Pertunanganku dengan Mas Rendra akhirnya resmi. Suatu acara mewah yang dihadiri oleh keluarga besar kami telah mengikat kami dalam janji untuk masa depan, meskipun rasanya seperti mimpi yang aneh. Bukan mimpi yang indah, melainkan seperti berada di dalam permainan yang sudah ditetapkan sejak lama oleh keluarga kami. Dan aku tak punya pilihan selain mengikutinya
Tidak ada satu orang pun di sekolah yang tahu tentang pertunangan ini. Aku tidak pernah bercerita kepada siapa pun, kecuali Bayu. Dia adalah satu-satunya tempatku bercerita, orang yang selalu ada ketika aku butuh pelarian dari dunia yang begitu kaku ini. Bayu menerimaku apa adanya, tanpa beban status, tanpa penghakiman. Tetapi, meski aku memberitahunya tentang pertunanganku dengan Mas Rendra, aku tahu betapa menyakitkan itu baginya
Bayu selalu menjadi teman terbaikku, tapi aku juga tahu perasaannya yang sebenarnya. Aku bisa merasakan ketika dia menatapku dengan tatapan yang lebih dari sekadar seorang teman. Mungkin itulah kenapa aku merasa bersalah, karena aku tahu pertunangan ini bukan hanya menyakitiku, tapi juga melukai hatinya
Di sekolah, aku tetap menjaga semuanya agar tetap seperti biasa. Tidak ada yang berubah di mata teman-temanku. Mereka hanya tahu Mas Rendra sebagai "kakak sepupu," bukan tunanganku. Mereka selalu mengagumi Mas Rendra, karena penampilannya yang tampan dan kehadirannya yang tenang. Teman-temanku sering bertanya-tanya mengapa aku tidak pernah mengenalkan Rendra lebih jauh, tapi aku hanya tersenyum dan mengalihkan pembicaraan
Namun, Bayu tahu semuanya. Aku bisa merasakan beban yang dia pikul setiap kali kami berbicara. Dia tidak pernah mengatakan apa-apa tentang perasaannya, tetapi di setiap obrolan kami, aku bisa merasakan ketidaknyamanannya. Seolah-olah ada sesuatu yang selalu terpendam, sesuatu yang tidak pernah bisa diungkapkan
Suatu hari, aku masuk ke kelas seperti biasa, siap untuk menghadapi pelajaran yang akan dimulai. Namun, aku terkejut saat melihat Lisa duduk di bangku sebelahku, tempat yang biasanya ditempati Bayu
"Lisa? Kenapa lo duduk di sini?" tanyaku bingung
Lisa tersenyum santai, seakan tidak ada yang aneh. "Bayu yang minta tukeran bangku sama gue," jawabnya sambil mengunyah permen karetnya
"Apa? Kenapa?" aku merasa ada yang tidak beres. Biasanya, Bayu selalu duduk di sebelahku, tempat kami biasa berbagi cerita atau sekadar bercanda. Aku merasa kehilangan sesuatu yang penting
Lisa mengangkat bahu. "Nggak tahu, dia cuma bilang mau duduk di belakang hari ini."
Aku menoleh ke belakang, dan benar saja, Bayu duduk di bangku belakang dengan tatapan kosong. Dia tidak seperti biasanya, dan itu membuatku khawatir. Rasanya seperti ada jarak yang mendadak tercipta di antara kami. Aku ingin bertanya langsung padanya, tapi entah kenapa, aku ragu. Sesuatu dalam tatapan Bayu memberitahuku bahwa dia sedang menjauh, mungkin karena sesuatu yang aku lakukan, atau mungkin karena sesuatu yang tidak pernah kami bicarakan
Aku mencoba fokus pada pelajaran, tetapi pikiranku terus melayang pada Bayu. Aku tahu dia masih kesal atau terluka tentang pertunanganku dengan Rendra, tapi selama ini dia tidak pernah menunjukkannya dengan cara yang begitu nyata. Pertukaran bangku ini mungkin hal kecil, tetapi aku tahu ada alasan lebih besar di baliknya
***
Saat jam istirahat tiba, aku berjalan ke kantin dengan perasaan gelisah. Pikiranku terus terpaku pada Bayu yang, sejak tadi pagi, tampak aneh. Dia tidak lagi bersikap seperti biasanya, dan itu membuatku semakin resah. Saat aku tiba di meja tempat kami biasa duduk bersama, aku melihat Bayu sudah ada di sana, tetapi dia diam saja. Hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa berkata apa-apa
Aku duduk di sebelahnya, berharap dia akan mengajakku bicara seperti biasa. Tapi tidak ada reaksi. Dia tidak menatapku, hanya terus fokus pada piringnya. Regina, Lisa, dan Dika yang duduk di seberang kami, tampaknya juga merasakan ketegangan di udara. Mereka saling bertukar pandang, mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me
Любовные романыSetelah terbangun dari koma, Eriska belajar mengingat semua yang telah terjadi padanya. Termasuk cinta pertamanya