Derish dan Tatjana kembali ke ballroom dan mendapati kalau sekarang adalah waktunya berdansa. Salah satu ciri dari pesta yang diadakan oleh keluarga Suwaryono adalah adanya dansa, membuat tamu-tamu yang datang harus mengetahui beberapa gerakan dansa.
Tatjana yang berjalan lebih dulu dari Derish mendesah pelan. Bukan karena dirinya tidak ingin berdansa. Ia sangat menyukai dansa, namun ia mendesah karena melihat kelima kakaknya berjalan ke arahnya. Baru saja dirinya akan berbalik dan melarikan diri, namun pada saat itu ada seseorang yang menarik lengannya dengan lembut.
Ia menoleh dan berpikir kalau itu adalah Derish. Namun, dirinya salah. Ia mendapati seorang pria dengan tuksedo berwarna biru gelap sedang tersenyum ke arahnya.
"Tatjana? Lo mau melewatkan dansa?" tanya pria itu.
"Lo mau mengajak gue berdansa?" tanya Tatjana/
Pria itu tersenyum dan mengajak Tatjana berjalan ke tengah ballroom yang kini sudah kosong. Sudah ada beberapa pasangan di sana, sementara pasangan yang lain mulai memenuhi lantai dansa.
Sebenarnya, Tatjana tidak tahu siapa yang sedang bergandengan tangan dengannya ini. Namun, ia memerlukan pria ini karena ia harus menghindari kakak-kakaknya. Ia masih marah kepada lima orang pria itu karena sudah terlalu mencampuri urusan hidupnya.
Tanpa sadar, dirinya sudah meninggalkan Derish dan ketika dirinya menyadari hal itu, ia menoleh. Di sana, di tempat dirinya meninggalkan Derish, pria itu sedang berbicara dengan neneknya.
"Aku mencarimu, Derish," kata Frances yang mau tak mau membuat Derish tersenyum.
Meskipun sekarang dirinya merasa sangat kesal dan marah karena Tatjana pergi berrsama seorang pria brengsek yang ia kenali. Dia adalah Anjas, pria yang dulu pernah mencium bibir Tatjana ketika pementasan teater lima tahun yang lalu.
Pria yang mengambil kesempatan untuk mencium bibir Tatjana.
"Apakah tidak ada orang yang menawarimu untuk berdansa, Frances?" tanya Derish dengan sopan.
"Aku menolak setiap tawaran untuk berdansa denganmu," jawab Frances dengan senyumannya.
Dengan sopan, Derish mengulurkan tangan kanannya untuk meminta tangan Frances. Ia tahu kalau berdansa dengan seorang wanita adalah tindakan yang sopan. Apalagi Frances adalah pemilik acara ini.
Awalnya, dirinya tidak begitu dekat dengan kakek dan nenek Tatjana yang memilih untuk menghabiskan waktu mereka di atas kapal pesiar. Namun, mereka semua memutuskan untuk kembali ke Jakarta ketika mendengar kabar tentang Tatjana.
Semenjak itu, ia menjadi dekat dengan Frances. Frances bersedia utnuk tinggal di Kadhaton Balwanadanawa untuk menjaga Tatjana, dan memakksa Ardi juga Nataline untuk kembali ke Jakarta dan menjalankan urusan mereka masing-masing.
Frances selalu berada di sisi Tatjana. Setiap kali Derish datang untuk menjenguk Tatjana yang selalu saja memejamkan matanya, Frances akan mengajaknya bicara dan menceritakan banyak hal tentang masa kecil Tatjana.
Obrolannya dengan Frances sangat berguna dan membantunya, membuatnya bisa tenang dan terus terhubung dengan Tatjana.
Sekarang, Derish dan Frances sudah berada di lantai dansa dan musik mulai mengalun, membuat semua pasangan mulai berdansa.
"Waltz adalah pilihan terbaik, bukan?" tanya Frances yang tahu kegelisahan sang raja berasal dari Tatjana yang sedang berdansa dengan pria lain.
"Ya," jawab Derish yang kembali menatap Frances.
"Kamu tidak akan menyerah pada cucuku?"
Derish menganggukkan kepalanya. "Aku tidak akan pernah menyerah."
![](https://img.wattpad.com/cover/369580893-288-k491727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Stars
RomanceBuku ketiga dari seri The Perfect Bouquet Disclaimer: Kerajaan, adat dan semua yang ada di dalam cerita ini murni hanyalah imajinasi dari penulis dan tidak bermaksud menyinggung pihak mana pun. φ Setelah terjaga dari tidur panjangnya, Tatjana sama...