya uang belum baca cerita aku sebelumnya jangan lupa dibaca yaaa...

 Oh iya uang belum baca cerita aku sebelumnya jangan lupa dibaca yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

                  Terbangun dari tidur panjangnya, gadis itu mengerjakan matanya beberapa kali. Menatap sekeliling ruangan yang sudah mulai terang benderang.

                  Gadis itu menatap jam di atas nakas. Seperti remaja pada umumnya bangun tidur gadis itu langsung membuka ponselnya. Berharap seseorang yang ia tunggu kabarnya membalas pesan singkatnya. Namun, ternyata tak ada balasan apapun.

                 "Masa iya dia belum bangun jam segini?" batinnya.

                "Oh iya nanti sore bukannya dia ngajak gua keluar ya? Tapi ko gaada kabar?" lanjutnya lagi.

                 Berulang kali gadis itu memeriksa beberapa sosial medianya namun, tak ada satupun jawaban. Akhirnya ia memutuskan untuk bergegas mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 6.30. Dan ia harus segera berangkat ke sekolah.

              Dilain tempat di sebuah ruangan bernuansa putih dengan gorden tinggi serta bau khas obat - obatan. Terbaring seorang pria muda dengan luka dibagian tangan dan kakinya.

               "Han, bangun" ujar lembut seorang wanita paruh baya.

               Pria itu mulai terusik dan membuka kedua matanya. "ma hp arhan kemana ya?" Tanyanya saat tersadar bahwa hari ini ia akan mengajak Azizah untuk keluar.

                "Kata warga yang nolong, hp nya rusak tuh di atas meja" ujarnya.

                 Arhan langsung meraih ponsel miliknya yang sudah retak. Benar - benar tidak bisa di gunakan lagi. Ia bingung harus bagaimana memberi kabar kepada gadis itu. Ia tidak ingin merusak kepercayaan Azizah.

            "Kamu kenapa bisa kaya gini sih Han?" Ujar sang ibunda yang menatap luka pada tubuh anak bujangnya.

             Arhan menggelengkan kepalanya, "arhan ga inget kejadian pastinya ma. Arhan cuma inget waktu banyak orang yang gotong arahan" tuturnya.

After meet you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang