Chapter 50: Dalang

2.6K 165 87
                                    

YUHUUUUU AKU DATAAAAGGGGG..

Sebelum lanjut aku bawa trailer The Seductive Boss yang masih anget-angetnya. silahkan di tonton gaeess

Dan tolong kasih komentar disini ya, bagus nggak nih????

.
.
.
.
.
.
.

Sergio meriject berulang kali telefon dari mamanya, ia saat ini sedang tak ingin diganggu. Ada hal yang lebih penting daripada mereka. Baru akan mematikan ponselnya agar mamanya tak bisa menelfonnya, harus ia urungkan karena ada telefon masuk dari anak buahnya yang mengikuti mobil yang menculik Calvin.

“Halo, bagaimana? Sudah ketemu keberadaannya? Apakah Calvin baik-baik saja?” tanya Sergio yang langsung memberondong anak buahnya dengan begitu banyak pertanyaan.

“Kami sudah menemukannya, Calvin di bawa ke sebuah rumah yang ada ditengah hutan. Tadi, saya sempat merekam ada dua perempuan yang masuk ke rumah tersebut. Kemungkinan bisa jadi dia adalah dalangnya, saya akan mengirimkannya pada Anda, Mr.” Sergio penasaran siapa kira-kira dalang di balik penculikan Calvin.

“Iya, kirimkan padaku.” Sambungan telefon mereka terputus dan tak lama ada notif muncul menandakan videonya sudah masuk ke ponsel Sergio.
Ia mengamati dengan seksama siapa gerangan yang mencuri anaknya.

Karena rekaman ini dalam jarak agak jauh, dan betapa terkejutnya  ia ketika 2 wanita itu berbalik badan dan menampakkan wajahnya. Ia tak menyangka.

Terdapat panggilan masuk lagi dan Sergio langsung mengangkatnya karena itu dari anak buahnya. “Bagaimana, apakah kami cukup mengambil Calvin dan membiarkan mereka lolos saja?” bukan tanpa alasan anak buahnya menanyakan hal itu karena yang menjadi dalang dibalik ini adalah Lusi dan Tatyana.

Mama dan adiknya sendiri, motif apa yang mendasari mereka melakukan ini semua. Dan kalau mereka tahu keberadaan Crist dan Calvin pasti mereka sudah memata-matai Crist dari lama karena mereka tahu kelemahan Sergio adalah di mereka berdua.

“Jangan lepaskan, bawa polisi bersama kalian. Mereka harus menerima ganjaran atas apa yang mereka lakukan. Dan bawa Calvin dengan selamat tanpa luka sedikitpun padaku.”

“Baik, Mr.”

Ia tak habis pikir mengapa keluarganya sendiri yang mengacau, padahal ia dari kecil sudah menganggap Lusi sebagai ibunya sendiri. Namun, mengapa Lusi tak bisa menyayangi dan memperlakukan dirinya seperti putra kandungnya. Ibu kandung Sergio meninggal saat melahirkannya, dan Lusi adalah ibu tirinya yang dinikahi Beny 2 tahun setelahnya. Awalnya semuanya berjalan lancar dan Lusi juga memperhatikannya.

Namun, semuanya berubah saat Tatyana lahir, sikap Lusi langsung berubah dan itu adalah sifat aslinya. Saat ada Beny ia disayang-sayang, namun saat papanya nggak ada Sergio akan diperlakukan layaknya ia tak ada di dunia ini. Bahkan ia waktu kecil pernah dipukuli menggunakan kain yang tebal hingga terasa sakit setiap sabetan yang Lusi layangkan pada tubuhnya.

Sergio sudah memaafkan masa kecilnya yang buruk, namun mengapa ia selalu saja diusik oleh mereka sih. Namun ternyata semakin lama tingkah mereka semakin menjadi-jadi, bahkan perusahaan papanya bangkrut itu karena mereka terlalu sering berfoya-foya.  Dan kesalnya Sergio, papanya itu tak bisa tegas pada mereka berdua.

Hingga kini ialah yang memberi uang untuk mereka tetap hidup. Makanya beberapa waktu lalu Tatyana dan Lusi datang padanya untuk meminta kerjaan buat pacarnya. Ia tahu mereka pasti punya niat buruk di perusahaanya, makanya ia tak menerima pacar Tatyana yang juga mantan narapidana. Terkadang ia lelah terus bersitegang dengan keluarganya sendiri.

