29

2.7K 306 24
                                    

TYPO🙏
HAPPY READING...!!!









"Sebentar ya Shan, Tante mau liat Chika dulu ke kamarnya. Siapa tau udah bangun." Ucap Veranda.

"Oh iya Tan," Ucap Shani.

Veranda pun pergi ke kamar Chika. Dan memang benar ternyata cucunya itu sudah bangun.

"Cucu Oma," Veranda segera memeluk Chika dan memangkunya lebih dulu.

"Baru bangun?" Tanya Ve dibalas anggukan Chika.

"Oma ada kejutan loh buat kamu sayang. Kamu pasti seneng," ucap Ve, seperti biasa Chika hanya terdiam tidak ada ekspresi apapun yang dia tunjukkan.

"Ikut Oma yu, tapi sekarang cuci muka dulu."
Veranda pun membawa Chika ke kamar mandi, dan setelah selesai Veranda membawanya ke bawah untuk menemui Shani yang terlah menunggu Chika sejak tadi.

"Tuh liat siapa yang dateng," Ucap Ve pada Chika, sementara Chika masih memeluknya erat tanpa melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang. Shani terus tersenyum menatap Chika dalam gendongan Veranda.

"Sayang," panggil Shani yang mulai bangkit dari duduknya mendekat pada Chika.

"Itu loh liat siapa!"
Chika pun mulai mengangkat kepalanya perlahan.

"Dek?" Panggil Shani lagi. Chika malah memalingkan wajahnya dari Shani sambil menggelengkan kepalanya.

"Katanya mau ketemu sama mama, ini mama udah ada disini sayang." Ucap Ve.
Sementara Shani mengerti kenapa Chika seperti itu, mungkin kali ini dia sudah menyakiti hatinya terlalu dalam sampai-sampai dia tidak mau melihat Shani.

"Sini mama gendong ya," ucap Shani sambil membuka tangannya lebar untuk meraih tubuh Chika.

"Nggak! Aku gak mau ketemu mama. Mama selalu bohong sama aku, mama selalu pergi!" Ucap Chika dengan berteriak dan menggerakkan kakinya dalam gendongan sang Oma.

"Mama minta maaf sayang, sini sama mama. Mama janji mama gak akan tinggalin adek lagi, mau ya mama gendong?" Shani terus berusaha untuk membujuk Chika, dia pun merasa sakit hati dan menyesali perbuatannya.

"Udah, biarin dulu aja Shan. Tunggu Chika tenang dulu ya."

"Tapi Tan?" Lirih Shani.
Veranda hanya mengedipkan matanya pada Shani, memberi keyakinan pada Shani kalau Chika tidak akan lama seperti itu padanya.

Kini Shani dan Ve mulai duduk kembali. Chika sama sekali tidak melepaskan pelukannya pada Ve dan menyembunyikan wajahnya didada sang Oma.

"Tuh liat sayang, mama kamu bawa apa. Kayanya mainan favorit kamu deh,"

"Iya sayang, nih liat mama bawa banyak banget Lego buat adek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya sayang, nih liat mama bawa banyak banget Lego buat adek. Kita main sama-sama yu." Ajak Shani pada Chika, namun tetap sama gadis kecil itu hanya terdiam. Shani sekarang sudah hampir kehabisan akal untuk membujuk Chika dengan cara apa lagi.

BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang