45

2.6K 321 17
                                    

Typo🙏
Happy Reading...!!!













Shani kemudian mengantarkan Cio untuk sampai ke mobil. Sesampainya di sana mereka berdua terlihat kebingungan, karena tidak ada seorang pun yang ada didalam mobil.

"Mami kemana?" Tanya Cio sambil mengintip ke dalam jendela mobil.

"Gita juga gak ada." Sahut Shani.

"Kemana sih mereka?"

"Itu Tante Ve sama Gita." Tunjuk Shani, ke arah pintu gerbang.

"Mi, darimana?" Tanya Cio pada Ve.

"Ini nih, nyari dia!" Ujar Ve sambil menarik tangan Gita kuat, sampai gadis itu terlihat meringis kesakitan.

"Darimana sih?" Tanya Cio pada Gita.

"Cari makan lah, laper!" Jawab Gita dengan wajah yang ditekuk.
Ve melepaskan tangan Gita dengan kasar. Ia masih kesal dengan putrinya itu.

"Mami cari dia sampe ujung jalan, eh taunya dia lagi beli bakso." Ucap Ve.

"Orang gak usah makan sekalian." Sahut Cio, jujur dia sangat gemas pada adiknya itu. Bukan gemas karena lucu, Cio ingin sekali mendaratkan satu jitakan di kepala Gita saat ini. Tapi apakah itu terlihat baik di depan Shani, pikirnya.

"Kenapa gak masuk aja sih?" Tanya Shani.

"Udah sayang, gak usah ditanya." Ucap Cio. "Mi, mami tolong pangku Chika ya." Pinta Cio. Ve pun masuk ke dalam mobil dan duduk disamping kemudi.

"Sini," Ve menepuk pahanya agar Cio meletakkan Chika disana. "Suuttsss..." Cio pun perlahan memindahkan tubuh Chika pada Ve.

Sementara itu, Gita menyampaikan rasa sesal dan permintaan maafnya pada Shani atas apa yang dia lakukan.

"Kak, maaf ya. Tadi Gita udah bikin acara kakak kacau." Sesal Gita sambil menundukkan kepalanya dan memainkan jari tangannya.

"Gak apa-apa dek, tapi kakak suatu saat butuh penjelasan dari kamu kenapa kalian bisa berantem kaya tadi." Ucap Shani.

"Dia kan emang seneng bikin acara kita gagal sayang." Timpal Cio.

"Mana ada kaya gitu ya Bang! Orang Jinan duluan yang mulai. Abang bisa gak sih belain adeknya dikit aja! Abang tau kan gimana adek?" Ucap Gita yang mulai kesal pada Cio karena sejak tadi Cio terus menyudutkan dirinya.

"Kamu kan bisa liat situasi dan kondisinya kaya gimana, lagi dimana, kamu harus bisa menempatkan diri kamu dek!"

"Iya aku ta..."

"Udah, lagian semuanya aku anggap udah selesai dari tadi. Gak usah diperpanjang lagi." Ucap Shani menjeda perkataan Gita. "Kamu sekarang masuk mobil gih," ucap Shani pada Gita seraya mengelus pundaknya.

"Aku mau peluk kakak dulu." Pinta Gita. Shani pun mempersilahkan Gita untuk memeluknya. Meskipun dia sempat kesal pada Gita, tapi dia tidak bisa berlama-lama bersikap demikian.

"Maaf ya kak, aku gak bermaksud hiksss..."

"Suuttsss udah udah... Gak usah nangis kaya gini. Gak ada yang perlu ditangisin dek. Kakak udah maafin ko. Udah ya..." Ucap Shani sambil melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata Gita

"Pulang gih, udah malem kasian Chika." Titah Shani pada Cio.

"Kamu ngusir aku?"

"Siapa yang ngusir siih??? Kasian itu loh anaknya." Jawab Shani.

"Ya udah, aku pulang dulu ya sayangku, cintaku, bidadariku, jantung hatiku, belahan jiwaku..."

"Sejak kapan kamu bisa gombal?" Shania bertanya seraya menaikan alisnya, heran.

BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang