"kenapa harus di jodohin si, zize kan udah gede. zize berhak milih pasangan sendiri" protesnya saat gadis berambut pirang itu duduk berkumpul dengan kedua orang tuanya.
"demi kebaikan kamu ze"
"Abi sama umi egois! zize ga suka kaya gin...
Halo ada yg pada kangen? Hihi maaf yaaaa😭 Hp aku tiba - tiba ngebleng dan ga bisa di apa - apain.. Setiap main sosmed dari hp satunya😥
Dan sekarang aku baru bisa upload lagi😁 semoga kalian ga pada kabur ya😖
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . . . . . . .
Setibanya di rumah dengan belanjaan yang ternyata begitu banyak. Arhan dengan berbaik hati membawakan semua barang itu satu persatu. Pria itu tidak mengizinkan Azizah untuk membawa barang. Sekalipun hanya paper bag berisi pakaian bayi.
"Ya ampun, ternyata banyak juga ya barangnya" gumam Azizah.
Arhan tersenyum, "Gapapa sayang, inikan buat menyambut anak kita nanti" sahut pria itu sendiri mengangkat stroller baby.
Semua barang tersusun rapih di ruang tamu, arhan menyiapkan kamar tamu untuk kamar utama. Setelah lahiran nanti ia dan azizah akan tidur di kamar tamu untuk sementara. Sampai Azizah pulih dan bisa untuk naik turun tangga.
Arhan menata stroller dan beberapa barang yang mereka beli tadi. Membuka box bayi dan memasangnya di samping kasur.
"Ko udah dipasang sih?" Tanya azizah. Arhan terlihat begitu excited melihat barang - barang bayi.
"Gapapa aku udah ga sabar buat liat dedek bayinya. Nanti malam kita tidur disini ya, aku mau latihan sebelum baby nya lahir" ujarnya.
Azizah terkekeh pelan, "kamu mau latihan apa, kan bayinya masih di dalem perut aneh kamu" tuturnya.
Arhan bangkit dari duduknya, setalah selesai merakit box bayinya. "Ya latihan tidur disini sambil liatin barang - barang bayi ini" ujarnya sembari tersenyum.
Gadis itu terharu mendengar nya, ternyata arhan begitu antusias menyambut sang buah hati. Ia membayangkan betapa indahnya nanti saat bayi dalam perutnya keluar.
"Yaudah aku kebelakang dulu, liat bi Sumi udah masak atau belum" ucapnya.
"Kamu jangan bantuin apa - apa, kamu diem aja ya. Ga boleh kecapean okay" sahut arhan.
Azizah hanya bisa patuh, sebenarnya ia ingin sekali menyiapkan makanan untuk sang suami. Tapi pria itu khawatir dengan keadaan dirinya.
