Pernikahan Eriska dan Rendra digelar dengan sangat megah, mencerminkan status keluarga besar mereka yang berpengaruh. Gedung mewah tempat resepsi berlangsung dihiasi dengan dekorasi yang elegan dan bunga-bunga segar di setiap sudut ruangan. Para tamu undangan, yang terdiri dari tokoh-tokoh penting, sosialita, dan keluarga besar kedua mempelai, memenuhi ruangan, memberikan suasana glamor yang tak terlupakan
Eriska tampak mempesona dalam balutan gaun putih yang anggun, dirancang khusus oleh desainer kenamaan. Senyum bahagia terus terpancar di wajahnya, meskipun masih ada sedikit keharuan di matanya. Di sampingnya, Rendra berdiri gagah dengan setelan jas hitam klasik, senantiasa menggenggam tangan Eriska seolah tidak ingin melepaskannya sedetik pun. Rendra terlihat sangat bangga dan penuh cinta, tak pernah lepas dari perhatian tamu-tamu yang memuji keserasian mereka
Saat mereka berjalan di lorong menuju altar, semua mata tertuju pada pasangan tersebut. Kilauan cahaya dari lampu kristal yang menggantung di atas ruangan menambah kesan megah. Musik klasik mengalun pelan, mengiringi langkah mereka berdua. Setiap langkah yang diambil Rendra dan Eriska seolah menandai babak baru dalam hidup mereka, sebuah perjalanan yang penuh dengan cinta dan komitmen
Ketika akhirnya Rendra mengucapkan janji pernikahannya dengan suara yang penuh keyakinan, Eriska tak bisa menahan air mata haru yang akhirnya jatuh. Janji itu bukan hanya sebuah formalitas, tetapi juga sebuah pengingat bahwa perjalanan mereka telah melewati banyak liku, dan kini mereka siap menghadapinya bersama, sebagai suami istri
Pesta pernikahan itu dipenuhi dengan tawa, kebahagiaan, dan doa-doa baik dari semua yang hadir. Kedua keluarga besar saling berbincang dengan hangat, sementara teman-teman dekat Eriska dan Rendra merayakan kebahagiaan mereka dengan penuh suka cita
Di tengah kemeriahan pesta pernikahan yang megah itu, Regina, Lisa, dan Dika—teman-teman terdekat Eriska dari masa sekolah—datang dengan senyum lebar. Mereka mengenakan busana formal yang elegan dan tampak kagum melihat kemewahan acara yang digelar untuk sahabat mereka. Mereka menghampiri Eriska yang terlihat berseri-seri dalam balutan gaun pengantinnya
"Wow, Eris, lo cantik banget," puji Regina sambil memeluk Eriska. "Gue nggak percaya temen gue yang dulunya dewi SMU Citra sekarang sudah jadi istri orang!"
Lisa dan Dika tertawa kecil, mengingat momen-momen masa sekolah mereka yang penuh kenangan. "Mas Rendra beruntung banget nih," tambah Lisa sambil melirik Rendra yang sedang sibuk menyapa tamu
Eriska tersenyum mendengar pujian teman-temannya, tapi di balik kebahagiaan itu, ada sesuatu yang membuatnya merasa kurang lengkap. Di tengah tawa dan canda mereka, hatinya teringat pada satu sosok yang tidak hadir—Bayu. Sejak Bayu menghilang, tak ada kabar, dan kehadirannya di momen-momen penting hidup Eriska selalu dirindukan
"Makasih ya, sudah datang," ucap Eriska, suaranya sedikit melembut. "Kalian.. ada yang tahu Bayu sekarang ada di mana?"
Regina, Lisa, dan Dika saling bertukar pandang, paham betul bagaimana Eriska dan Bayu memiliki ikatan yang istimewa. Mereka tidak ingin suasana bahagia ini berubah jadi sendu, tapi mereka juga mengerti perasaan Eriska
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me
RomanceSetelah terbangun dari koma, Eriska belajar mengingat semua yang telah terjadi padanya. Termasuk cinta pertamanya