Chapter 12

185 25 0
                                    

12. Past

✧⋄⋆⋅⋆⋄✧⋄⋆⋅⋆⋄✧⋄⋆⋅⋆⋄✧⋄⋆⋅⋆⋄✧

Ketika Draco membuka matanya, dia masih berada di dalam galeri, meski benar-benar kosong dari orang. Di depannya ada stand dengan Tongkat Kerajaan Mesir Kuno, yang beberapa detik lalu menampilkan pertunjukan cahaya di dalam ruang pameran utama.

Draco agak bingung karena dia tidak bisa melihat seorang pun di ruangan besar ini. Dia merasa hanya beberapa detik berlalu sejak dia terjatuh, jadi di mana semua orang? Dimana teman-temannya dan Tuan Kelinci?

Draco merasakan sensasi mual di bagian belakang tenggorokannya dan tubuhnya terasa sakit tanpa alasan — seolah dia berolahraga selama beberapa jam tanpa henti, seperti pendatang baru di gym. Anggota tubuhnya juga terasa agak aneh, hampir tidak seperti miliknya dan penglihatannya agak kabur.

Anak laki-laki itu dengan hati-hati menepuk dirinya sendiri, untuk memastikan tidak ada yang terluka dan tidak ada barang penting yang hilang. Setelah memastikan semuanya sudah siap, dia berdiri dari lantai galeri.

Draco merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Dia menatap tangan dan tubuhnya, sedikit menyipitkan matanya untuk mengamati dirinya sendiri dengan lebih baik.

Tiba-tiba, anak laki-laki itu merasakan emosi panik muncul dalam dirinya.

Tidak ada cermin di ruangan ini, namun, Draco yakin dia kembali ke tubuhnya yang berusia tiga puluh tahun dari kehidupan sebelumnya. Tangannya lebih besar dan terasa familier, sudut pandangnya juga lebih tinggi, yang berarti tubuhnya lebih tinggi daripada tubuh anak yang terakhir dia ingat pernah dimilikinya.

Draco dengan hati-hati mengamati satu- satunya petunjuk, yang bisa menunjukkan kepadanya, apa yang terjadi ketika dia pingsan.

Tongkat kerajaan itu masih bersinar samar- samar dengan cahaya keemasan, nampaknya memamerkan kekuatan kerajaannya, seolah- olah takut orang lain tidak akan tahu bagaimana tongkat itu dulunya milik seorang Raja.

Begitu mata Draco terfokus pada artefak kuno itu, benda itu berdenyut dengan cahaya, dan anak-anak-yang-sekarang-dewasa-lagi bisa merasakan tatapan berat tertuju padanya.

Draco merasa seolah dia sedang dihakimi.

Matanya tanpa sadar tertutup dan ribuan gambaran terlintas di benaknya — semuanya terkait dengan kehidupan terakhirnya. Itu adalah kenangannya.

Dia berdiri di sana selama berjam-jam. Atau bisa saja hanya beberapa detik saja. Draco benar-benar kehilangan kesadaran akan waktu ketika berdiri di sana mengamati kehidupannya sendiri yang berlalu.

Akhirnya, Draco melihat kilatan cahaya, mendengar decitan ban dan suara-suara yang menyuruhnya 'bertahan'.

Lalu ada kenangan lain, namun, dia tidak dapat memahami apa itu setiap kali pikirannya mencoba untuk fokus pada hal itu, benang-benang itu akan terlepas dari genggamannya.

Kenangan itu berakhir dan dengan terengah- engah, Draco membuka matanya untuk kedua kalinya hari itu.

Kali ini, dia terbangun di rumah sakit.

⊶⊶⊶⊶⊶.⊷⊷⊷⊷⊷

"Draco, apakah kamu perlu aku memanggil seseorang untuk menepuk bantalmu?" Narcissa bertanya dengan cemas.

Reincarnation : Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang