"Udah sampek mana sih ini? dari tadi perasaan gak sampek-sampek", suara yang ditimbulkan oleh yang namanya Yesicca Tamara sering dipanggil Chika. Perempuan yang memang diakui cantik diseluruh pijakan kakinya dibumi ini, suka sekali dengan dunia luar yang gemerlap. Tidak heran jika kadang teman-temannya mendengar nada bicara kasar seperti di kebun binatang.
Bisa diem? "Berisik banget dari tadi". "Lo yang diem, gue gak nanya sama lo". "Lo yg diem lo", dengan jari telunjuk yang mengarah kokoh ke arah Chika. "Intinya lo diem aja jangan ngomomg dan jangan banyak tanya, bisa"? "Gak!". Sudah tidak heran mereka berdua selalu saja berdebat dalam hal apapun dan dikondisi apapun.
Teman duel Chika yaitu Ara. Dengan nama panjang Arabella khaulah. Perempuan berparas cantik sekaligus ganteng diwaktu yang bersamaan. Ara perempuan dengan segudang misteri dan rahasia. Banyak yang belum mengenal dia lebih dalam, bahkan teman dan sahabat dekatnya saja ada yang belum tahu bagaimana kehidupan sesungguhnya Ara. Ara selalu menunjukkan kesehariannya yang ceria kadang juga cuek kadang pula sangat perhatian kepada sahabat-sahabatnya tetapi tak menutup kemungkinan dia terlihat diam di satu waktu.
Perjalanan mereka yaitu ke Swiss. Namun tentu tidak Ara dan Chika saja yg ikut Traveling melainkan ke-4 sahabatnya taitu Zee, Adel, Ashel dan Marsha. Mereka yang sejak tadi mendengrakan perdebatan yang terjadi di dalam mobil itu hanya dia karena sudah hal biasa bagi mereka semua. Tapi kata sahabat itu tentu saja hanya bagi Ara karena Chika tidak mau mengakui kalau sahabat Ara juga sahabatnya. Sahabat Chika hanya Ashel, sedangkan Marsha pacar dari sahabat Ara, Zee, dan Ashel sendiri yang ternyata sahabat Chika sedang dekat dengan Adel sahabat Ara. Maka dari itu Chika selalu saja berjumpa dengan ke-4 makhluk tersebut bila ashel mengajaknya.
Sudah 2 jam setengah berlalu semenjak mereka turun di Bandara Zurich. Dan sekarang mereka berputar-putar hanya untuk mencari tempat makan tepat. Tetapi yang terdengar hanya suara-suara yang tidak penting.
"Tanggung jawab lo", Chika menunjuk tangannya ke arah Adel. "Kok gua?" "Ya emangnya siapa lagi kalau bukan lo dan teman-teman lo itu yang sok ngide keluar negeri tapi gk searching dulu". Aura marah dan kesel sangat jelas terlihat dari wajah putih Chika yang berubah jadi merah gelap. "Ya lo ngapain ikut?". Adel tidak terima kalau dia yang disalahkan. "Gua ajak Ashel kenapa lo yg ikut?" " Ya Ashelnya ngajak gue", " Terus kenapa lo mau-mau aja diajak sama Ashel", " Ya karena gratis dong siapa yang gak ikut kalau dibayarin dari ujung kaki sampai ujung kepala".
"Gua bayarin lo tiket pulang". Ara yg sejak tadi dalam mode silent pun bicara menimpali pedebatan Chika dan Adel. " Apa?, lo ngomong apa tadi?". "Gua bayarin lo tiket pulang ke Indonesia dan lo pulang sekarang!". Saat ini mereka sedang menaiki mobil Travel yang dipesan ketika dibandara tadi. Posisi duduk Chika dalam mobil Travel itu di barisan ke dua tepat disebalah jendela, tengah Ashel dan samping Ashel Adel. Zee dan Marsha berada dibarisan kursi ke-3 dibelakang chika. Sedangkan Ara duduk di depan samping supir.
Dengan posisinya Chika bangkit dan menarik hoody belakang jaket Ara, sampai- sampai ara kaget sedikit terjengkang kebelakang. Chika menatap tajam Ara dari posisinya itu. Dengan sedikit membungkuk Chika berkata " Siapa lo berhak nyuruh gua balik ke Indo?, lo kira gue miskin sampai-sampai lo mau bayarin tiket pesawat gue balik?".
Chika menatap Ara dari atas sampai bawah, "Mending gunakan uang lo yang gak seberapa itu untuk ngehidupin keluarga lo yang susah itu". Seketika raut wajah Ara berubah menjadi lebih dingin dan seperti tidak fokus. Ucapan Chika diakhir itu membuat semua teman-temannya melihat kearah Ara dan Chika. Ashel yang sedari tadi duduk di samping Chika menarik tangan Chika untuk kembali duduk. " Chik, kayaknya lo udah berlebihan deh". Ashel melirik Ara yang berubah diam. " Ra maafin Chika ya, dia kadang emang agak-agak gak jelas ngomongnya.
Takut keadaan semakin ngaco, Zee berbicara sedikit kencang karena posisinya ada di barisab paling belakang. "Ra, lo jadi mau ke Jungfraujoch kan?" Pertanyaan Zee membuat semua yg ada di dalam mobil jadi melihat kearahnya? Juangfraujoch merupakan tempat wisata di Swiss bagian dari Pegunungan Alpen yang tingginya mencapai 3.454 mdpl. Jika ingin merasakan sensasi Pegunungan Alpen di Jungfraujoch kita bisa menaiki gondola Eiger Express dari Terminal Grindelwald.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOPE IS YOU (END)
RandomDia periang tapi tidak senang, dia gembira tapi juga penuh luka. Hanya berbagi kisah bahagia tanpa kesedihan. Menceritakan kasih sayang yang penuh damba. Munafik? menutup kesedihan dengan kebahagiaan? Menunjukkan "Aku kuat aku bisa, ya aku mampu...