Typo 🙏
HAPPY READING...!!!Anrez sudah sampai di depan rumah Shani. Dia turun dari mobilnya untuk menemui Imel dan meminta ijin menjemput Shani.
Anrez mengetuk pintu itu, lalu keluarlah Shani.(Tolong!!!! Ini cakep banget woiiiii🥵)
"Shan" panggil Anrez.
(Sayang banget cantik gini ga gue manfaatin. Beruntung banget papa jodohin gue sama dia. Sorry Shan gue cuman suka sama fisik lo aja)."Rez, ayo berangkat"
"Mm Tante?"
"Udah ga usah, lagian mama udah tau aku berangkat bareng kamu."
"Ya udah" Shani dan Anrez pun berangkat ke kantor.
Di mobil hanya ada keheningan saja. Tidak ada yang memulai obrolan. Shani yang memang memiliki sifat pendiam, ia tidak akan memulai obrolan jika tidak ada yang mendahului. Shani asik dengan ponselnya sendiri.
(Ya elaahh ni cewe cuek banget, untung lo cantik. Kalo ngga.. Euh)
"Shan, pulang kantor aku jemput lagi ya."
"Ga usah Rez, aku mau ada urusan kamu pulang duluan aja."
"Tapi kamu ga papa pergi sendiri?" Tanyanya lagi
"Ga papa aku biasa sendiri ko." Ucap Shani yang hanya fokus pada ponselnya.
(Sial! Susah banget naklukin ni cewe. Gue harus cari cara supaya ni cewek luluh)
Sesampainya di kantor
"Semangat ya kerjanya Shan" ucap Anrez sebelum Shani turun dari mobil.
"Iya, kamu juga ya!" Ucap Shani.
Anrez kembali menjalankan mobilnya. Shani yang sangat gugup berusaha untuk menenangkan dirinya. Karena ini pertama kalinya setelah beberapa tahun yang lalu ia datang ke kantor papanya. Karyawan disana pun sudah mengenal Shani. Siapa yang tidak kenal Shani seorang anak konglomerat terkenal Keenan Baskara Diningrat.
"Selamat pagi Bu" ucap seorang karyawan.
"Pagi"
"Bu Shani, selamat pagi"
"Pagii" jawab Shani.
Begitulah kira-kira setiap karyawan yang menyapanya.
Shani sampai di ruangan yang sudah di siapkan oleh sang papa.