Sergio melihat dari kaca dimana Crist sudah selesai di operasi dan sekarang di ICU agar bisa dipantau oleh dokter perkembangannya, namun Sergio tak bisa masuk dan menemaninya di dalam terlalu lama. Ia boleh memantau dari luar dan masuk sebentar. Namun, selebihnya hanya dokter dan perawat yang standby di dekat Crist.
Sergio tak masalah yang terpenting pujaan hatinya bisa sembuh. Untungnya juga tadi operasi berjalan dengan lancar.

Ia sebenarnya juga ingin menjemput Calvin, namun ia takut kalau terjadi sesuatu dengan Crist jika ia tak disini.  Jadi, ia menyerahkan penyelamatan Calvin pada anak buahnya saja.

“Ayah!”

Sergio langsung menoleh kearah lorong ketika mendengar suara yang ia kenal. Terlihat Calvin berlari kearah dirinya dengan dua anak buahnya yang mengikuti di belakang.

Ia berjongkok dan merentangkan tangannya siap menangkap Calvin yang menghamburkan badannya ke Sergio. “Putra ayah selamat, kamu nggak apa-apa kan?” tanya Sergio khawatir dan memutar tubuh mungil Calvin menelisik dengan seksama takutnya ada luka yang tak terlihat.

“Avin nggak apa-apa kok, Ayah. Tadi diselamatin sama teman-teman ayah itu,” ucap Calvin menunjuk dua orang yang  berdiri di belakangnya.
Sergio bisa bernafas sedikit lega sekarang karena Calvin sudah selamat, hingga ia bisa fokus dengan kesembuhan Crist.

“Kalau gitu kami permisi dulu ya, Mr.”

“Iya, terima kasih ya.”

Sepeninggal anak buah Sergio, ia bangkit dari jongkoknya dan berdiri sambil menggendong Calvin untuk mengajaknya duduk di kursi.

“Ayah, tadi teman-teman ayah keren banget deh,” puji Calvin yang terkagum-kagum dengan kejadian tadi waktu menyelamatkan dirinya.

“Memangnya mereka ngapain saja sayang?” tanya Sergio sambil merapikan rambut putranya yang agak berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Memangnya mereka ngapain saja sayang?” tanya Sergio sambil merapikan rambut putranya yang agak berantakan.
Calvin yang duduk di pangkuannya menceritakan gimana tadi para penculik di tangkap polisi dan sempat berantem tapi karena ada tembakan para penculik itu tak dapat berkutik.

“Wah, berarti tadi langsung menang ya kalian.”

Calvin menggelengkan kepalanya. “Nggak, tadi tiba-tiba ada nenek sama tante gitu datang. Itu sebelum polisi dan teman ayah datang, mereka bicaranya kasar banget. Tadi bahkan tanganku dan kakiku dicubit nih sampai merah.” Calvin menunjukkan betapa merah kulitnya akibat cubitan itu.

Itu membuat Sergio semakin murka. Bisa-bisanya mereka menyakiti putra semata wayangnya, Sergio tak akan membiarkan mereka hidup tenang meskipun sudah di dalam penjara.
“Tapi, waktu polisi datang mereka langsung di tangkap kan?” tanya Sergio memastikan.

“Nggak juga, yang tante tadi sempat kaya ngancam gitu lo yah, sambil naroh pisau kecil di leherku. Avin tadi takut banget kalau tergores itu, untungnya ada teman ayah tadi yang menendang tante itu, terus Avin langsung lari ke polisinya deh.”

Ada gila-gilanya Tatyana, bisa-bisanya menodongkan senjata tajam ke anak kecil. Ia pastikan Tatyana akan mendekam lama dipenjara.

“Papa dimana? Kenapa kita di rumah sakit?” tanya Calvin karena hanya Sergio yang ia temukan.
Sergio bimbang haruskah ia berterus terang pada putranya tentang keadaan Crist sekarang?

.
.
.
.
.
.

Akhirnya bocil kita selamat gaessss 😭😭😭🔥

Ini nih tinggal Crist kira-kira bisa selamat nggak ya? apa di lewat nih?? ninggalin Sergio sama Calvin aja 😔

Maap gaes aku ngilang 2 hari, lagi agak sibuk 🙏

See you next chapter

The Seductive Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang